Image1

Contoh Stempel Panitia Pilkadus.cdr

Stempel Panitia Pemilihan Kepala Dusun.cdr, Stempel Panitia Pilkadus.cdr Stempel Panitia Pilkades
Pemilihan Kepala Dukuh atau Kepala Dusun (Pilkadus) melalui sistem pemilihan, dinilai memiliki banyak persoalan. Selain ongkos politiknya lebih besar, pelaksanaan Pilkadus rentan gesekan di masyarakat. Belum lagi muncul perpecahan di masyarakat selama hingga pascapilkadus digelar. “Kalau dengan sistem penjaringan, aspek sosial, ekonomi dan politik bisa lebih efesien,

Contoh Stempel Pilkadus.cdr

Sistem penjaringan kepala Dusun tidak mengesampingkan prinsip demokrasi. Masyarakat masih dapat memberikan pilihan dan usulan siapa yang pantas menduduki orang nomor satu di dusunnya. “Caranya dengan memberikan aspirasi kepada perwakilan yang ditunjuk. Semuanya berdasarkan musyawarah dan mufakat. 

Contohnya penjaringan dilakukan melalui RT kemudian dipilih yang terbaik melalui RW. Dari tingkatan RW kemudian dijaring lagi mana yang terbaik untuk diusulkan menjadi Kadus.

Dengan demikian meskipun bukan pemilihan langsung secara demokratis tidak meninggalkan aspirasi masyarakat. “Warga tetap diberikan porsi untuk menentukan pilihannya melalui perwakilan dan mekanisme tes. Hanya dua calon dusun yang diajukan.

Adapun beberapa persyaratan untuk menjadi kepala dusun di antaranya, berusia antara 20-42 tahun. Selain itu, mereka harus melewati mekanisme test, seperti pengetahuan umum, praktek komputer dasar dan ke wilayahan.


Subscribe to receive free email updates: