Review Buku Quantum Learning; Belajar Tentang Cara Belajar
Teori Pembelajaran Quantum Learning| Makalah Teori Belajar Quantum Learning | Teori Belajar |Quantum Learning| Metode Quantum Learning | Quantum Learning Method
QUANTUM
LEARNING BELAJAR TENTANG CARA BELAJAR
Oleh : Zainal
Arifin A
Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Persoalan
belajar bukan hanya menyangkut apa yang harus dipelajari (seperti yang biasa
dirumuskan dalam kurikulum sekolah) tetapi juga menyangkut cara belajar itu
sendiri. Dengan cara belajar yang benar orang akan mendapatkan hasil belajar
yang Iebih optimal sehingga kegiatan belajar bukan menjadi beban tetapi justru dapat
menjadi suatu hal yang menyenangkan.
Buku
“Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan”
merupakan salah satu jawaban terhadap persoalan cara belajar yang baik. Buku ini
disusun oleh Bobbi De Porter dan Mike Nemacki dengan judul “Quantum Learning:
Unleashing The Genius In You” terbit di New York, 1992 dan ditierjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia oleh Alwiyah Abdurrahman dengan penerbit Kaifa
Bandung Tahun 1999.
Bobbi
DePorter adalah seorang pengusaha wanita yang sangat berhasil dan termasuk
pendiri sekolah Bisnis Burklyn (Burklyn Business School) di Vermont yang kemudian
sekolah tersebut sangat terkenal deñgan sebutan SuperCamp. Ia lahir dan
dibesarkan di wilayah Seattle. Kini Bobbi dan suaminva Joe Chapon tinggal dan
bekerja di daerah San Diego.
Sementara
Mike Hemacki adalah mantan seorang guru dan pengacara. Dia juga dikenal sebagai
penulis yang produktif. Kini ia tinggal di San Diego seperti halnya Bobbi
DePorter.
Ouantum
Learning oleh penulisnva diartikan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah
energi menjadi cahaya” sebagaimana rumus dalam fisika quantum “Massa kali
kecepatan cahaya kuadrat sama dengan Energi” ( E = mc’).
Konsep
belajar Quantum sesungguhnva tidak lahir begitu saja tanpa dipengaruhi teori-teori
belajar yang sudah ada sebelumnya. Dalam buku ini disebutkan bahwa QL diilhami paling
tidak oleh teori belajar suggestology atau suggestopedia dan Neurolinguistic
Programme (NLP).
Suggestologi
menyatakan bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar dan
setiap detail apa pun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Diantara
sugesti positif misalnya mendudukkan murid secara nyaman, memasang musik Latar
di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster
untuk memberi kesan besar sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan
guru-guru yang terlaitih baik dalam seni pengajaran sugesti. Sugestologi juga
dikatakan sebagai “pemercepatan belajar (accelerated learning) yang
memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan yang mengesankan dengan upaya yang
normal dan dibarengi kegembiraan. Cara ini memadukan hiburan, permainan, wama,
cara berpikir positif kebugaran fisik, dan kesehatan emosional.
Sedangkan
NLP menjelaskan bahwa ada hubungan antara bahasa dan perilaku. NLP menegaskan
bahwa bahasa positif dapat meningkatkan tindakan positif. Bahasa positif
merupakan faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif.
Prinsip ini dapat juga digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara
siswa dan guru.
Disamping
kedua teori itu QL sendiri mengembangkan sejumlah teori yaitu :
a.
Teori
otak kanan/kiri
b.
Teori
otak triune ( 3 in 1)
c.
Pilihan
modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)
d.
Teori
kecerdasan ganda
e.
Pendidikan
holistik (menyeluruh)
1.
Belajar
berdasarkan pengalaman
f.
Belajar
dengan simbol (Metaphoric learning)
g.
Simulasi/permainan.
Buku
setebal 356 halaman ditambah xxiv halaman bagian awal ini tersusun dalam 12 bagian
dimana masing-masing bagian dirinci dalam paragraf-paragraf yang kesemuanya
berkaitan dengan masalah strategi belajar Quantum (Quantum Learning).
Jika boleh disederhanakan, sesungguhnya ke 12 bagian itu dapat diklasifikasikan
ke dalam 3 pembahasan pokok, vaitu:
1.
Penataan
intemal subyek belajar, terdiri dari
a.
Pemahaman
struktur otak:
b.
Pemahaman
gaya belajar individu:
c.
Menciptakan
minat belajar melalui “AMBAK” (Apa Manfaatnya BAgiKu);
d.
Memotivasi
mental juara.
2.
Penataan
ekstemal subyek belajar, yaitu penataan lingkungan belajar yang kondusif atau
disebut dengan istilah ‘menata pentas”.
3.
Pengembangan
ketrampilan belajarter diri dari :
a.
Berpikir
logis dan kreatif;
b.
Mengembangkan
daya ingat:
c.
Teknik
membaca cepat:
d.
Teknik
mencatat akurat, dan
e.
Teknik
menulis menyenangkan.
Untuk lebih
jelasnya lihat diagram berikut :
Jika
ditelaah secara seksama, buku ini akan memberikan kiat-kiat, petunjuk,
strategi, dan seluruh proses yang dapat menghemat waktu mempertajam pemahaman
dan daya ingat, dan membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan
bermanfaat. Paul R. Messier.. Ph.D., dan US Department of Education bahkan berkomentar
: “Bagi mereka yang telah terperangkap dalam anggapan bahwa be1ajar adalah
pekerjaan yang menjemukan’, Quantum Learning bagaikan obat penawar yang menghidupkan
dan memperkuat kembali kegembiraan dan kecintaan belajar”.
Membaca
buku ini memang membutuhkan ketekunan dan kesabaran tersendiri.. karena cukup
banyaknya illustrasi dan nasehat-nasehat yang membuat buku ini menjadi tebal yang
diberikan untuk menjelaskan konsep-konsep atau prinsip-prinsin tentang quantum
learning, sehingga jika tidak cerdik, pembaca tidak bisa dengan cepat
menemukan inti persoalan atau main idea-nya. Namun bisa jadi, bagi orang
tertentu illustrasi-illustrasi dan nasihat-nasihat itu dapat berfungsi sebagai
gambaran kongkrit dan abstraksi-abstraksi yang ada sehingga memudahkan pemahaman.
0 Response to "Review Buku Quantum Learning; Belajar Tentang Cara Belajar"
Post a Comment