Profile Percetakan Kasima Grafika
Kasima Grafika didirikan pada tanggal 18 Oktober 2015. Meskipun tergolong baru, kami memiliki sumber daya manusia yang profesional dibidang desain dan digital printing.
Kami siap membantu melayani kebutuhan promosi secara online, menerima pesanan dari mana-mana dan kirim ke mana-mana
Motto kami adalah Kami Ada Untuk Anda, Kami Ada karena Anda. Karena itu kami siap melayani berbagai kebutuhan promosi seperti spanduk, banner, stiker dll. dengan mengutamakan aspek kepuasan..
A. Latar Belakang Perusahaan
Berdirinya sebuah perusahaan apapun nama dan jenisnya, baik perorangan atau pun bentuknya Perseroan (PT atau CV) semuanya berorientasi pada nilai profit (keuntungan). Nilai profit ini dianalisis sebelum berdirinya perusahaan melalui analisis SWOT yaitu Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman).Begitu juga halnya dengan Kasima Grafika Percetakan dan Digital Printing didirikan berdasarkan hasil analisis ke empat factor tersebut dengan paparan sebagai berikut :
1. Strengths (Kekuatan)
Jiwa enterprenership (wirausaha) yang tertanam pada diri seseorang merupakan modal kekuatan utama untuk menciptakan lapangan usaha. Seorang enterpener pandai membaca dan memanfaatkan peluang serta siap menghadapi resiko apa pun dalam perjalanan usahanya. Pengalaman bekerja bukan lah kunci utama untuk membuka suatu usaha, akan tetapi kemauan dan tindakan. Jika ada kemauan pasti ada jalan, saat menemukan jalan maka di sanalah harus mulai melangkah. 1000 langkah ke depan semuanya di awali dari 1 langkah, Langkah-langkah itulah yang nantinya akan menghasilkan pengalaman sebagai cermin untuk langkah-langkah ke depan yang lebih baik
Pendiri sama sekali tidak memiliki pengalaman bekerja di bidang percetakan. Semua dimulai dari konsep ATM (Amati Tiru Modifikasi). Mengamati orang-orang sukses, kemudian meniru sesuai dengan minat, serta memofikasi agar bisa berbeda dengan yang lain. Kemauan untuk berwirausaha pendiri membuka jalan dipertemukannya dengan SDM-SDM yang memiliki kemampuan di bidang Usaha Percetakan seperti adanya alumni SMKIT Abu Dzar yang memiliki bekal kemampuan di bidang Desain Grafis. Inilah yang menjadi kekuatan bagi pendiri untuk memulai usaha di bidang Digital Printing.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dalam hal membuka usaha percetakan digital printing adalah minimnya modal yang dimiliki. Karena untuk mendirikan Percetakan Digital Printing ini membutuhkan modal yang cukup besar sekitar 200 jt lebih. Namun berbekal kemauan dan kenekadan hal tersebut bisa diatasi dengan konsep BODOL (Berani Optimis Duit Orang Lain).
3. Opportunity (Peluang)
Peluang merupakan gambaran atau bisa disebut survey pasar, apakah usaha kita itu diperlukan atau tidak. Berapa banyak orang yang membutuhkan layanan usaha kita. Hal ini diperlukan sebagai ukuran keberlangsungan usaha kita ke depan. Adapun peluang yang menjadikan gambaran didirikannya usaha Jasa Percetakan Digital Printing adalah sebagai berikut :
- Banyaknya lembaga sekolah dan perkantoran yang membutuhkan layanan percetakan digital printing seperti Spanduk, Banner, Baliho, Photo Copy dll, untuk media informasi dan promosi
- Banyaknya UMKM yang memerlukan branding usahanya dalam bentuk media promosi seperti spanduk, banner, stiker (label) dll,
- Pada saat itu masih sedikitnya kompetitor Usaha Percetakan Digital Printing di Tasik Utara.
4. Threats (Ancaman)
Munculnya persaingan usaha yang sejenis merupakan Threats (Ancaman) bagi setiap usaha. Usaha-usaha baru yang sejenis bermunculan karena sama-sama melihat peluang. Hukum alam ini pasti dialami oleh siapapun dalam berbagai bidang usaha. Salah satu kunci untuk mengatasi ancaman persaingan itu adalah keyakinan bahwa Rizki itu tidak akan tertukar dan setiap orang sudah ada jatahnya dari Sang Maha Pemberi Rizki yaitu Alloh SWT. Selain itu peningkatan kualitas layanan kepada konsumen adalah modal perusahaan itu bisa berkembang.
Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut, alhamdulillah sampai saat ini Kasima Grafika Masih Tetap eksis dan selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan.
B. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Kashima Grafika Digital Printing didirikan pada tanggal 18 Oktober 2015 yang berlokasi di Jl. Raya Pertigaan Genteng Samping Masjid Al-Husni Desa/Kec. Pagerageung. Pada awal didirikan bernama Abu Dzar Digital Printing dan sempat berganti nama menjadi L-Grafika. Pergantian nama tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan secara pribadi dan aspek marketing, yang akhirnya ditetapkan nama Kashima Grafika Digital Printing.
Cikal bakal dari Percetakan Kashima Grafika Digital Printing adalah Photo Copy Abu Dzar MultiMedia yang didirikan Pada tahun 2010. Nama tersebut dipakai dengan alasan untuk membesarkan nama Pondok Pesantren Abu Dzar pimpinan KH. Jeje Turmudzi Lc (Alm), Apalagi pada saat itu Memiliki SMKIT Abu Dzar jurusan Multimedia yang tentunya membutuhkan Dunia Usaha dan Dunia Industri untuk bekerja sama.
Pada saat itu layanan Abu Dzar Multimedia meliputi Photo Copy, Cetak Photo, ATK, Layanan Informasi On Line bagi Guru-guru, juga menerima pesanan pembuatan kartu Undangan Pernikahan, Kartu Nama, Spanduk, Banner dan sebagainya,
Layanan Cetak Spanduk dan Banner pada waktu itu dikerjakan dengan bekerja sama dengan percetakan di Tasikmalaya yaitu Metro Digital Printing. Kami hanya memproses desainnya saja sementara untuk mencetak diproses di Metro Digital Printing Jl. Selakaso. Sistem seperti ini disebut dengan istilah Makloon.
Berawal dari penerimaan pesanan spanduk di Photo Copy Abu Dzar Multimedia dengan Sistem Makloon tersebut ternyata banyak yang membutuhkan layanan tersebut. Banyaknya Lembaga dan Usaha-usaha Baru yang membutuhkan Spanduk/Banner untuk promosi atau pun berbagai kegiatan. Hal ini merupakan peluang (Opportunity) didirikannya percetakan dan digital printing. Melihat peluang cetak spanduk yang dirasa cukup menjanjikan, dan lamanya pengerjaan waktu sekitar 1 atau 2 hari karena jarak yang cukup jauh, maka pada tahun 2015 Abu Dzar Multimedia berinisiatif mengembangkan layanan usaha di bidang layanan Jasa Percetakan Digital Printing.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kami bekerja sama dengan beberapa orang relasi yang memungkinkan bisa di ajak kerja sama dalam hal Permodalan dan SDM. Karena terus terang saat itu modal belum ada dan SDM yang siap juga belum ada, Tapi karena ada kemauan di situ ada jalan. Saya teringat saat ikut pelatihan enterprenership dengan pemateri Purdi Chandra Direktur Primagama yang menyampaikan bahwa kalau mau buka usaha jangan banyak alasan seperti tidak bisa karena tidak punya keahlian, tidak punya modal, tetapi konsepnya 3B yaitu BOOL, BOBOL dan BODOL.
BOOL adalah Berani Optimis Otak Orang lain, maksudnya kalau kita menyadari tidak bisa, maka gunakanlah orang lain yang mampu untuk bisa bekerja sama dengan kita. BOBOL (Berani Optimis Bisnis Orang Lain) yaitu kita juga bisa Bekerja Sama Mengelola Bisnis Orang Lain yang sudah berjalan, artinya kita bisa menjadi partner sebagai pengelola. BODOL (Berani Optimis Duit Orang Lain) yaitu saat kita tidak punya uang untuk modal usaha maka kita harus berani optimis bisa bekerja sama dengan orang yang memiliki uang, Dengan konsep 3B tersebut maka tidak ada alasan untuk siapapun tidak mampu berwirausaha (enterprenership).
Konsep BODOL dan BOOL inilah yang digunakan pijakan untuk mewujudkan usaha Percetakan Digital Printing. Pada saat itu atas izin Alloh ada seseorang yang siap mendanai dari Bantuan Pemerintah berupa Dana Bantuan Aspirasi sebesar Rp. 100.jt dengan total Modal yang diterima hanya Rp. 80 jt sementara kebutuhan Modal Awal dengan rincian kebutuhan Mesin Cetak Spanduk dan Stiker Rp. 120 jt, Instalasi, dan Bahan-bahan 60 jt total modal awal 160 jt, maka kekurangan modal pada saat itu 80 jt. Untuk menutupi kekurangan modal tersebut, saya pontang-panting ke sana kemari dan alhamdulillah dari dana pribadi terkumpul 80 jt. Jadi sumber modal dari Aspirasi 50% dan Pribadi 50 %, dengan sistem kerja sama bagi hasil atau adanya kontribusi pada kegiatan-kegiatan partai.
Terus terang pendiri tidak mempunyai keahlian dan sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja di Percetakan lain. Sementara untuk sebuah percetakan memerlukan beberapa keahlian di antaranya yaitu desain, operator mesin dan finishing. Akan tetapi bukanlah alasan untuk tidak memulai usaha. maka dengan konsep BOOL (Berani Optimis Otak Orang Lain) saya bekerja sama dengan Alumni SMKIT Abu Dzar dan Kebetulan Adik Ipar sendiri yang memiliki potensi keahlian di bidang desain. Untuk Operator belajar sendiri dari teknisi mesin. Untuk finishing merekrut orang-orang yang membutuhkan pekerjaan,
Susunan Pengurus Kasima Grafika Periode 2015 sd 2017
1. Pimpinan Perusahaan : U. Kusnadi, S. Pd.I
2. Desainner/Lay Outer : Abdurrohman3. Teknis Finishing : Krisna
Periode 2015 sd 2018
Oktober 2015 awal sejarah Percetakan Digital Printing Pertama di Tasik Utara, Karena sudah memiliki pelanggan saat sistem makloon di Photo Copy Abu Dzar Multimedia percetakan langsung ramai, Apalagi dengan memiliki mesin sendiri layanan bisa lebih cepat dan bahkan bisa ditunggu. Persaingan pada saat itu di wilayah Utara bisa dikatakan tidak ada, boleh dikatakan pada saat itu Percetakan Pertama di Tasik Utara yang memiliki Mesin Sendiri. Kebanyakan mereka masih tetep sistem makloon seperti saya sebelumnya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang makloonnya berpindah ke percetakan kami, karena mungkin jaraknya lebih dekat. Semakin hari pelanggan semakin banyak, alhamdulillah setiap hari ada terus orderan,
Ternyata perjalanan usaha juga sama dengan pepatah yang mengatakan jalan tidak selamanya lurus tapi kadang berbelok, ada tanjakan, ada turunan. Pada saat lagi ramai-ramainya 2 tahun usaha berjalan pada akhir tahun 2017 ternyata Alloh SWT menakdirkan lain,, ketika usaha mulai berkembang pelanggan semakin banyak, musibah datang. Mesin Cetak Ecojet seharga 120 jt mati total akibat komponen inti (motherboard dan head) dikencingi tikus . Setelah dicek oleh teknisi katanya sudah tidak mungkin diperbaiki, solusinya harus ganti Motherboard dan Head dengan perkiraan biaya Rp. 60 jt.
Sebagai penanggung jawab pada saat itu panik dan bingung dari mana uang untuk perbaikan mesin itu? Namun dipikir-pikir lagi sayang pelanggan sudah banyak kalau tidak dilanjut. namun bagaimana caranya?. Akhirnya saya berdiskusi dengan Adik sekaligus karyawan bagian desain kang Abdurrahman yang sering dipanggil a Oman, yang keputusannya percetakan masih buka tetapi kembali kepada sistem makloon,, jadi hanya memproses desainnya saja cetaknya di percetakan lain di Tasik. Beberapa bulan berjalan cukup repot juga bolak-balik Tasik, apalagi kalau yang order butuh cepet.
Order semakin banyak. apalagi pada saat itu menjelang Pesta Besar Pemilu 2019, sementara tempat makloon cukup jauh jadi semakin repot. Namun akhirnya ada jalan keluar, pada saat itu saya ngobrol-ngobrol dengan pemilik Percetakan Metro Digital Printing tentang permasalahan saya. Tanpa di duga dia bilang yah sudah bawa saja mesin yang lama di sini tapi kualitas masih bagus,, karena katanya di sini sudah ada yang baru. Masalah pembayaran bisa dicicil. Nah dari situlah saya mendapatkan angin segar untuk memiliki mesin lagi. Harga yang diberkan pada saat itu 100 jt tapi dengan sistem pembayaran dicicil tidak ditentukan waktunya,, saya pun menyetujui dan akhirnya bisa memboyong mesin Jadul bekas Metro DIgital. Alhamdulillah meskupun Jadul tapi karena terrawat kualitasnya bagus dan orderan-orderan Spanduk, banner Pemilu semakin ramai dan alhamdulillah selama musim kampanyer Pemilu 2019 kurang lebih 1 Tahun, cicilan mesin bisa lunas dan sepenuhnya jadi milik pribadi.
Pada awal 2018 kami membuka Toko Online di Bukalapak dan Shopee, namun pesanan masih sedikit hanya 1 atau 3 pesanan saja per hari
.
Periode 2019 sd 2024
Saat asyik-asyiknya menikmati punya mesin sendiri hampir selama 2 tahun, pelanggan semakin banyak dan ditambah pesanan online dari Bukalapak dan Shopee mulai meningkat.
cobaan dan tantangan pun kembali menyapa. Karena memang beli mesin nya bekas (second) barang jadul jadi bisa dikatakan wajar jika tidak bertahan lama. Head Print yang harganya mahal pada saat itu sekitra 14 jt an lebih mulai rusak,, hasil cetak kurang bagus dan lama kelamaan semakin tidak bagus. Ada beberapa headprint yang mesti diganti dan suatu ketika mesin sama sekali tidak bisa dipakai dan sudah dicek oleh beberapa teknisi dan kesimpulannya harus banyak komponen yang diganti, Biaya perbaikan diperkirakan sekitar Rp. 80 jt.
Pada saat itu kembali panik dan bingung dari mana uang untuk perbaikan mesin itu? Sempat terpikir ya sudah lah berhenti tutup saja, Sempat juga menawarkan mau dijual kepada percetakan lain unit yang rusak beserta pelanggannya. Untuk menutupi gaji karyawan saja terpaksa jual asset kecil-kecil seperti printer dan lainnya. Akhirnya saya kembali berdiskusi dengan tim terutama adik saya dan menyerahkan pengelolaan sistem makloon sepenuhnya selama mesin rusak. Gaji karyawan seadanya dari hasil makloon.
C. Makna dan Filosofi Perusahaan :
KaSiMa berasal dari bahasa Sunda yang berarti terpesona atau terkesima. Filosofi KASIMA ini adalah perusahaan yang selalu menjunjung tinggi profesionalitas sehingga membuat konsumen terpesona, dan selalu terikat untuk menggunakan produk atau jasa perusahaan. Perusahaan selalu menebar pesona dengan profesionalitasnya. Makna lain dari KaSiMa ini adalah Keluarga yang Selalu Istiqomah dan Mandiri atau Keluarga Sejahtera Ikhtiar BersaMa, atau bisa juga Kelompok Sarjana Inovatif dan Mandiri.
Visi Misi Kasima Grafika Digital Printing
VISI PERUSAHAAN
Menjadi perusahaan percetakan yang professional, kreatif dan smart
MISI PERUSAHAAN
1. Senantiasa berinovasi dan mengembangkan diri.
2. Meningkatkan daya saing di bidang industri percetakan dan digital printing menuju persaingan global.
3. Memperhatikan share holder dan stake horlder, khusunya karyawann, client, serta pihak terkait untuk bersama-sama menumbuhkan daya saing guna mengembangkan perusahaan.
BIOGRAFI OWNER
Pengalaman pendiri yang sudah berkecimpung dalam beberapa bidang usaha dari mulai Rental Komputer dengan nama File.Com yang melayani Jasa Pengetikan, Cetak Photo, Editing Skripsi, Tesis dan lain-lain pada tahun 2003 ketika pendiri saat itu sedang kuliah di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. File.Com yang beralamat di Jl. Bimokurdo Sapen Timoho ini berakhir pada tahun 2006 karena bencana Alam Gempa Yogya tanggal 27 Mei 2006..
Akibat bencana tersebut saya terpaksa pulang kampung dan setahun kemudian membangun bahtera rumah tangga dengan status pekerjaan sebagai honorer di MTs Puteran. Status honorer pada saat itu bukan pekerjaan yang menjanjikan karena dengan gaji atau upah seadanya. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan Rumah Tangga pada Tahun 2007 mendirikan Warung Internet (Warnet) dengan nama MSNet di Jl. Raya Puteran depan Masjid Al-Abror Desa Puteran Kecamatan Pagerageung. Usaha Warung Internet ini berakhir pada tahun 2010 dikarenakan factor Layanan Internet dari Telkom yang begitu mengecewakan, jaringan yang sering los menyebabkan para pelanggan berpindah ke warnet yang lain. Selain itu juga dikarenakan factor unit computer yang sudah banyak yang rusak.
Gallerry Kasima Grafika