Makalah Sejarah Kerajaan Demak sebagai Kerajaan Islam Pertama
Makalah Sejarah Kerajaan Demak Lengkap | Makalah berdirinya kerajaan demak | Peninggalan sejarah kerajaan demak adalah |
KERAJAAN DEMAK
BAB I
PENDAHULUAN
Kerajaan
Demak berdiri pada abad ke-16 dan didirikan oleh Raden Patah. Demak merupakan
kerajaan Islam pertama di Jawa. Selain itu, kerajaan Demak itu adalah satu
bawahan dari Kerajaan Majapahit. Runtuhnya kerajaan Majapahit menyebabkan
berdirinya kerajaan Demak, sehingga Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam
di Jawa pertama kalinya. Perbedaan agama di kalangan penguasa Demak tak menjadi
persoalan dan ini dibuktikan oleh adanya pemakaman muslim di Tralaya Trowolo,
untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada bab selanjutnya.
BAB I
PEMBAHASAN
Demak merupakan kerajaan Islam pertama kali di Jawa dan didirikan oleh
Raden Patah. Dia seorang putra raja Majapahit dari isteri Cina yang dihadiahkan
kepada raja Palembang .[1]
Kemudian Raden Patah diberi gelar Senopati Jimbun Ngabdurrahman Panembahan
Palembang Sayidina Panotogomo. Di dalam menjalankan pemerintahannya, Raden
Patah dibantu oleh Wali Songo, terutama persoalan agama. Pemerintahan Raden
Patah berlangsung kira-kira akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16, dan Demak
menjadi pusat perkembangan Islam pertama di pulau Jawa.[2]
Raja Demak yang kedua adalah Pangeran Pati Unus, dia merupakan putra
tertua dari Raden Patah. Pangeran ini sangat terkenal di kalangan orang-orang
Portugis. Sebab pada tahun 1513, Adipati Unus yang memimpin armada laut Demak
untuk merebut Malaka dari tangan Portugis. Tapi penyerangan gagal karena
persenjataan mereka sangat kuat. Karena kegigihannya Adipati Unus diberi gelar "Pangeran
Sabrang Lor". Adipati Unus memerintah kerajaan Demak pada tahun 1518-1521.[3]
Kemudian sekitar tahun 1470 dia pindah ke Jepara sebagai pedagang. Pada waktu
berusia 17 tahun, dia menggantikan ayahnya ada tahun 1507. Politik ekspansinya
membuat Pati Unus berhadapan dengan Portugis yang berupa serangan terhadap
Malaka pada tahun 1512-1513.[4]
Pati Unus digantikan oleh Trenggono yang dilantik sebagai Sultan Demak
oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar "Sultan ahmad Abdul Arifin". Ia
memerintah tahun 1524-146. Pada masa sultan Trenggono inilah Islam dikembangkan
ke seluruh tanah Jawa bahkan sampai ke Kalimantan Selatan. Penaklukan Sunda
Kelapa berakhir tahun 1527 yang dilakukan oleh pasukan gabungan Demak dan Cirebon dibawah pimpinan
Fatahillah Khan. Kemudian pada tahun 1529 Demak berhasil menundukkan Madiun,
Blora (1530), Surabaya (1531), Pasuruan (1535) dan antara tahun 1541-1542
Lamongan, Blitar, Wirasaba dan Kediri (1544).[5]
Sementara daerah Jawa Tengah bagian selatan sekitar gunung Merapi,
Pingging d Pajang dapat dikuasai oleh pemuka Islam terutama Syekh Siti Jenar
dan Sunan Tembayat.
Kemudian pada tahun 1546 dalam penyerangan ke Blambangan, Sultan
Trenggono terbunuh dan nia digantikan oleh adiknya, Prawoto. Pada
pemerintahannya tidak berlangsung lama karena banyak terjadi pemberontakan oleh
adipati-adipati kerajaan kemudian Sultan Prawoto dibunuh oleh Arya Penangsang
pada tahun 1546.[6]
Putra Sultan Prawoto yang bernama arya Pangiri dilindungi oleh Pangeran
Hadiri di Jepara. Namun Sultan juga terbunuh oleh orang suruhan Arya Penangsang.
Ratu Kalinyamat dan Arya Pangiri minta bantuan ke Jaka Tingkir (Hadiwijaya) di
Pajang. Dan Jaka Tingkir berhasil membunuh Arya Penangsang. Karena Jaka Tingkir
berambisi menjadi raja maka Arya Pangiri dinikahkan dengan putrinya dan
diangkat sebagai Adipati Demak. Ketika Hadiwijaya memindahkan ibu kota Kerajaan Demak ke
Pajang, Arya Pangiri tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab isteri Jaka Tingkir
merupakan adik kandung ayahnya.[7]
Dengan demikian kerajaan Demak berakhir dan dilanjutkan dengan kerajaan Pajang
dibawah pemerintahan Jaka Tingkir.[8]
BAB III
KESIMPULAN
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa dan merupakan
pusat perkembangan ajaran Islam. Kerajaan ini dipimpin oleh Raden Patah yang
kemudian dilanjutkan oleh putranya, Pati Unus. Dalam penyerangan untuk merebut
Malaka dari tangan Portugis mengalami kegagalan, karena senjata Portugis sangat
kuat. Dan Pati Unus dijuluki dengan Pangeran Sabrang Lor. Setelah wafat,
kemudian digantikan oleh Sultan Trenggono. Karena Sultan ketiga inilah, Demak
dapat meluaskan kekuasaannya dalam menyebarkan agama Islam. Setelah itu, ia
digantikan oleh adiknya Sultan Prawoto dan waktu itu terjadi perebutan
kekuasaan di keluarga Demak. Kemudian Arya Penangsang membunuh Sultan Prawoto
untuk balas dendam terhadap ayahnya. Dengan demikian kerajaan Demak berakhir
dan dilanjutkan ke kerajaan Pajang dibawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya atau
Jaka Tingkir.
DAFTAR PUSTAKA
Kartodirdjo, Sartono. Pengantar Sejarah Indonesia
Baru dari Emporium Sampai Imperium, jilid II. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1993.
Thayeb, dkk, Tim Bina Karya Guru, Pengetahuan
Sosial Terpadu. Jakarta ,
Erlangga, 2004.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam Dirasah
Islamiyah II. Jakarta :
Rajawali Press, 2004.
[1] Sartono Kartodirdjo, Pengantar
Sejarah Indonesia
Baru dari Emporium Sampai Imperium, jilid II (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1993), hlm. 29.
[2] Badri Yatim, Sejarah
Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II (Jakarta :
Rajawali Press, 2004), hlm. 211.
0 Response to "Makalah Sejarah Kerajaan Demak sebagai Kerajaan Islam Pertama"
Post a Comment