Ramadhan Bulan Perbaikan Diri Menata dan Berbenah Amal Kebaikan
Ramadhan bak persinggahan, di sana
semua kekurangan diri diperbaiki sehingga pribadi menjadi gemerlap lagi dan
purna , 'Aqidahnya sehat tidak terkontaminasi dengan al-musyrikat
apapun macam dan bentuknya, teagak, teguh seperti pohon kurma seperti sabda
Rasul saw., ibadahpun benar
ikhlas semata karena Allah dan sesuai dengan yang dicontohan Rasul-Nya ,
Akhlaknya subur dan membumi bukan sekedar pintar dalam nadhori
(teori-teori) dan fisiknyapun kuat mumpuni, sehat, bugar
dan terampil, mampu berusaha Tidak manja dan pengetahuannya luas mengangkasa,
waktunya berharga sangat terjaga karena selalu merasa hidupnya
hanya sesa’at saja dan urusannyapun tertata, punya schedule dan
tidak serampangan, selalu bermujahadah meningkatkan kualitas dirinya,
akal dan hatinya dan selalu bermanfa'at untuk orang lain tidak
egois hanya untuk dirinya sendiri.
1.
Di
bulan (ramadhan) semangat da'wah dan
persaudaraan dipacu diperbaharui, sehingga mata agama tajam berbinar-binar,
menyala tak kenal redup, jikapun da’wah harus
berhenti, hidup tetap mulia atau mati menjadi syuhada.
Allah berfirman :
۞إِنَّ ٱللَّهَ ٱشۡتَرَىٰ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
أَنفُسَهُمۡ وَأَمۡوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلۡجَنَّةَۚ يُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ
فَيَقۡتُلُونَ وَيُقۡتَلُونَۖ وَعۡدًا عَلَيۡهِ حَقّٗا فِي ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَٱلۡإِنجِيلِ
وَٱلۡقُرۡءَانِۚ وَمَنۡ أَوۡفَىٰ بِعَهۡدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِۚ فَٱسۡتَبۡشِرُواْ
بِبَيۡعِكُمُ ٱلَّذِي بَايَعۡتُم بِهِۦۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ١١١
Dan firman-Nya
وَٱلَّذِينَ
كَفَرُواْ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍۚ إِلَّا تَفۡعَلُوهُ تَكُن فِتۡنَةٞ فِي
ٱلۡأَرۡضِ وَفَسَادٞ كَبِيرٞ ٧٣
” Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi
sebagian yang lain. jika kamu (hai Para muslimin) tidak melaksanakan apa yang
telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan
kerusakan yang besar.” (al-Anfal:73)
Target dari da’wah dan terwujudnya persaudaraan tiada lain tegaknya
al-Islam, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah swt, dalam firman-Nya:
۞شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ
بِهِۦ نُوحٗا وَٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا بِهِۦٓ
إِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓۖ أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا
تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ كَبُرَ عَلَى ٱلۡمُشۡرِكِينَ مَا تَدۡعُوهُمۡ إِلَيۡهِۚ ٱللَّهُ
يَجۡتَبِيٓ إِلَيۡهِ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِيٓ إِلَيۡهِ مَن يُنِيبُ ١٣
"Dia
telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama! dan janganlah
kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang
kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang
dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali
(kepada-Nya)." (Asy-Syuro : 13)
2.
Di ramadhan ini, langkah-langkah da’wah ditata lagi, sesuai dengan
semestinya, terarah dan tepat; Qudwah
(memberi contoh) sebelum Da’wah (bicara), Ta’lif
(menjalin keakraban) sebelum Ta’rif (mengajarkan), Ta’rif
(mengenalkan) sebelum Taklif (menugaskan), Tadarruj
(bertahap) dalam Takalif (pembebanan), Taisir (mempermudah)
bukan Ta’sir (mempersulit), Ushul (pokok) sebelum Furu’(cabang),
Targhib (memberi kabar) sebelum Tarhib (ancaman), Tafhim
(memahamkan) bukan Talqin
(mendikte), Tarbiyah (mendidik) bukan Ta’riyah
(menelanjangi), Tilmidzul Imam menjadi murid imam) bukan Tilmidzul
Kitab (muridnya buku)
Rasulullah
SAW pernah menjelaskan kepada para sahabatnya tentang kriteria pribadi teladan
dan sifat-sifat yang seharusnya dimiliki oleh orang muslim. Mu’adz r.a berkata
: Rasulullah SAW pernah memberi wasiat kepadaku , beliau berkata :
يَا مُعَاذُ
أُصِيْكَ بِتَقْوَى الله, وَصِدْقِ الْحَدِيْث, وَالْوَفَاءِ بِالعَهْدِ,
وَأَدَاءِ الأَمَانَةِ, وَتَرْكِ الْخِيَانَةِ, وَحِفْظِ الْجَارِ, وَرَحْمَتِ
الْيَمِيْم, وَلِيْنِ الكَلاَمِ, وَبَدْلِ السَّلاَمِ, وَحُسْنِ الْعَملِ,
وَقَصْرِ الأَمَلِّ, وَلَزُومِ الاِيْمَانِ, وَالتَّفَقَُّهِ فِى الْقُران,
وَحُبِّ الآخِرَةِ, وَالْجَزْعِ مِنَ الْحِسَابِ, وَخَفْضِ الْجَنَاحِ,
وَأَنْهَاكَ اَنْ لاَ تَسُبَّ حَكِيْمًا اَوْ تُكَذِّبَ صَادِقًا اَوْ تُطِيْعَ
آثِمًا, اَو تَعْصِى اِمَامًا عَادِلاً, اَوْ تُفْسِدَ أَرْضًا, وَأُصِيْكَ
بِالتِقَاءِ اللهِ عِنْدَ كُلِّ حُجُرٍ وَسَجَرٍ وَمَدَرٍّ, وَأَنْتُحْدِثَ
لِكُلِّ ذَنْبٍ تَوْبَةً السِّرُّ بَالسِّرِّ وَالعَلاَنِيِّةُ بِالْعَلاَنِيَّةِ.
“Hai Muadz, aku mewasiatkan
kepadamu agar 1) bertaqwa kepada
Allah, 2) berkata jujur, 3) menepati janji, 4) melaksanakan amanah, 5)
meninggalkan pengkhianatan, 6)memelihara hak tetangga, 7) mengasihi anak yatim,
8) berkata lembut, 9) menyebarkan salam, 10) beramal shalih, 11) memperpendek
angan-angan, 12) senantiasa tetap beriman, 13) bertafaqquh terhadap al-Qur’an,
14) mencintai akhirat, 15) merasa takut kepada hisab, 16) tawadhu’, dan aku
melarang kamu 1) memaki orang yang bijaksana, 2) mendustakan orang yang jujur, 3) menta’ati
orang yang berbuat dosa atau bermaksiat (menentang) imam yang adil, 4) merusak
bumi, dan aku mewasiatkan kepadamu agar kamu bertaqwa kepada allah
terhadap batu, pepohonan dan rumah, 5) dan hendaknya kamu mengupayakan pada
setiap dosa untuk bertaubat, taubatnya rahasia dengan rahasia, dan taubatnya
terang-terangan dengan terang-terangnya” (HR.Abu Nu’aim dalam Hilyah dan
Baihaqi dalam kitab Zuhud)
3. Di bulan Ramadhan, tujuan diperkokoh agar sampai ke muara tujuan, sukses
meraih kebahagiaan yang purna, dunia dan akhirat. Allah berfirman :
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَٰهَدُواْ
بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ
١٥
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya,
kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
(berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah
orang-orang yang benar.(al-Hujurat:15). Dan firman-Nya :
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَلَمۡ يَلۡبِسُوٓاْ إِيمَٰنَهُم بِظُلۡمٍ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلۡأَمۡنُ وَهُم
مُّهۡتَدُونَ ٨٢
”orang-orang yang beriman dan
tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman
(syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk. “(al-An’am:82)
0 Response to "Ramadhan Bulan Perbaikan Diri Menata dan Berbenah Amal Kebaikan"
Post a Comment