Hubungan Tasawuf dengan Tarekat serta Perkembangannya di Indonesia
Sebelum membahas hubungan tasawuf dengan tarekat perlu kiranya dibahas terlebih
dahulu kajian mengeneai pengertian keduanya.
Pengertian Tasawuf | Asal
usul kata tasawuf berdasarkan beberapa sumber berasal dari beberapa kata.
Tasawuf berasal dari kata shifa artinya suci bersih, ibarat kilat kaca.
Tasawuf juga diambil dari kata shuf artinya bulu binatang, karena mereka benci
pada pakaian-pakaian dunia yang indah-indah. Sumber lainnya tasawuf diambil dari kaum “shuffah” yaitu orang-orang
yang menyisihkan dirinya di tempat terpencil di samping masjid Nabi, kata
setengahnya juga diambil dari kata “shufanah” sebatang kayu mersik tumbuh di
padang pasir tanah Arab. Ada juga yang mengartikan tasawuf berasal dari
“shofau” dan perkembangan kalimatnya menjadi “Shofa-Shsufi-Tashifah” dsb shofa
dapat diartikan yang bersih, murni.
Dari pengertian asal kata di atas yang sudah nyata dan sudah jelas
bahwa pengambilan tersebut mengandung maksud yaitu, kaum Tasawuf atau kaum
“Shufi” itu adalah kaum yang menyisihkan diri dari orang banyak dengan maksud
membersihkan hati, laksana kilat kaca terhadap Tuhan dan dalam berpakaian
memakai pakaian yang sederhana jangan menyerupai pakaian dunia.

Jumaid berkata: Tasawuf: keluar dari budi, perangai tercela dan
masuk pada budi perangai yang terpuji.
Menurut Al-Hallag ketika ditelah disalilb dan menunggu ajal,sebab
ia percaya bahawa ia bersatu denganTuhan maka bertanya seorang kepadanya :
apakah arti Tasawuf.
Ketika darah telah menitik dari tubuh dan dari dalam matanya,
punggungnya hangus terkena panas hanya menunggu tubuhnya dipotong-potong saat
diakhir hayata ia berkata: Tasawuf ialaha yang engkau lihat dengan matamu ini
inilah Tasawuf. Harun Nasution intisari tasawuf adalah “kesadaran akan adanya
komunikasi antara roh manusia dengan Tuhan.”
Menurut Tafzani ada ilmu cirri-ciri atau karakteristik ajaran
tasawuf:
1. Peningkatan ahklak (Al-Taraqi Al-ahklaqi).
2. Pengalaman rohani peleburan diri dalam hakekat tertinggi
(Al-Fana’fi Al-Hakekat Al-asma).
3. Pengetahtahuan tentang Tuhan yang bersifat langsung (Al-Irfan
Al-Alzawqi Al-Mubasyir).
4. Ketentraman dan ketentraman dan kebahagiaan rohani(Affana’ninah
wa alsa’adah al-ruhiyyah).
5. Pengungkapan ajian secara simbolik (Al-Rumziyyahfi al-ta’bir)
Dengan demikian dapat di tarik pengertian tasawuf adalah: Jalan
untuk mendekatkan diri kepada Allah yang di tempuh dengan penyucian hati
Menyuci hati dengan cara latihan rohani, yaitu meninggalkan sifat-sifat yang
buruk mengajarkan sifat-sifat yang baik.
Pengertian Tarekat | Tarekat
berasal dari bahasa arab yang berarti jalan dan di dalam Ilmu Tasawuf adalah
jalan sufi. Jalan untuk mendekatkan diri pada Tuhan Allah.disini seorang sufi
di gambarkan sebagai seorang pengembara yang menempuh perjalanan yang haling
dan rintangan untuk mendekati diri
kepada Allah dengan bertobat kepada Allah, menjalani hidup Zuhud dan
Wara.’
Dalam literature tasawuf terdapat istilah syari’ah Thariqah dan
Haqiqat perkataan Syari’ah daan Thariqoh searaca harfiah berarti jalan.
Syari’ah ialah jalan utama yang di maksud ialah aturan-aturan agama yang harus
di jalankan oleh semua orang Islan. Juga dapat di artikan aturan-atauran agama
yang bersifat lahir sedangkan thariqoh jalan atau aturan-aturan yang bersifat
khusus yang bersifat in dividual yang di tempuh oleh para shufi . Syari’ah
tidak boleh dari thariqoh dan dan thariqoh tidak boleh bertentangan dengan syari’ah jadi tujuan
thariqoh dan syari’ah adalah untuk mencapai hakekat kebenaran yang sejati yuan
aitu mengenai perkara-perkara yang baik berupa petunjuk pengetahuan perlambang
isyarat dari Allah karena Allah adalah Al-Haqq dan sumber dari segala kebenara.
Dalam perkembangan selanjutnya, tarekat di pergunakan dalam arti
perkumpulan atau organisasi tasawuf. Didalam tarekat berkumpul orang-orang yang
terpanggil jiwanya menjadi pengikut seorag syaikh yang mempunyai pengalaman
tertentu dalam cara mendekatkan diri pada Allah dengan cara memberi bimbingan
atau peetunjuk pada muridnya dengan cara latihan-latihan selalu di nisbatkan
kepada syaiikh yang di anggap mempunyai method (thariqoh) dan pengalaman yang
khusus.
Di dalam prakteknya pada tarekat terdapat seorang guru yang
digelari dengan mursyid atau syaikh dan
wakilnya di gelari kholifah dan pengikutnya disebut murid. Sedangkan tempat
latihannay disebut “ribath” atau zamiyah atau taqiyah dalam bahasa Persia disebut
khanaqah (J. Spencer p.5-6).
Untuk menjaedi penganut
ajaran tarekat diasanya murid harus terlebih dahulu berbai’at dihadapan
guru. Dalam bai’at tarekat ini guru tarekat mengajarkan ajaran-ajaran tarekat
yagna berupa akidah maupun ajaran moral teristimewa formula zikir dan
kaifayatnya. Dan murid berjanji akan
mengamalkan amalan yang diberiakan guru. Dengan demikian pengamalan ajaran
tarekat bersifat mengikuti dan harus dilaksanakan dengan disiplin dan
istiqomah.
Menurut Aboebakar Atjeh ada lima perkara ayng merupakan pokok-pokok
ajaran semua tarekat :
1. Mempelajari ilmu pengetahuan yang bersamngakutan dengan
pelaksanaan semua perintah.
2. Mendampingi semua guru-guru dna teman-taman setarekat untuk
mempelajari cara melakukan ibadat yang asebaik-baiknya
3. Meninggalkan rukhsah yang takwil untuk menjaga dan memelihara
kesempurnaan amal .
4. Menjaga dan mempergunakan waktu untuk selalu wirid dan do’a guna
mempertebal khusu dan khudur.
5. Mengekang diri jangan sampai menuruti hawa nafsu dan menjaga
diri agar tidak terjerumus dalam kesalahan.
Dari kelima pokok ajaran di atas sama dengan ajaran Tasawuf dengan
cara penekanan dan latihan-latihan rohani yang bersifat peraktis.
Di sini guru tarekat memberikan bimbingan dzikir kepada Allah,baik
mengenai jenis-jenis bacaan dalam dzikir, jumlahnya, waktunya, dsb. Setiap
tarekat mempunyai forlmula dzikir biasanya ayat-ayat AL-qur’qn ,Sholawat,
istighfar,tasbih,tahmid,takbir dan dzikir dengan dzikir dengan menyebut Asma
Allah atau kalimat tauhid. Ada tarekat tertentu yang menggunakan dzikir jhar
dan ada yang khafy. Ada aturan tentang sikap dalam dzikir dan ada pula yang
memgambarkan aturan pernapasan.
Dalam hal kepemimpinan, bila seorang guru tarekat wafat maka
kepemimpinan tareakat itu di teruskan oleh muridnya, atau anaknya,biasanya
melalui wasiat atau ijazah (kewenangan untuk mengajar) yang di berikan guru
pertama dengan demikian kepemimpinan tarekat terus bersambung dari guru satu di
terusakan oleh guru selanjutnya hingga membentuk isnad dan mereka percaya
silsilah guru tarekat yang di anut
merupakan mata rantai silsilah yang bersambung hingga Rasulullah SAW.
HUBUNGAN TASAWUF DENGAN TAREKAT
Sebagaimana telah di ketahui, bahwa tasaawuf itu secara umum adalah
usaha untuk medekatkan diri kepada Tuhan. Mendekatkan diri ini biasanya selalu
di bawah bimbingan seorang guru/syaikh. Ajaran-ajaran tasawuf yang merupakan
jalan yang harus ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, itulah
sebenarnya tarekat. Dengan demikian dapatlah dikatakan, bahwa tasawuf itu adalah
usaha mendekatkan diri kepada Tuhan, sedangkan tarekat itu adalah cara dan
jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri itu kepada Tuhan.
Gambaran ini menunjukan, bahwa tarekat itu adalah tasawuf yang
telah berkembang dengan beberapa versi tertentu, sesuai dengan spesifikasi yang
diberikan seorang guru kepada muridnya, karena ajaran pokok tarekat adalah sama
dengan ajaran tasawuf.
Dengan demikian jelaslah hubungan antara tasawuf dengan tarekat,
yaitu: tarekat itu bermula dari tasawuf dan berkembang dengan berbagai macam
faham dan aliran, yang tergambar dalam adanya thuruqush sufiah (aliran-aliran
tarekat) sehingga belakangan ini seseorang yang hendak berkecimpung dalam
kehidupan tasawuf pada umumnya adalah melalui aliran tarekat yang sudah ada.
Tarekat-tarekat yang berkembang di Indonesia
Sebagaimana telah di kemukakan bahwa tasawuf ke Indonesia bersamaan
dengan masuknya islam. Diantara tarekat-tarekat yang ada dan berkembang di
Indonesia dapat di kemukakan sebagai baerikut :
1. Tarekaat Qodariyah
Tarekat Qodariyah dinisbatkan kepada pendirinya Syaikh Adul Qodir
al jailani. Ia lahir di jilan pada tahun 470 H. Ia kemudian merantau ke
Baghdad, ia mempelajari fikh madzha-Uwaisib hambali dan menempuh jalan sufi.
Ajaran –ajarannya menekankan pentingnya mengamalkan syari’ah dan moral. Syaikh
Abdul Qodir meninggal pada tahun 561 H.
2. Tarekat Rifa’iyah
Tarekat rifa’iyah didirikan oleh syaikh akhmad
al-Rifa’I(w.578/1183) di basrah. Ajaran tasauf al-rifa’I banyak diriwayatkan
oleh al-sya’yani antara lain mengenai pentingnya zuhud. Pengikut tarekat ini
mempunyai cara berdzikir dengan suara yang keras dan dapat mendemontrasikan
perbuatan-perbuatan yagn liar biasa, seperti makan benda-benda berbahaya,
menyentuh benda-benda tajamdan sebagainya.
3. Tareakt Naqsyabandiyah
Tarekat naqsyabandiyah didirikan oleh muhamad bin bahaudidin
Al-Uwaisi Al-Bukhori (719-791 H). ajarannya tentang wahdat al-syuhud,yang
mengaatakan bahwa kesatuan Tuhan dan alam adalah Pengalaman rohani sufi.
Kesatuan itu hanyalah terjadi dalam penyaksian(syuhud)bukan dalam keberadaan
(wujud) yang sebenarnya.
4. Tarekat Sammaniyah
Tarekat ini didirikan oleh
Muhammad samman yang meninggal pada tahun 1720 M di medinah cirri-ciri
tarekat ini adalah dzikirnya yang keras-keras dengan suaara yang melengkin dari
pengikut-pengikutnya sewktu melakukan dzikir lailaha ilallah.
5. Tarekat Khalwatiyah
Tarekat ini didirikan oleh Syaikh Yusuf Al-Khawalti Al-Makasari,
meninggal pada tahun 1699 M. Ajarannya untuk membawa jiwa dari tingkat yang
rendah ke tingkat yang lebih sempurna melalui tujuh gelombang (tingkat) yaitu:
Nafsul amarah, nafsul nawwamah, nafsul muthma’innah, nafsul radhiyah, nafsul
mardiyah dan nafsul kamilah.
6. Tarekat Al-Haddad
Terkat t ini didirikan oleh syayid Abdullah bin Alwi bin Muhammad
Al-Haddad.
7. Terkat Khalidiyah
Terat ini didirikan oleh salah satu cabang terkat naqsyabandiyah di
turki yang berdiri pada abad ke XIX. Tarekat ini berisi tentang adab dari
dzikir, tawassul dalam terkat, adab suluk tentang salik dan maqamnya, tentang
rabitha, dan beberapa fatwa pendek dari syaikh Suaiman-Zuhdi Al-Khalidi
mengenai beberapa persoalan yang diterimanya dari bermacam-macam daerah.
Kesimpulan
Dari keterangan-keterangan di atas dapat di rangkum bahwa : Tasawuf
adalah ajaran islam tentang kehidupan rohani. Tasawuf membicarakan perbuatan
hati (a’mal al Qulub) yang di tempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Pokok bahasan ilmu tasawuf adalah berkaitan dengan ajaran islam
tersebut dalam hadis Nabi yang artinya: “Engkau menyembah Allah seakan-akan
engkau melihat-Nya,dan apabila engkau tidak melihatny (ketahuilah) sesungguhnya
Allah senantiasa melihat kepadamu .”tujuan mengamalkan ajaran tasawuf ialah
mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam menjelaskan arti tasawuf para sufi ada yang menekankan segi
peningkatan akhlak, ibadah dan pengamalan rohani.inti sari tasawuf ialah
pengamalan rohani dekat dengan Allah yang di tandaai dengan komunikasi secara
langsung dengan Allah dan bersatu secara rohani dan para sufi lebih
mengutamakan kesucian jiwa (shafa) yang membuat ia dekat dengan Allah.
0 Response to "Hubungan Tasawuf dengan Tarekat serta Perkembangannya di Indonesia"
Post a Comment