11 Amalan Bulan Ramadhan Berdasarkan Sumber Dalilnya
Amalan Bulan Ramadhan merupakan aktifitas seorang muslim dalam menjalani hari-hari ramadhan untuk menggapai derajat takwa. Amalan puasa ramadhan adalah kita menanam pohon-pohon ibadah Pada
tanah Ramadhan yang subur nan berkah . Adapun amalan ramadhan berdasarkan dalil yang shohih berdasarkan dalil al-qur'an dan hadits Rasululloh Saw adalah sebagagai berikut :
1. Mengakhirkan
Sahur
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ
فِى السُّحُوْرِ بَرَكَةٌ (رواه البخاري ومسلم)
“ Makanlah waktu
sahur , sesungguhnya makan waktu sahur menyebabkan berkah (HR.
Muttafaq ‘alaih)
2. Menyegerakan
berbuka
لا يَزَالُ النَاسِ بِخَيْرٍ
مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ (رواه البخاري)
“Manusia tetap
berkondisi baik selama mereka tidak menunda-nunda berbuka puasa”
(HR. al-Bukhari)
Do’a ketika berbuka
:
اَللَّهُمَّ لَكَ
صُمْتُ وَعَلَى رَزْقِكَ أَفْطَرْتُ
“Ya Alla aku berpuasa karena-Mu dan berbuka
atas karena-Mu” (Abu Dawud 2/2358)
ذَهَبَ الظَّمَأُ
وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ
اِنْشَاءَ اللَّهُ
“Rasa dahaga telah pergi, kerongkongan
telah basa, semoga ganjarannya tetap (di sisi-Nya) insya Allah (Abu
Dawud. 2/2357)
Berbuka dengan
kurma atau air putih dan tidak
berlebih-lebihan sa’at berbuka.
3. Qiyamul
lail
Imam Turmudzi
meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
اَفْضَلُ الصَّلاَةِ
بَعْدَ الْفَرِيْضةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“ shalat yang afdhol setelah shalat fardlu
adalah shalat lail”
Beliau bersabda :
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ َدَأْبُ الصَّالِحِينَ
وَهُوَ قُرْبَةٌ إلَى رَبِّكُمْ ؛ وَمُكَفَّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمُنْهَاةٌ عَنْ الْإِثْمِ
؛ وَمَطْرَدَةٌ لِدَاعِي الْحَسَدِ
“
kalian harus shalat malam sebab ililah jalan para orang-orang shalih, itulah
pendekatan diiri pada Rabb kalian, penghapus kesusahan dan pemusnah dosa-dosa
serta pengusir yang hendak hasud”
Turmudzi meriwayatkan dari Abdullah bin Salam r.a dari
Nabi SAW. bersabda:
أَيُّهَا النَّاسُ ، أَفْشُوْا
السَّلاَمَ ، وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ ، وَصَلُوا الأَرْحَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ؛ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
“wahai
sekalian manusia , sebarkan salam, berilah makan orang miskin, sambungkan
silaturrahim dan shalatlah di malam hari ketika orang-orang tengah lelap tidur.
Dengan demikian kalian akan masuk surge dalam keadaan sejahtera”
Shalat lail dilakukan minimal dua raka’at, afdholnya
delapan raka’at, dan tidak ada batasan maksimalnya. Shalat lail adalah
shalat nafilah yang paling afdhol secara keseluruhan karena lebih
memungkinkan untuk ikhlas dan jauh dari sifat riya
4.
Tilawah
Qur’an
Bacaan
yang disertai tadabbur yang khusyu’ mampu mempertajam pandangan dan obat bagi
hati yang sedang sakit. Apabila seorang mukmin sudah konsisten membaca
Al-Qur’an dengan tenang, tadabbur dan khusyu’, maka akan
terbukalah belenggu-belenggu yang memborgol hatinya dan akan terpancar pula cahaya
Al- Qur’an di dalam dirinya.
Itulah
yang diserukan Allah kepada kita dalam firman-Nya :
كِتَٰبٌ
أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ
أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٢٩
“ini adalah
sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran. (Shad(38):29)
Rasulullah
SAW sendiri selalu membaca Al-Qur’an secara dawam (rutin). Beliau memohon
kepada Allah agar menjadikan Al-Qur’an sebagai taman dalam hatinya, cahaya bagi
pandangannya, penghapus duka dan pemusnah kebingungan. Nabi SAW pernah berdo’a dengan do’a :
اللَّهُمَّ
إِنِي عَبْدُكَ ، ابْنُ عَبْدِكَ ، ابْنُ أَمَتِكَ ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ ، مَاضٍ
فِيَ حُكْمُكَ ، عَدْلٌ فِيَ قَضَاؤُكَ ، أَسْأَلُكَ بِكُلِ اسْمٍ هُوَ لَكَ ، سَمَيِتَ
بِهِ نَفْسَكَ ، أَوْ أَنْزَلتَهُ فِي كِتَابِكَ
، أَوْ عَلَمْتَهُ أَحَدٌا مِنْ خَلْقِكَ ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ
عِنْدَكَ ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرآن َرَبِيْعَ قَلْبِيْ ، وَنُوْرَ بَصَرِي ، وَجَلاَءَ
حَزَنِي ، وَذِهَابَ هَمِي
“ Ya Allah sesungguhnya
aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu ubun-ubunku ada dalam genggaman-Mu, hukum-Mu
terhadapku adalah tetap, keputusan-Mu terhadapku adalah adil, aku memohon
kepada-Mu dengan semua Nama-Mu yang dengannya Engkau namai diri-Mu atau yang
Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang
mahluk-Mu, atau yang Engkau tetapkan dalam ilmu gaib di sisi-Mu , jadikanlah al-Qur’an bunga
hatiku, cahaya penglihatanku, pelenyap kesedihanku, penghapus kegundahanku .
Allah “
Imam
Muslim meriwayatkan dari Abu Umamah dari Rasulullah SAW bahwa Al-Qur’an sebagai
pemberi syafa’at. Sabdanya :
اِقْرَءُوْا
الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَاَمِة شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ
“Bacalah
Al-Qur’an sebab dia akan datang di hari kiamat nanti sebagai pemberi syafa’at
atas pembacanya”.
Bacalah Al-Qur’an meskipun
terasa sulit karena baginya bahkan mendapatkan
dua pahala. Rasulullah SAW bersabda :
اَلذِي
يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ
وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَعْتَعُ فِيْهِ هو عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ
اَجْرَانِ
“Orang yang membaca Al-Qur’an dan dia mahir
membacanya akan bersama-sama para malaikat yang mulia,. Dan orang yang membaca
Al-Qur’an sambil tersendat-sendat dan sulit membacanya baginga dua pahala”
Dan dalam hadis
lain :
كاَنَ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُكْثِرُ مِنْ تلِاَوَةِ القُرآنِ الْكَرِيْم ِفي رمضان (رواه البخاري)
“adalah Rasulullah
SAW. memperbanyak tilawatul Qur’an pada bulan Ramadhan” (HR.al-Bukhari)
5. Dzikir
dan Do’a
Rasulullah saw.
bersabda :
ثَلاَثةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوْتهُمْ: اَلِإمَامُ
الْعَادِلُ, وَالصَائِمُ حَتى يفطر, وَدَعْوَةُ الْمَظْلوُمِ...(رواه أحمد
والترمذي والنسائي وابن ماجة)
“tiga yang tidak
ditolak do’anya; pemimpin yang adil, yang shaum hingga buka dan do’a yang
didzalimi”
- Menangislah
ketika berdo’a, karena tangisan ketika berdo’a terbebas adzab Allah. Sabda Nabi
SAW
عَيْنَانِ
لاَ تَمَسُّهُمَا النَارُ : عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ ، وَعَيْنٌ بَاتَتْ
تَحْرُسُ في سَبِيْلِ الله
“dua jenis mata yang tidak disentuh oleh
api neraka, mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang piket
malam fi sabilillah (hirosah)”
- Menangislah
sa’at berdo’a, karena tangisan ketika berdo’a berada dalam limpahan cinta kasih
Allah. Sabda Nabi SAW.:
لَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إلَى
اللَّهِ عَزَّ ، وَجَلَّ مِنْ قَطْرَتَيْنِ ، وَأَثَرَيْنِ قَطْرَةُ دُمُوعٍ مِنْ
خَشْيَةِ اللَّهِ تَعَالَى ، وَقَطْرَةُ دَمٍ تُهْرَاقُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ،
وَأَمَّا الْأَثَرَانِ فَأَثَرٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَعَالَى ، وَأَثَرٌ فِي
فَرِيضَةٍ مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ تَعَالَى
“tidak ada yang yang lebih dicintai Allah
dari dua tetes dan dua bekas; tetes-tetes air mata karena takut kepada Allah
dan tetes-tetes darah yang tertumpah fi sabilillah. Dua bekas tersebut adalah
bekas berjihad di jalan Allah dan bekas dalam kewajiban yang Allah wajibkan
(shalat berjama’ah)
- Menangislah sa’at
berdo’a, karena tangisan ketika berdo’a berada dalam Ampunan dan Magfirah-Nya.
Nabi SAW bersabda :
إذَا اقْشَعَرَّ جِلْدُ الْعَبْدِ مِنْ مَخَافَةِ
اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ تَحَاتَّتْ عَنْهُ خَطَايَاهُ كَمَا يَتَحَاتُّ عَنْ الشَّجَرَةِ
الْيَابِسَةِ وَرَقُهَا .
“apabila seorang
hamba merinding karena takut kepada Allah, maka dosa-dosanya berguguran bagai
bergugurannya dedaunan dari pohon-pohon kering”
6.
Zakat,
Infak, Sedekah
Firman Allah :
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنفِقُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبۡتُمۡ وَمِمَّآ
أَخۡرَجۡنَا لَكُم مِّنَ ٱلۡأَرۡضِۖ وَلَا تَيَمَّمُواْ ٱلۡخَبِيثَ مِنۡهُ
تُنفِقُونَ وَلَسۡتُم بَِٔاخِذِيهِ إِلَّآ أَن تُغۡمِضُواْ فِيهِۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ
أَنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ ٢٦
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah
(di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari
apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri dak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
(al-Baqarah:267)
Dari Ibnu Mas’ud
r.a Rasulullah saw. bersabda :
§
حَصِّنُوا أَمْوَالَكُمْ بِالزَكَاةِ،
وَدَاوُوْد مَرْضَاكُمْ بِالصَدَقَةِ، وَأَعِدُّوا لِلْبَلاَءِ الدُعَاءَ
“Bentengilah
hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit dengan bersedekah dan persiapkan
do’a untuk menghadapi datangnya bencana “.(HR.Abu Daud)
§ وَكَانَ صَلىَ اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَم أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ (رواه البخاري)
“Adalah Rasulullah
yang paling dermawan di bulan Ramadhan”
§
اِسْتَنْزِلُوا الرِّزْقَ
بِالبصَّدَقَةِ
“datangkanlah rezekimu dengan bersedekah” (HR.Al-Baihaqi)
§
اَفْضَلُ الصَّدَقَةِ عَلَى ذِى
الرَّحِمِ الْكَاشِحِ
“sebaik-baik shodaqoh ialah yang diberikan
kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi”
(HR.At-Thabrani)
Dari Abu Hurairah
r.a berkata, seseorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw.
§
يَا رسولَ الله ، أيُّ الصَّدَقَةِ
أعْظَمُ أجْرَاً ؟ قَالَ : (( أنْ تَصَدَّقَ وَأنتَ صَحيحٌ شَحيحٌ ، تَخشَى الفَقرَ
وتَأمُلُ الغِنَى ، وَلاَ تُمهِلْ حَتَّى إِذَا بَلَغتِ الحُلقُومَ قُلْتَ لِفُلان
كذا ولِفُلانٍ كَذا )) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ
“
Wahai Rasulullah sedekah yang bagaimana yang paling besar pahalanya ?”. Nabi
saw. menjawab:” engkau bersedekah disa’at kamu sehat dan dalam kondisi pelit,
dan sa’at kamu takut melarat tetapi mengharap kaya. Janganlah kamu
menunda-nunda sehingga rohmu di tenggorokan
baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian “
(HR.Al-Bukhori)
7.
I’tikaf
وَمْنْ اعْتكَفَ يَوْمًا إبتِغَاءَ وَجْهَ
اللهِ جَعَلَ اللهُ بَيْتِهِ وَبَيْنِ النَارِ ثَلاثَ خَنَادِقَ أبعدَ ِممَا بَيْنِ
الْخَافِقَين (رواه الطبراني والبيهقي والحاكم)
8.
Mencari
malam lailatul qadar
تحَرُّوْا
لَيْلَةَ اْلقَدْرِ فيِ الْوِتْرِ مِنْ عَشْرِ الْأوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ (رواه
البخاري)
“carilah
lailatul qodar di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan”
اَللَّهُمَّ
إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاْعْفُ عَنِّي (رواه أحمد والترمذي وابن
ماجة)
9.
Berlomba-lomba
memperbanyak amal-amal sunnah lain
Firman Allah :
َسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ
مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ
أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ ١٣
“dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa,”.(Ali-Imran:133)
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda :
بَادِرُوْا بِاْلأَعْمَالِ فِتَنًا
كَقِطْعِ اللَيْلِ الْمُظْلِمِ ، يُصْبِحُ الرَجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيْمِسي مُؤمنًا وَيُصْبِحُ كاَفِرًا ، يَبِيْعُ
دِيْنَهُ بِعَرْضٍ مِنَ الدُنيْاَ قَلِيْلٍ »
“Bergegaslah
dalam melakukan amal kebaikan, karena fitnah seperti malam yang memecah kegelapan,
seseorang di pagi hari mu’min dan kafir di sore hari, dan di sore hari masih
mukmin di pagi harinya sudah kafir, dia menjual agamanya dengan dunianya yang
kecil”
Al-Hasan berkata :” Barangsiapa yang mengajakmu berlomba
dalam agamamu, maka ladenilah dia, dan barangsiapa yang mengajakmu berlomba
dalam keduniaan, maka biarkanlah dia terjerumus dalam kehancurannya”.
Dalam Hadits Qudsi,
Rasul saw bersabda :
مَن عَدَانِى وَلِيًّا فَقَدْ
أَذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ , وَمَا تَقَرَّبَ اِلَىَّ عَبْدِى بِشَيْئٍ اَحَبَّ
اِلَىَّ مِمَّا اِفْتَرَضْتًهً عَلَيْهِ,
وَلاَ يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ اِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى
أًحِبَّهُ, فَاِذَ أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعُهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ
الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ, وَيَدَهُ الَّذِى يَبْطِشُ بِهَا , وَرَجْلَهُ الّتِى
يَمْشِى بِهَا, وَلَئِنْ سَأَلْتَنِى لأَعْطِيّنَّهُ , وَلَئِنْ اِسْتَعَاذَنِى
لأَعيْذَنَّهُ (البخارى)
“siapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang
kepadanya .Dan pendekatan yang paling Aku sukai dari hamba-Ku. Ialah dengan
mengerjakan segala apa yang Aku wajibkan dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan
diri kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah sehingga Aku menyukainya. Jika Aku
telah menyukainya, maka Aku lah yang menjadi pendengaran dan penglihatannya,
dan menjadi tangan yang digunakannya sehingga kaki yang dipakainya berjalan.
Dan apabila ia memohon pada-Ku, pasti Ku kabulkan dan jika berlindung
kepada-Ku, pasti Ku-lindungi”. (Bukhori)
10. Tinggalkan perkara –perkara mubah
Firman
Allah :
قَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
١ ٱلَّذِينَ
هُمۡ فِي صَلَاتِهِمۡ خَٰشِعُونَ ٢ وَٱلَّذِينَ
هُمۡ عَنِ ٱللَّغۡوِ مُعۡرِضُونَ ٣
“ Sesungguhnya beruntunglah orang-orang
yang beriman,, (yaitu) orang-orang yang
khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, “
(al-Mu’minun:1-3)
Sabda Nabi SAW.:
مِنْ
حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ (رواه الترمذي وغيره)
“sebaik-baik Islam
seseorang adalah meninggalkan perbuatan yang tidak berguna”.(HR.At-Turmudzi)
11. Umroh. Sabda Nabi
saw. :
عُمْرَةُ فِي رَمَضَانَ
تَعْدُلُ حِجَةً مَعِي (رواه البخاري ومسلم)
“ Berumrah
pada bulan Ramadhan sebanding dengan
berhaji bersamaku ”. (Muttafaq ‘Alaih)
Sobat itulah amalan bulan ramadhan berdasarkan sumber dalilnya semoga kita mampu melaksanakan amalan-amalan tersebut, menanam pohon-pohon kebaikan di ladang ramadhan sehingga kita dapat memanennya nanti.Tulisan ini diambil dari Buku Titian Ramadhan Karya KH. Jeje Turmudzi, Lc (Allohu Yarham) Pendiri Pondok Pesantren Abu Dzar Pagerageung
0 Response to "11 Amalan Bulan Ramadhan Berdasarkan Sumber Dalilnya"
Post a Comment