Image1

Makalah Teori Belajar Operant Conditioning B.F Skinner dan Penerapannya dalam Pendidikan

Teori Belajar Operant Conditioning |Teori Belajar Operan Kondisioning | Makalah Teori Belajar Operant Conditioning

TEORI BELAJAR OPERANT CONDITIONING

Masalah belajar yang dapat dikatakan sebagai tindak pelaksanaan usaha pendidikan adalah masalah setiap orang. Tiap orang boleh dikatakan selalu belajar. Karena kenyataannya bahwa belajar adalah masalah setiap orang,. malca jelaslah kiranya perlu dan penting menjelaskan dan merumuskan rnasalah belajar tersebut, supaya kita dapat mcnempuhnya dengãn lebih efisien dan seefektif mungkin.

Dalam masalah belajar ini telah banyak para pakar pendidikan yang berusaha mencari cara bagaimana belajar yang baik dan benar. Telah banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Dalam hal mi kami mencoba rnengangkát satu di antara sekian banyak teori yang dikemukakan oleh Skinner yang dikenal dengan Teori Operant Conditioning.
A.   Skinner Membedakan antara Tingkah Laku Responden dan Tingkah Laku Operan.
Tingkah laku Responden yaitu tingkah laku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas, misalnya kucing berlari kesana kemari, karena ada daging yang dilihatnya. Tingkah laku operan yaitu tingkah laku yang ditimbulkan oleh stimulus yang belum diketahui, semata - mata ditimbulkan oleh organisme itu sendiri, belum tentu dikehendaki oleh stimulus dan luar, misalnya kucing lari ke sana ke mari karena kucing itu lapar, bukan karena melihat daging. Dalam. hal ini Skinner,  lebih memusatkan pada operan behavior.
Berdasarkan pada behavior (tingkah laku) ini, maka ada 2 macam conditioning yaitu :
a     Responden (onditioning)
Disebut juga conditioning tipe S, karena menitikberatkan pada stimulus Conditioning tipe mi sama dengan conditioning Kiasik dan Pavlov
b.      Operan Conditioning
Disebut juga conditioning tipe R, karena menitik beratkan pada pentingnya respon Operan conditioning menurut Skinner, dekat dengan instrumental conditioning dan‘Thorndike Dalam operan conditioning ada 2 prinsip umum, yaitu :
1) Setiap respon yang diikuti stimulus yang memperkuat atau reward (ganjaran) akan cenderung diulangi
2) Reinforcing stimulus atau stimulus yang bekerja memperkuat atau reward akan mcningkatkan kecepatan (rate) tlerjadinya respon operan. Dalam operan Conditioning organism harus berbuat aktifitas sedemikian rupa untuk mendapatakan reward
Menurut Drs Ahmad Mudzakkar dan Drs Joko Sutrisno, dalam bukunya Psikologi Pendidikan hal 51, mengatakan bahwa Hadiah atau Reward yang menjadi Reinforcer itu tidak selalu berupa benda / materi.  Pujian misalnya juga merupakan reward, juga reinforcer (penguat) Bahkan perasan puas terbadap hasil yang dicapai dalam merespon atau stimulus (yang datang dalam diri sendiri), ternyata juga rnerupakan reward menjadi reinforcer Dengan demikian reinforcer dapat dika tegorikan kedalam 2 macam yaitu :
1.      Reinforcer Ekstrinsik yaitu datang dari luar diri individu, seprti pujian, atau hadiah henda
2.      Reinforcer Intrinsik yaitu datang dari dalam diri individu, seperti perasan puas terhadap hasil dan sukses yang dicapai.
Dalam proses belatar mengajar reinforcer yang paling baik adalah bersifat intrinsik, karena tidak ada ketergantunga kepada orang lain. Belajar menurut operan conditioning adalah proses dimana suatu respon atau operan dibentuk karena direinforce oleh perubahan tingkah laku organisme setelah respon terjadi. 
Dengan dernikian respon yang timbul diikuti oleh rangsangan tertentu yang diperkuat oleh respon yang telah dilakukan oleh organisme. Skinner memusatkan perhatiannya kepada operan respon karena sebagian besar tingkah laku manusia dimungkinkan untuk dimodifikasi. Persoalannya adalh bagaiman mengembangkan dan memodifikasinya.
Sebagai contoh, apabila kita memberi seekor beruang yang lapar, disertai cahaya, maka cahaya itu adalah conditioner reinforcement. Bila seorang.siswa sedang giat-giat belajar lalu Guru.melemparkan senyum tanda bangga dan memujinya , maka senyum guru akan menimbulkan kekuatan pada diri siswa untuk belajar lebih giat lagi. Senyurn guru itu adalah reinforcer yang diatur atau dikondisikan.

B.     Aplikasi Operan Conditioning dalám Pendidikan
Skinner mengakui bahwa aplikasi dari teori operan adalah terbatas, tetapi ia merasa ada implikasi praktis, bagi pendidikan. Ia mengemukakan bahwa control yang positif (menyenangkan) mengandung sikap yang menguntungkan terhadap pendidikan dan akan lebih efektif apabila digunakan.
Menurut Skinner mengajar adalah mengatur kesatuan untuk mempercepat proses belajar. Dengan demikian tugas guru harus menjadi arsitek dalam membentuk tingkah laku siswa melalui penguatan sehingga dapat membentuk respon yang tepat dkalangan para siswa.
Dengan kata lain fokus nyata dalam pengajaran adalah memberikan perbuatan yang konsisten segera dan positif bagi tingkah laku yang tepat dan bagi pencapaain tujuan pengajaran yang diinginkan.
Ada beberapa prinsip pengajaran yang dapat digunákan berdasarkan aliran ini yakni:
·   Perlu adanya tujuan yang jelas dalam pengertian tingkah laku apa yang diharapkan ingin dicapai oleh para siswa. Tujuan diatur secara bertahp dan yang sederhana sampai yang kompleks.
·      Memberi tekanan kepada kemajuan individu sesuai dengan kesanggupannya.
·   Pentingnva penilaian yang terus- menerus untuk menetapkan tingkat kemajuan yang dicapai oleh siswa.
·    Hendaknya digunakan positif reinforcemen secara sistematis bervariasi dan segera, manakala respon siswa telah terjadi.
·      Prinsip belajar tuntas sebaiknya digunakan agar penguasaan belajar para siswa dapat diperoleh sesuai dengan tingkah laku yang diharapkan.
·    Program remedial bagi para siswa yang memerlukan harus diberikan agar mencapai prinsip belajar tuntas.
·      Peranan guru lebih diarahkan kepada peranannya. sebagai arsitek dan pembentuk tingkah laku siswa. 

C.    Beberapa Kelemahan Teori Operan Conditioning
Sekahpun teori operan conditioning telah banyak jasanya seperti yang talah dikemukakan di atas dan memang banyak tingkah laku individu diperoleh dari teori ini, namun ada beberapa kelemahan diantaranya:
  •  Dalam teori ini beIajar hanya menekankan kepada’penguasan bahan ‘yang sifatnva faktual, kurang rnengembangkan tujuan kognitif yang kompleks dan tujuan yang sifatnya efektif,
  •  Guru lebih. dominan peranannya dalarn membentuk tingkah laku siswa sehingga siswa cenderung pasif dalam menentukan tujuan belajarnya
  •  Teori ini terlampau sederhana dan tidak cukup untuk menjelaskan segala seluk beluk belajar yang sangat kompleks itu.
  •  Teori yang diangkat dari penelitian terhadap binatang tidak sepenuhnya berlaku unuk manusia.

D.    Kesimpulan
Skinner memperkenalkan bahwa belajar adalah perubahan dalam perilaku yang dapat diamati dalam kondisi yang dapat dikontrol secara baik. Belajar dalam teori operant conditioning adalah proses dimana suatu respon atau operan dibentuk karena direinforce oleh perubahan tingkah laku organisme setelah respon terjadi. Skinner mengakui keterbatasan aplikasi dari teori operant conditioning, tetapi ia merasa ada implikasi praktisnya bagi pendidikan.
Demikianlah teori operant conditioning yang dikemukakan oleh Skinner yang banyak membantu kemajuan bagi dunia pendidikan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Teori Belajar Operant Conditioning B.F Skinner dan Penerapannya dalam Pendidikan"

Post a Comment