Makalah Konsep Pendidikan Islam menurut al-Quran dan Hadits
KONSEP PENDIDIKAN Islam
A. Pengertian Pendidikan Islam
Banyak definisi pendidkan Islam yang di
kemukakan oleh para pakar pendidikan namun pendidkan secara sederhana dapat
diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadianya sesuai dengan nilai-nilai
di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Perkembangan
pendidikan yang berarti bimbingan, pertolongan yang di berikan dengan sengaja
oleh orang dewasa agar ia dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara
biologis dan psikologis, ataupun sosiologis. Selanjutnya pendidikan dapat
diartikan sebagai usaha yang di jalankan oleh seseorang agar menjadi dewasa
atau mencapai hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.1)
Pengertian
pendidikan tidaklah dapat terlepas dari para ahli pendidikan. Berikut ini
merupakan pendapat para ahli:
1.
Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.2)
2.
Kihajar dewantoro
Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak
itu agar mereka sebagai manusia dan
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.3)
Corak
pendidikan diatas erat hubungannya denag corak penghidupan karena jika corak
penghidupan berubah maka berubahlah corak pendidikan. Agar anak didik siap
menghadapi penghidupan karena pendidikan merupakan suatu disiplin dari berbagai macam komponen,
metode pengajaran atau susunan kurikulum umpamanya.
Pendidikan
merupakan uasaha yang sangat sulit dan rumit, memakan waktu yang cukup banyak
dan lama terutama di masa modern ini. Pendidikan menghendaki pemikiran teori
dari para ahli pendidikan dan ahli filsafat, guna melancarkan jalan dan
memudahkan bagi para guru dan pendidik dalam menyampaikan kepada anak didik.
Pendidikan dalam arti luas adalah proses sosial yang
dengan itu seseoarang mempelajari benda-benda dan hal-hal penting agar ia dapatmenyesuaikan
diri dengan kehidupan masyarakat, sebagian besar pendidikan ini di dapatkan
karena ikut mengambil bagian di dalam aktivitas masyarakat tersebut. Setiap
penglaman pada dasarnya adalah mendidik.4)
Pendidikan merupakan pembentuakn individu karena
itulah Rosululloh benar-benar memperketat pendidikan para sohabat dan generasi
pertama di kalangan umat Islam. Beliau mensucikan dan mengusahakan prilaku
mereka sehingga memiliki akhlak yang mendekati sempurna, nikmat agung ini perlu
kita syukuri sebagai nikmat yang tiada duanya, Alloh SWT Berfirman dalam surat
Al-Baqoroh
كَمَا
أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِنْكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ ءَايَاتِنَا
وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَا
لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ(151)فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا
تَكْفُرُونِ(152)
151. Sebagaimana (Kami telah
menyempurnakan ni`mat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di
antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan
mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As Sunnah), serta mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
152.
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) -Ku.5)
Kesungguhan beliau dan kegigihan dalam menerapkan
pendidikan kepada para sahabatnya juga di tegaskan dalam sabdanya:
طلب
العلم فر ضة على كل مسلم ومسلم ومسلمة
Menuntut ilmu adalah wajib bagi orang Islam laki-laki
dan perempuan.6)
Pendidikan dalam Islam tidak membedakan antara
laki-laki dan perempuan tua muda yang berlangsung sepanjang masa (Long Life education).
Keutamaan ilmu akan kita rasakan dimanapun kita berada
karena ilmulah yang akan menyelamatkan kita, karena pentingnya Rosululloh
mewariskan ilmu pada kaumnya bukanlah harta sebagaimana sabdanya:
ان
الا نبياء لم يورثوا دينرا ولادرهاماوانما ورثوا العلم فمن اخده لحظ وافر.
Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar ataupun
dirham akan tetapi sesungguhnya mereka mewariskan ilmu, barang siapa yang dapat
mengambilnya maka ia telah mengambil untung besar. 7)
Keseluruhan ayat dan hadist tersebut diatas merupakan
perintah wajib didalam menuntut ilmu untuk memahami pendidikan Islam secara
mendalam, perlu kita tahu definisi pendidikan Islam, secara sederhana
pendidikan Islam dapat dipahami dalam beberapa pengertian yaitu:
1. Pendidikan menurut Islam atau
pendidikan Islami yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran
nilai-niai fundamentalyang terkandung dalam sumberdasarnya yaitu Alqur’an dan
As-sunnah dalam pengertian ini pendidikan Islam dapat berujud pemikiran dan
teori pendidikan yang mendasarkan diri
atau di bangun dan di kembangkan dari sumber-sumber dasar tersebut.
2.
Pendidikan keIslaman atau
pendidikan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi way of
life (pandangan dan sikap hidup) seseoarang dalam pengertian yang keduaini
dapat berwujud:
a.
Segenap kegiatan yang dilakukan seseoarang atau
sekelompok oaring atau suatu lembaga untuyk membantui seseorang atau sekelompok
peserta didik dalam menanamkan dan menumbuhkan ajaran islam dan nila-nialainya.
b.
Segenap fenomena atau peristiwa
perjumapan dua orang atau lebih yang dampaknya ialah tertanamnya dan atau
tumbuh kembangnya ajaran Islam dan nilai-nilainya pada salah satu atau beberapa
pihak.
3. Pendidikan dalam Islam atau proses
dan praktek penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung dan berkembang dalam
sejarah umat islam dalam arti tumbuh dan berkembangnya Islam dan umatnya baik
Islam sebagai agama, ajaran maupun system budaya dan peradanban sejak jaman
nabi sampai sekarang.8)
Istikah pendidikan dapat dipahami dari sudut pandang
dimana kita akan memahami pendidikan islam itu sendiri tetapi konsep dasarnya
adalah Al-Quran dan As-Sunah. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pendidikan
Islam apakah Islam definisi sendiri dan mengapa pendidikan Islam, yang jelas
jawabnya bukan karena keyakinan karena jawaban yang demikian tidaklah akan ada
perdebatan dan apa yang dimaksud dengan pendidiakan berdasarkan Islam.
Pendidikan yang terbayang dalam benak seseorang adalh
jawaban yang sederhana tetapi bagiu para pakar merupakan masalah yang rumit,
oleh karena itu berbagai pendapat tentang devinisi pendidikan
bermunculan,banyak kalangan berpendapat bahwa pendidikan Islam berkaitan denagn
istilah Robba kat kerja dari tarbiyah, allama kata kerja dari ta’lim dan addaba kata
kerja dari ta’dib.9)
a. Tarbiyah
Sebagaiman firman Alloh SWT dalam surat
(Al-Isro 24)
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ
مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil".10)
Selanjutnya Abdurrahman
Albani menerangkan lebih lengkap bahwa ditinjau dari asal bahasanya istilah
At-tarbiyah mencangkup beberapa unsure sesuai dengan pembentukannya:
-
Menyampaikan sesuatu untuk
mencapai kesempurnaan
-
Menentukan tujuan melalui
persiapan sesuai batas kemampuan untuk mencapai kesempurnaan
-
Sesuatu yang dilakukan secara
bertahap oleh seorang pendidik
-
Tarbiyah dilakukan secara
berkesinambungan
-
Merupakan tujuan terpenting dalam
kehidupan baik secara individu maupun secara keseluruhan.
Denagan demikian asas yang paling hakiki dari sebuah tarbiyah adalah
untuk mencapai keridloan Alloh SWT seperti firman Nya sebagai berikut:
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ
اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا
عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ
تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan
kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia:
"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah."
Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani,
karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya..11)
Mendefinisikan pendidikan Islam merupan sebagai proses mendekatkan
manusia kepada tingkat kesempurnaanserta dapat mengembangkan kemampuannya.12)hal ini menujukan bahwa prinsip-prinsip pendidikan Islam dalam
pendidikan di dasarkan pada ayat-ayat Al-Qur’an perinciannya adalah sebagai
berikut:
- Pendidikan Islam yang dilakukan di lembaga pendidikan harus membantu proses pencapaian tingkat kesempurnaan sebagaimana firman Alloh:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا
قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ
وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا
مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ
خَبِير ٌ
Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu,
maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.13)
- Perumpamaan untukorang yang sudah mencapai tingkat kesempurnaan:
.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرً
ا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.14)
Ia diutus sebagai
pendidik melalui metode yang di perintahkan oleh Alloh yaitu melalui metode
membacadenagan nama tuhan yang menjadikan membaca denagn menggunakan nama Alloh
yang maha mulia yang mengajak kepada manusia berbagai ilmu yang tidak diketahui
kecuali denagn membaca dan melalui pena:
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ(1)خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ(2)اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ(3)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ(4)عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا
لَمْ يَعْلَمْ(5)
1.Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu Yang menciptakan,2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.3.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia)
dengan perantaraan kalam. 5.Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.15)
- Al-Qur’an menunjukan pada menusia ada dua potensi yaitu berbuat baik dan jahat sekaligus
وَنَفْسٍ وَمَا
سَوَّاهَا(7)فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا(8)
dan
jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa
itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.16)
Dandidalam AlQur’an juga disebutkan potensi lemah
يُرِيدُ
اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
Allah
hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.17)
Juaga menciptakan manusia itu tergesa-gesa
Manusia telah dijadikan tergesa-gesa, kelak akan aku perlihatkan
kepadamu, tanda-tanda (
إِنَّ
الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi
kikir.19)
b. Ta’dib
Pengertian
تادب (Ta’dib) marupakan masdar dari kata
kerja ادّب (addaba) yang berarti pendidikan dan
dari kata ادّب (Addaba ) juga dituliskan ادب (Adabun) berarti mendidik.20)
Mendidik untuk mengenal dan pengakuan secara berangsur-angsur yang di
tanamkan pada manusia:
ادبته امه وانت
ادبتك امه (راوه مسلم)
Ibunya telah mendidik dan kamu telah didik oleh ibunya (H.R. Muslim).21)dan dari konsep ادّب(Addaba) diartikan pendidikan akhlak dan budi
pekerti
- Ta’lim
Penegertian تألم (Ta’lim) merupakan
kata kerja dari علم (‘allama) yang
berarti mengajar bersifat pemberian, penyampaian ilmu pengetahuan,penertian dan
ketrampilan sebagaimana firman Alloh SWT:
وعلّم ءادم اللأ سماء
كلّها
ِAllah mengajarkan
kepada Adam nama-nama semuanya. 22)
Mengenai penggunaan yang man ayang tepat di gunakan
sebagai pendidikan dari ketiga istilah (tarbiyah,
ta’dib, ta’lim) tidaklah ada yang dapat berdiri sendiri missal ta’dib
untruk budi pekerti haruslah ta’lim terlebih dahulu untuk mengetahui ilmunya
hal ini kita kenal sebagai kognitif, afektif dan psikomotor.
Pengertian pendidikan yang lazim di pahami sekarang
belum terdapat pada zaman nabi Muhamad SAW tetapi usaha yang dilakukan oleh
nabi dalam menyampaikan seruan agama denagan berdakwah memberi ajaran
melatih,memberi contoh, memberi motivasi dan menciptakan lingkunagan sosial
yang mendukung pelaksanaan ide dan pembentukan pribadi muslim, danitu telah
mencangkup arti pendidikan dalam pengertian sekarang.
Orang arab mekah yang tadimya peeymbah berhala musrik,
kafir dan sombong, maka denagan usaha dan kegiatan nabi mengislamkan mereka,
lalu tingkah laku mereka berubah menjadi penyembah Alloh, mu’min dan muslim
yang punya hati lemah lembut dan punya hormat pada orang lain,mereka punya
kepribadian sebagai mana yang dicita-citakan oleh ajaran agama, denagan begitu
nabi telah mendidik membentuk kepribadian denagn kepribadian muslimdan
sekaligus nabi merupakan pendidik yang telah berhasil.
Syari’at Islam tidak akan dikhayati dan diamalkan
orang klalau hanya diajarkan saja tetapi harus melalui proses pendidikan, Nabi
telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesui
dengan ajaran Islam denagn berbagai metode dan pendekatan dari satu segi kita
biasa lihat bahwa pendidikan islam itu lebih banyak ditujukan pada perbaikan
sikap mental yang akan terwujud dalam amal dan perbuatan, baik bagi keperluan
dirisendiri maupun orang lain, dari segi lainnya pendidikan islam tidak
bersifat teoritis saja kan tetapi juga bersifat praktis, oleh karena itu
pendidikan Islam merupakan pendidikan amal dan sekaligus pendidikan iman.
Metode tarbiyah Islamiyah tidaklah begitu sulit untuk
di terapkan, metode-metode tersebut dapat mengubah dan mendidik mu’min menuju
kesempurnaantarbiyah yang diridloi oleh Alloh SWT. Yang menegaskan akan
teladanan yang ada pada diri rosululloh
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.23)
B. LANDASAN PENDIDIKAN ISLAM
Azaz atau fundamental dari suatu bangunan adalah
bagian dari bangunan yang merupakan pusat sumber kekokohan dan keteguhan tetap
berdirinya bangunan itu.
Demikiann pula fungsi dan peran dari dasar pendidikan
Islam, fungsinya dalah menjamin agar bangunan pendidikan itu teguh dan kokoh
berdiri. Yang adri dasar itulah segala upaya yang terlingkup dalam aktivitas
pendidikan punya sumberketeguhan suatu sumber keyakinan, sumber kemantapan agar
jalan menuju tujuan dapat jelas terlihat lalu apakah dasar pendidikan itu
jawabnya adalah Al-Qur’an dan Al-Khadist.
1.
Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan mu’jizat yang paling besar
diantara mu’jizat yang pernah di berikan kepada semua nabi yang berjalan
sepanjang masa sampai hari kiamat karena Al-qur’an memiliki kebenaran yang
ilmiah dan akliyah yang tak terkalahkan oleh kebenaran apapun.24)
Ajaran yang terkandung dalam Al-qur’an terdiri dari
prinsip besar, yaitu yang berhubungan denagn masalah keimanan yang disebut
akidah. Dan yang disebut dengan amal disebut syahsiyah, Al-qur’an juga membahas
tentang pendidikan yang kesemuanya hamper mencapai dua pertiga, didalam
Al-qur’an Alloh sanagtlah menekankan terhadap pendidikan, yang didalamnya
terdapat prinsip-prinsip yang fundamental berkenaan dengan pendidikan
sebagaimana dalam firmannya.
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَانَ
الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ
وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ(12)وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ
لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ
لَظُلْمٌ عَظِيمٌ(13)وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ
وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ
إِلَيَّ الْمَصِيرُ(14) وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ
بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا
وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ
فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ(15)يَابُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ
مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَوَاتِ
أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ
خَبِيرٌ(16)يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ
الْأُمُورِ(17) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ
مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ(18)وَاقْصِدْ فِي
مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ
الْحَمِيرِ(19)
12. Dan sesungguhnya telah Kami
berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan
barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk
dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
13.
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar".
14.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
15.
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak
ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
16.
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi,
niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha
Halus lagi Maha Mengetahui.
17.
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).
18.
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
19.
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.25)
Firman diatas mnggariskan prinsip-prinsip materi
pendidikan yang terdiri dari masalah iman, akhlak, ibadah, sosial dan ilmu
pengetahuan.bahwa sebagian besar Al-qur’an berisi tentang iman dan sedang siasanya tenatang
pendidikan,perekonomian, system pemerintahan. Dapun mengenai pengetahuan dan
fenomena alam memang di singgung oleh ayat Al-qur’an dan yang demikian disebut
ayat kauniah,akan tetapi ayat Al-qur’an tiadak membahas secar terperinci
sehingga memerlukan kreatifitas dan
pemikiran manusia itulah sebabnya masyarakat Islam harus dinamis selalu
berkembang agar dapat mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya adalah dengan
melalui pendidikan, denagan demikian Al-qu’an sebagai sinyal akan tetapi sinyal
tersebut tergantung pada kreatifitas manusia apakah digunakan atu tidak.
2.
Al-Hadist
Al-khadist merupakan rujukan kedua dari
Al-quranseluruh kaum muslimin telah bulat bahwa sabda, Perbuatan dan takrir (persetujuan) Rosululloh SAW. Yang
dimaksudkan sebagai undang-undang dan pedoman hidup uamat yang memang harus
diikuti umat sampai kepada kita dan tentunnya dengan sandaran yang sokheh.27)selain itu di ketahui bahwa hidup nabi
merupakan cermin aplikasi dari nilai-nilai Al-qur’an, oleh karena itu kehidupan
merupakan contoh hidup dengan Al-qur’an maka sunah juga memberi pengetahuan
seperti yang di berikan oleh Al-qur’qn yang di terima dengan tanpa syarat,28)seperti firmannya:
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.29)
Ayat tersebut merupakan bukti bahwa sunah merupakan
kebenaran Ilmiyah yang dijamin oleh Alloh sehingga penting untuk di teladani,
karena pada hakikatnya sunah juga merupakan sunah Alloh. Namun redaksinya
tergantung pada nabi, sunnah berisi tentang petunjuk (pedoman) untuk membina
umat agar menjadi manusia yang seutuhnya atau muslim yang bertakwa. Untuk itu
Rosululloh menjadi guru dan pendidik yang utama.semua itu merupakan pendidikan
yang utama dalam rangka pembentuakan manusia muslim dan masyarakat islam
Pendidikan Islam merupakan suatua kebutuhan yang sangat esensial sebagai sarana untuk
memperoleh ilmu penegtahuan karena ilmu penegtahuan merupakan suatu alat yang
dapat di pergunakan oleh umat manusia secara optimal agar dapat sukses dalam
menempuh hidup di dunia dan di akhirat. Bagi umat islam kesuksesan di hubungkan
dengan tugas dan kewajiban manusia dan hidupnya hidupnya untuk meraih rahmat
dan ridlo Alloh. Itulah sebabnya pencapaian ilmu melalui pendidikan merupakan
suatu yang sangat urgen dalam hidup manusia.
Mengingat sangatlah penting dalam kehidupan manusia
Al-qur’an mengulang-ulang kata ilmu dengan berbagai bentuknya sampai sebanyak
854 kali.30) demikian pula dalam
khadist Rosululloh banyak sekali disebutkan dengan dimensi-dimensi ilmu
pengetahuan.
C.
Tujuan Pendidikan Islam
Azaz pendidikan yang sehat memungkinkan pribadi yang menjadi objek
pendidikan menyuburkan keimanan kepada Alloh pendidikan haruslah mampu menolong
mereka memahami fenomena alam yang baru agar dapat menggunakan segala sumber
tenaga alam demi kemajuan manusia.31)
Memang sudah tepat dan pada tempatnya pendidikan itu
cepat dan subur pertumbuhannya dalam Islam tak satupun kebenaran ilmu
pengetahuan (science) itu bertentangan
dengan Islam, karena ilmu yang mengungkap kebenaran hukumalam pada hakikatnya
merupakan penjabaran hukum-hukumnya
Dan bukti dari kebenaran hukumnya dan bukti dari kebenaran Islam. Banyak
ilmuwan yang mengagumi risalah islam kemudian memeluknya .
Pendidikan dasar
yang diterima anak sewaktu kecil akan sedikit banyak menentukan keberhasilan
pendidikan selanjutnya, bila semenjak kecil bibit sudah ditanam dengan baik di sertai
pembatasan tujuan,sasaran tegas dan jalan akan mudah arahannya yang di berikan
kepada mereka.Imam Ghozali menanggapi masalah ini bahwa pendidikan islam
mengarah pada dua tujuan yaitu:
1. Tercapainya insane kamil
yang tujuannya adalah takorrub (mendekatkan
diri pada Alloh).
Berdasarkan dua sasaran itulah dalam sejarah imam
Ghozali gigih mengajarkan masyarakat hingga mereka dapat mencapai tujuan yang
di harapkan pendidkan. Islam pada umumnya menonjol denagan karakteristik
religius, moralitas yang nampak jelas pada tujuan-tujuan dan metodenya, denagan
tidak menyampingkan urusan dunia.
Pandanagn Al-Ghozali secara umum tentang pendidikan
sesuai dengan dasar konsepsi pendidikan Islam, konsepsi yang religius dan
moralis.Al-ghozali tidak menyampingkan urusan keduniaan bahkan uerusan ini
dipersiapkan dan di pergunakan untuk terlaksanakannya pendidikan dan
tercapainya tujuan.dia memandang bahjwa persiapan unsure-unsur dan kebahagiaan
dunia hanyalah alat untuk mencapai kebahagiaan akhirat yang lebih utama dan
kekal.
والأخرة خير وأبقى
ARTI.33)
Pendapat Alghozali bila di tinjau dari pandangan agama
yang menampilakan corak tersendiri bagi pendidikan Islam itu lebih mengarah
pada rohani, kecendrungannya itu timbul
karena kefakihannya jadi jelas bahwa
tujuan pendidikan islam adalahkesempurnaan kehidupan dunia dan akhirat
manusia dapat mencapai kesempurnaan melalui pencariaan keutamaan menggunakan
nilmu, keutamaan itulah yang dapat memberikan kebahagiaan di dunia serta
mendekatkan kepada Alloh sehingga di dapat pula kebahagiaan di akhirat.
Pengertian pendidikan Islam akan terlihat dengan jelas
sesuatu yang di harapkan terwujud setelah orang mengalami pendidikan islam
secara keseluruhan. Yaitu kepribadian orang yang yang membuat manusia menjadi
sempurna pendidikan Islam diharapkan menghasilakan manusia yang berguna bagi
dirinya maupun kepada orang lain serta dapat menagmalakan dan mengembangkan
ajaran islam dalam berhubungan denagan Aloh dan manusia selamanya.34)
di dalam pendidikan ada beberapa tujuan yang hendak di capai oleh
seseoarang:
1.
Tujuan Umum
Tujuan umum yaitu tujuan yang hendak di
capai dengan semua kegiatan pendidikan baik pengajaran atau dengan cara lain
tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah
laku, penampilan, kebiasaan, dan pandanga.
2.
Tujuan Sementara
Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan di capai
setelah anak didik di beri sejumlah penaglaman tertentu yang di rencanakan
dalam suatu kurikulumpendidikan formal.dalam batasan mengenai tujuan akhir
adfalah terbentuknya kepribadian muslim pendidikan Islam akan mencapai beberapa
tujuan sementara antara lain kecakapan jasmaniah, rohaniyah dan lain-lain.
Pendidikan dapat diuasahakan oleh manusia akan tetapi
penilaian tertinggi adalah hasilnya adalah Tuhan yang maha mengetahui, sehingga
tujuan pendidikan Islam adalah identik dengan tujuan hidup setiap orang muslim.
. وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ
Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.35)
وما
أمروا الاّ ليعبدوالله مخلصين له الدين حنفاء ويقيموا لصلوة ويؤتوا الزكوة وذلك
دين القيّمة
ARTI .36)
3.
Tujuan Akhir
Tujuan pendidikan Islam itu dapat di pahami dalam firman Alloh:
.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan
dalam keadaan beragama Islam.37)
Mati dalam keadaan berserah diri pada Alloh sebagai
akhir dari proses pendidikan, hidupjelas berisi tentang proses pendidikan yang
dianggap sebagai tujuan akhir. Bahwa jelas tujuan akhir dari manusia ialah
untuk menjadi hamba Alloh, hamba Alloh mengandung implikasi kepercayaan dan
penyerahan diri kepada-Nya, penyerahan diri ya’ni denagan memeluk agama Islam.
وَمَنْ
يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي
الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.38)
Demikianlah bahwa agama yang paling benar adalah
Islam. Tujuan hidupnya adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.
Kepribadian yang demikian inilah disebut kepribadian muslim, dan pendidikan
hanya sebagai alatnya.
Al-Quran sebagai kitab Allah, fungsinya sebagai
pemberi petunjuk. Petunjuk-petunjuk itu bertujuan memberi kesejahteraan dan
kebahagiaan bagi manusia, baik secara pribadi maupun kelompok, dank arena itu
ditemukan petunjuk-petunjuk bagi manusia. Rosululloh sebagi penerima Al-Quran
bertugas untuk menyampaikan petunjuk yang mesucika dan mengajarkan manusia.
Tujuan yang dicapai dalam pendidikan islam adalah
salah satu pengabdian kepada Allah sejalan dengan tujuan penciptaanmanusia.40) yaitu taat kepada Allah dengan
menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganyayang terpenting adalah
menghadirkan Allah pada diri pribadi.
3) Ibit, hal.3
5) Depag. RI., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya Surya Cipta Aksara, 1993)
hal.101
6) M. Atiyah Al-abrosyi, Dasar-dasar Pkok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang, 1970)
hal.108
9) Achmadi,
Islam Sebagai Paradigma Pendidikan,ogyakarta, (Yogyakarta, Aditiya, 1992)
hal.13
10) Depag
RI , Op.,cit hal.428
11)
Ibid hal.89
16)
Ibid hal.1064
17)
Ibid hal.122
18)
Ibid hal.497
19)
Ibid hal.974
21)
Acmadi, Op.Cit hal.14
23) Ibid hal.670
24)
Mahdi Ghulsyani, Filsafat Islam
menurut Al-qur’an, Terjemahnya Agus Efendi (Bandung, Mizan 1991) hal.137
28)
Qodir.C.A Filsafat dan Ilmu Pendidikan
dalam Islam Terjemahnya Hasan Basri (Jakarata, Yayasan Obor Indonesia 1989)
hal.11
29) Depag
RI . Loc., Cit.
30)
M. Quraish Shihab. Terjemahnya
Muhamad Albaqir Ilmu dalam prespektif tasawuf, (Bandung Rineka Cipta, 1979)
hal.56
31)
Omar Muhamad At-Tammi As-Syaibani, Falsafah
pendidikan Islam (Jakarta BulanBiantang,1979) hal.56
32)
Fatiyah Hasan Sulaiman, Alam Pikiran Al-Ghozali Mengenai Pendidikan
dan Ilmu, (Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 1980) hal.30
34)
Zakiyah Darajat Dkk.,Ilmu
pendidikan Islam.(Jakarta Bumi aksara ,1991 ) hal.30
35)
Depag RI.,Op.,Cit., hal.862
36)
Ibid hal.184
37)
Ibid hal.92
38)
Ibid hal.90
40)
M. Quraish Shihab, Membumikan
Al-Quran. (Bandung, Mizan, 1992) hal. 173
0 Response to "Makalah Konsep Pendidikan Islam menurut al-Quran dan Hadits"
Post a Comment