Makalah Proses Terjadinya Alam Semesta Menurut Pandangan Islam
Proses Terjadinya Alam Semesta Menurut Pandangan Islam | Proses Terjadinya Alam Semesta Menurut A;-Qur'an |
PROSES TERJADINYA ALAM SEMESTA
DALAM PERSPEKTIF Al-QUR’AN
A.
Alam dalam Al-Qur’an
Dalam ajaran agama islam umatnya dianjurkan untuk selalu dan
senantiasa mempelajari terhadap setiap apa yang ada disekitarnya, manusia
sebagai mahluk individu mencoba memikirkan apa yang ada dalam dirinya sebagai
instropeksi dan manusia sebagai mahluk sosial
harus memperhatikan segala sesuatu yang terjadi pada alam semesta
ataupun yang terjadi di antara sesama.
Al- Qur’an sebagai petunjuk suci umat islam didunia,
al-Qur’an berisi sunatullah yang mana hukum Allah tentang alam, tentang semua
mahluknya terdapat didalamnya, dengan demikian al-Qur’an adalah sebagai
landasan eksperimental bagi sains modern saat ini, tetapi anggapan mengenai
al-Qur’an sebagai sumber seluruh ilmu pengetahuan ini bukanlah sesuatu yang
baru, sebab kita menumukan berbagai macam pendapat ulama besar terdahulu
seperti Imam Al-Ghozali dalam bukunya Ihya ‘Ulum Al-Din beliau mengutip kata-kata Ibnu Mas’ud : “jika
seseorang ingin memiliki pengetahuan masa lampau dan pengetahuan modern, selayaknya dia merenungkan al-Qur’an.”
Ringkasnya seluruh ilmu tercakup didalam karya-karya dan sifat-sifat Allah, dan
al-Qur’an adalah penjelas esensi, sifat-sifat dan perbuatan -Nya. Tidak ada batasan terhadap
ilmu-ilmu ini dan di dalam al-Qur’an
terdapat indikasi penemuannya (al-Quran dan Ilmu-ilmu)
Alam semesta terjadi melalui proses, berawal dari ketiadaan
menjadi ada dan kita yakini bahwa pada nantinya alam yang kita huni ini akan
hancur. Telah disinggung dalam bab pertama bahwasanya alam semesta yang dipakai
di sini adalah jagad raya, yang dalam bahasa ilmiahnya adalah The Universe ,
dan dalam bahasa al-Qur’an adalah ālam (عا لم). Dalam al-Qur’an terdapat lebih kurang 73
kali istilah ālam disebut, namun kebanyakan lebih dominan dalam bentuk jamak
dari ālam (عا لم) yaitu ālamin ( عا لمين).
Dengan demikian yang dimaksud alam semesta disini adalah
seluruh alam , baik fisik maupun non fisik. Pandangan ini sejalan dengan
isyarat yang terkandung dalam kata al-samāwāt
wa al-ardh wa mā baynahumā, yang berarti banyak alam, yang berbeda
bentuk dan hukum-hukumnya antara satu dengan yanglainnya
Telah disinggung di atas bahwa didalam al-Qur’an terdapat
lebih kurang 750 ayat yang menunjukkan proses terjadinya alam, pada umumnya
ayat-ayat ini memerintahkan manusia untuk memperhatikan meneliti alam semesta,
apa yang adadi sekutarnya merupakan ayat-ayat ataupun pertanda yang harus kita
fikirkan .
Allah berfirmandalam al-Qur’an Surat 16 ayat 78 yang artinya
:
Dan
allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu
apapun, dan Dia memberi kamu pendengaran,penglihatan dan intelek agar kamu
bersyukur.
Dari ayat yang dikutip diatas allah menyeru kepada manusia
untuk mempelajari segala sesuatu lewat mata, telinga, dan akal.. dalam agama
islam tujuan utama memahami alam adalah untuk memahami dan mendekati allah,
namun selain itu ada tujuan-tujuan tertentu . pengertian akan keadaan ini bisa dilihat sebagai
langkah-langkah awal kepada tujuan utama tersebut.
Dalam hubungan dengan fenomena alam ada beberapa pokok
permasalahan yang harus dimengerti dan difahami oleh kita diantaranya:
1. Ada tingkatan- tingkatan dalam pemahaman fenomena yang berbeda-
beda
2. Untuk memahami fenomena- fenomena alam yang berbeda-beda ada
prasyarat yangberbeda pula
3. Untuk bisa memahami alam yang lebih dalam diperlukan kecakapan
ilmiah, intelektual, iman dan ketakwaan.
B.
Cara memahami alam
semesta di dalam al-Qur’an
Allah memerintahkan kepada umatnya untuk senantiasa membaca
dan memahami alam semesta sebagai tempat tinggal mahluk hidup, allah pencipta alam dan pencipta
segala isi yang ada didalamnya mengatur dan menetapkan hukum-hukum.
Pelaksanaan perintah ini akan dapat membantu manusia untuk
senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan untuk memperkuat dan meningkatkan
keimanan, untuk mencapai hal tersebut al-Qur’an juga membicarakan
prinsip-prinsip tentang bagaimana cara memahami alam semesta .
Dalam al-Qur’an bahwa salah satu cara untuk memahami tentang
alam semesta ini dapat dilakukan lewat indra penglihatan, penciuman,
pendengaran, perasa dan peraba. Semua
indra ini dapat membantu manusia untuk melakukan observasi dan eksperimen.
Perlunya diadakan observasi juga dijelaskan dalam al-qur’an, yaitu pada
1.
Surat al-Maidah ayat 31:
فبعث الله غرابا يبحث فى الارض ليريه كيف يواة اخيه قال يويلتى اعجزت
ان اكون مثل هذاالغراب فاواري سواة اخي فاصبح من الند مين (31 )
Artinya: kemudian allah menyuruh burung gagak
menggali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya
(Qobil) bagaimana seharusnya dia menguburkan mayat saudaranya. Berkata
Qobil: “aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak
ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudarku ini diantara orang-orang yang
menyesal.
Dari kutipan ayat diatas Allah memerintahkan pada
kita untuk mengambil suatu pelajaran dari siapapun dan pelajaran ini ditayangkan
Allah lewat peranan seekor burung gagak yang menggali-gali tanah.
2. Surat
al-Baqoroh ayat 260:
واذ قل ابرهم
artinya: Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata : Ya
Tuhanku, perlihatkan lah kepadaku begaimana Engkau menghidupkan orang-orang
mati. “ Allah berfirman: Apakah kamu belum percaya bahwa ? Ibrahim menjawab: “
saya percaya akan tetapi agar bertambah tetap hati saya.”Allah
berfirman:”(kalau demikian ) ambillah empat ekorburung, lalu potong-potonglah
burung itu kepadamu, kemudian letakkan tiap-tiap bagian dari padanya atas
tiap-tiap bukit. Sesudah itu panggilah dia akan datang kepadamu dengan segera.
“Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Dalam kandungan ayat tersebut allah memberikan
petunjuk kepada Ibrahim.as untuk menghidupkan kembali burung yang telah mati,
petunjk ini disampaikan Allah dengan perantaraan empat ekor burung yang telah mati dipotong-potong kemudian dibagi-bagi, dan
dari masing-masing bagian itu diletakkan pada tempat yng saling berjauhan.
Kemudian Allah memerintahkan Ibrahim.as untuk memaggilnya, lantas burung-burung
yang telah mati itu hidup kembali dan datang kepadanya.
Dengan mencermati hal-hal diats maka tidak perlu
disangsikan lagi bahwa al-Qur’an
memandang pengamatan indera sebagai saluran yang paling utama untuk
memahami alam semesta, sealin indra pengamatan akal juga sebagai salah satu
indera untuk memahami hal tersebut.
Dari sedikit penjelasan ayat-ayat di atas jelaslah
kiranya bahwa daya nalar sangat dibutuhkan dalam memahami alm semesta, karena
apabila hanya dengan indra pengamatan manusia tidak mampu menafsirkan proses
penciptan alam semesta dan menemukan hubungan kejadian-kejadian di jagat raya
ini. Karena kemampuan nalarlah yang bisa menguak tabir, mengungkap misteri
tanda-tanda yang ada di alam.
Al-Qur’an juga menunjukkan bahwa ada cara lain yaitu
berupa wahyu dan ilham akan tetapi cara ini tidaklah semua orang dapat
melakukannya, hanya Rosul dan Nabi yang mendapatkan wahyu sedangkan orang-orang
tertentu yang bisa mendapatkan ilham.
Dari uraian diatas maka cara-cara untuk memahami alam
semesta dalam al-Qur’an adalah melalui indra pengamatan, kemampuan akal dan
wahyu atau ilham.
C.
Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Penciptaan Alam
Semesta
Sebagai
mahluk yang dibekali dengan penalaran dan akal yang lengkap kita biasa berfikir
mengenai sebab yang senantiasa mendahului akibat. Oleh karena itu dalam
menjelaskan mengenai penciptaan alam semesta ini banyak sekali terjadi
pertentangan.
al-Qur’an
merupakan kitab suci bagi umat islam dan merupakan objek yang paling suci di
permukaan bumi ini sebagai anugerah agung dari Allah kepada manusia. Al-Qur’an
merupakan kitab yang paling utama dan paling banyak memberikan peringatan dan
ajaran-ajaran
Telah
banyak disinggung bahwa pembicaran al-Qur’an tentang alam semesta ditemukan
dalam ayat-ayatnya yang terdapat dalam beberapa surat, akan tetapi didalamnya
hanya berupa informasi secara garis besarnya saja. Disini penulis mencoba
menjelaskan mengenai tiga bentuk kata pengungkapan dalam penciptaan dalam
al-Qur’an, diantara ketiga bentuk pengungkapan tersebut yaitu: khalaq (خلق
) , bad’ ( بد ع
) dan fathr ( فطر
) yang banyak mengandung tentang
penciptaan alam semesta.
Berikut
ini penulis akan menukilkan ayat-ayat yang memberikan informasi tentang hal-hal
mengenai penciptaan alam semesta, disini penulis hanya memberikan beberapa ayat
al-Quran yang telah mempu mewakili ayat-ayat yang lain. Ayat- ayat al-Qur’an
tersebut penulis susun sebagai berikut:
1. Surat
Hud ayat 7
وهوالذى حلق السموات والارض فى ستة ايام
وكان عرشه على الماء ليبلوكم ايكم ا حسن عملا ولءن قلت انكم مبعو ثون من بعدالموت ليقولن
الذ ين كفروا ان هذا الاسحرمبين
Artinya: Dan Dialah yang menciptakan ruang alam (al-
sama’) dan materi (al-ardh) dalam enam tahapan atau periode, dan adalah
singgasana-Nya (sebelum itu) diatas zat
alir (al-Ma’ ), agar Dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik
amalnya, dan jika kamu berkata ( kepada penduduk mekah ): “Sesungguhnya kamu
akan dibangkitkan sesudah mati,” niscaya orang kafir itu akan berkata: “Ini
tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
2. Surat
al-Thalaq ayat 12
الله الذىخلق سبع سمو ات ومن الارض سثلهن
يتنزل الامربينهن لتحلمو ان الله على كل شىء قدير وان الله قد احا ط بكل شىء علما
Artinya: Allah-lah yang menciptakan tujuh ruang alam
( al-sama’) dan seperti itu pula materi (al-ardh). Perintah Allah berlaku pada
masing-masing, agar kamu mengetahui bahwasanya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah , ilmu Nya
benar-benar meliputi segala sesuatu.
3. Surat
Fushsilat ayat 9-12
قل ائنكم لتكفرون بالذى خلق الارض فى يومين
وتجعلون له اندادا ذالك رب العالمين. وجعل فيها رواسي من فوقها وبارك فيها وقدر فيها
اقواتها فى اربعة ايام سواء للسائلين.ثم استوى الى السماء وهي دخان فقال لها ولارض
ائتيا طوعااوكرها قالتا اتينا طائعين. فقضهن سبع سموات في يومين واوحى في كل سماء امراها
وزينا السماء الدنيا بمصابيح وحفظا ذالك تقديرالعزيزالعليم.
Artinya: Katakanlah: Sesungguhnya patutkah kamu kafir
kepada Yang menciptakan materi (al- ardh) dalam dua tahapan atau periode dan
kamu adakan sekutu-sekutu bagi Nya? ( yang bersifat ) demikian itulah tuhan
semesta alam.
Dan Dia menciptakan di materi (al-ardh) ini tambatan
yang kokoh diatasnya. Dia memberkahi dan Dia menentukan padanya kadar
sumberkekuatan dalam empat tahapan atau periode. (penjelasan itu sebagai
jawaban ) bagi orang-orang yang bertanya.
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan ruang alam (al-sama’)
dan ruang alam (al-sama’) ketika itu penuh embunan (dukhan), lalu Dia berkata
kepada ruang alam (al-sama’) dan kepada materi (al-ardh): “Datanglah kamu
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya
menjawab: “Kami datang dengan suka hati.”
Maka Dia menjadikannya tuju ruang alam (al-sama’)
dalam dua tahap atau periode dan dia wahyukan atau menetapkan hukum-hukum alam
yang berlaku di dalamnya. Dan Kami ruang
alam (al-sama’) dunia dengan pelita-pelita (bintang-bintang, bulan, matahari
dan sebagainya) dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah
ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
4. Surat
al-Sajdat ayat 4
الله الذي جلق السموات والارض ومابينهما في ستة ايام ثم استوى على العرش
مالكم من دونه من ولي ولاسفيع افلا تتذكرون.
Artinya: allah
lah yang menciptakan ruang alam ( al-sama”) danmateri (al-ardh) dan apa yang
ada diantara keduanya dalam enam tahapan atau periode, kemudian Dia bersemayam
di ‘Arasy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada Nya seorang penolong pun dan
tidak (pula ) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan ?
5. Surat
al- Anbiya’ ayat 30
اولم يرالذين كفروا ان السموات والارض كانتا رتقا ففتقنا هما وجعلنا من
الماء كل شيء حي افلا يؤمنون.
Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwa sanya ruang alam dan
materi ( al-ardh) itu keduanya dulu adalah satu yang padu, kemudian kami
memisahkan antara keduanya. Dan dari air (al-ma’) Kami jadikan segaloa sesuatu
yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
6. Surat
al-Zariat ayat 47
والسماء بنيناها بايد وانا لموسعين
Artinya: Ruang alam (al-sama’) itu kami bangun dengan
kekuasan Kami dan sesungguhnya Kami yang memuaikannya.
D. Proses
Penciptaan Alam Semesta dalam al-Quran
Berawal dari ayat- ayat al-Qur’an tentang penciptaan
alam semesta yang telah dipaparkan diatas, maka berikut ini penulis akan
mencoba menjelaskan mengenai proses terjadinya alm semesta dalam perspektif
al-Qur’an. Untuk mencapai maksud tersebut ada kesulitan yang dirasakan penulis karena
al-Qur’an yang sangat bersifat universal
dan informasi yang berada didalamnya hanya mengandung prinsip-prinsip dasarnya
saja.
0 Response to "Makalah Proses Terjadinya Alam Semesta Menurut Pandangan Islam"
Post a Comment