Image1

Hubungan Tasawuf dengan Tarekat serta Perkembangannya di Indonesia


Sebelum membahas hubungan tasawuf  dengan tarekat perlu kiranya dibahas terlebih dahulu kajian mengeneai pengertian keduanya.
Pengertian Tasawuf | Asal usul kata tasawuf berdasarkan beberapa sumber berasal dari beberapa kata. Tasawuf berasal dari kata shifa artinya suci bersih, ibarat kilat kaca. Tasawuf juga diambil dari kata shuf artinya bulu binatang, karena mereka benci pada pakaian-pakaian dunia yang indah-indah. Sumber lainnya tasawuf  diambil dari kaum “shuffah” yaitu orang-orang yang menyisihkan dirinya di tempat terpencil di samping masjid Nabi, kata setengahnya juga diambil dari kata “shufanah” sebatang kayu mersik tumbuh di padang pasir tanah Arab. Ada juga yang mengartikan tasawuf berasal dari “shofau” dan perkembangan kalimatnya menjadi “Shofa-Shsufi-Tashifah” dsb shofa dapat diartikan yang bersih, murni.

Dari pengertian asal kata di atas yang sudah nyata dan sudah jelas bahwa pengambilan tersebut mengandung maksud yaitu, kaum Tasawuf atau kaum “Shufi” itu adalah kaum yang menyisihkan diri dari orang banyak dengan maksud membersihkan hati, laksana kilat kaca terhadap Tuhan dan dalam berpakaian memakai pakaian yang sederhana jangan menyerupai pakaian dunia.

Tasawuf adalah salah satu fisafat Islam yang bermula kendak Zuhud dunia fana. Ibnu kholdul berkata : “Tasawuf itu adalah semacam ilmu syariah yanga timbul di dalam agama. Asalnya ialah bertekun beribadah dan memutuskan pertalian dengan segala selain Allah, hanya mengahadap Allah semata. menolak hiasan-hisan dunia, serta membenci perkara-perkara yang selalu mendaya orang banyak, kelezatan harta benda dan kemegahan dan menyendiri menuju jalan Allah dalam kholawat dan ibadah !”  Demikian Ibnu Kholdur; meneropong dari segi ilmu pengetahuan.

Jumaid berkata: Tasawuf: keluar dari budi, perangai tercela dan masuk pada budi perangai yang terpuji.

Menurut Al-Hallag ketika ditelah disalilb dan menunggu ajal,sebab ia percaya bahawa ia bersatu denganTuhan maka bertanya seorang kepadanya : apakah arti Tasawuf.
Ketika darah telah menitik dari tubuh dan dari dalam matanya, punggungnya hangus terkena panas hanya menunggu tubuhnya dipotong-potong saat diakhir hayata ia berkata: Tasawuf ialaha yang engkau lihat dengan matamu ini inilah Tasawuf. Harun Nasution intisari tasawuf adalah “kesadaran akan adanya komunikasi antara roh manusia dengan Tuhan.”
Menurut Tafzani ada ilmu cirri-ciri atau karakteristik ajaran tasawuf:
1. Peningkatan ahklak (Al-Taraqi Al-ahklaqi).
2. Pengalaman rohani peleburan diri dalam hakekat tertinggi (Al-Fana’fi Al-Hakekat Al-asma).
3. Pengetahtahuan tentang Tuhan yang bersifat langsung (Al-Irfan Al-Alzawqi Al-Mubasyir).
4. Ketentraman dan ketentraman dan kebahagiaan rohani(Affana’ninah wa alsa’adah al-ruhiyyah).
5. Pengungkapan ajian secara simbolik (Al-Rumziyyahfi al-ta’bir)
Dengan demikian dapat di tarik pengertian tasawuf adalah: Jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah yang di tempuh dengan penyucian hati Menyuci hati dengan cara latihan rohani, yaitu meninggalkan sifat-sifat yang buruk mengajarkan sifat-sifat yang baik.

Pengertian Tarekat | Tarekat berasal dari bahasa arab yang berarti jalan dan di dalam Ilmu Tasawuf adalah jalan sufi. Jalan untuk mendekatkan diri pada Tuhan Allah.disini seorang sufi di gambarkan sebagai seorang pengembara yang menempuh perjalanan yang haling dan rintangan untuk mendekati diri  kepada Allah dengan bertobat kepada Allah, menjalani hidup Zuhud dan Wara.’

Dalam literature tasawuf terdapat istilah syari’ah Thariqah dan Haqiqat perkataan Syari’ah daan Thariqoh searaca harfiah berarti jalan. Syari’ah ialah jalan utama yang di maksud ialah aturan-aturan agama yang harus di jalankan oleh semua orang Islan. Juga dapat di artikan aturan-atauran agama yang bersifat lahir sedangkan thariqoh jalan atau aturan-aturan yang bersifat khusus yang bersifat in dividual yang di tempuh oleh para shufi . Syari’ah tidak boleh dari thariqoh dan dan thariqoh tidak boleh  bertentangan dengan syari’ah jadi tujuan thariqoh dan syari’ah adalah untuk mencapai hakekat kebenaran yang sejati yuan aitu mengenai perkara-perkara yang baik berupa petunjuk pengetahuan perlambang isyarat dari Allah karena Allah adalah Al-Haqq dan sumber dari segala kebenara.

Dalam perkembangan selanjutnya, tarekat di pergunakan dalam arti perkumpulan atau organisasi tasawuf. Didalam tarekat berkumpul orang-orang yang terpanggil jiwanya menjadi pengikut seorag syaikh yang mempunyai pengalaman tertentu dalam cara mendekatkan diri pada Allah dengan cara memberi bimbingan atau peetunjuk pada muridnya dengan cara latihan-latihan selalu di nisbatkan kepada syaiikh yang di anggap mempunyai method (thariqoh) dan pengalaman yang khusus.

Di dalam prakteknya pada tarekat terdapat seorang guru yang digelari dengan mursyid  atau syaikh dan wakilnya di gelari kholifah dan pengikutnya disebut murid. Sedangkan tempat latihannay disebut “ribath” atau zamiyah atau taqiyah dalam bahasa Persia disebut khanaqah (J. Spencer p.5-6).

Untuk menjaedi penganut  ajaran tarekat diasanya murid harus terlebih dahulu berbai’at dihadapan guru. Dalam bai’at tarekat ini guru tarekat mengajarkan ajaran-ajaran tarekat yagna berupa akidah maupun ajaran moral teristimewa formula zikir dan kaifayatnya.  Dan murid berjanji akan mengamalkan amalan yang diberiakan guru. Dengan demikian pengamalan ajaran tarekat bersifat mengikuti dan harus dilaksanakan dengan disiplin dan istiqomah.
Menurut Aboebakar Atjeh ada lima perkara ayng merupakan pokok-pokok ajaran semua tarekat :
1. Mempelajari ilmu pengetahuan yang bersamngakutan dengan pelaksanaan semua perintah.
2. Mendampingi semua guru-guru dna teman-taman setarekat untuk mempelajari cara melakukan ibadat yang asebaik-baiknya
3. Meninggalkan rukhsah yang takwil untuk menjaga dan memelihara kesempurnaan amal .
4. Menjaga dan mempergunakan waktu untuk selalu wirid dan do’a guna mempertebal khusu dan khudur.
5. Mengekang diri jangan sampai menuruti hawa nafsu dan menjaga diri agar tidak terjerumus dalam kesalahan.

Dari kelima pokok ajaran di atas sama dengan ajaran Tasawuf dengan cara penekanan dan latihan-latihan rohani yang bersifat peraktis.
Di sini guru tarekat memberikan bimbingan dzikir kepada Allah,baik mengenai jenis-jenis bacaan dalam dzikir, jumlahnya, waktunya, dsb. Setiap tarekat mempunyai forlmula dzikir biasanya ayat-ayat AL-qur’qn ,Sholawat, istighfar,tasbih,tahmid,takbir dan dzikir dengan dzikir dengan menyebut Asma Allah atau kalimat tauhid. Ada tarekat tertentu yang menggunakan dzikir jhar dan ada yang khafy. Ada aturan tentang sikap dalam dzikir dan ada pula yang memgambarkan aturan pernapasan.

Dalam hal kepemimpinan, bila seorang guru tarekat wafat maka kepemimpinan tareakat itu di teruskan oleh muridnya, atau anaknya,biasanya melalui wasiat atau ijazah (kewenangan untuk mengajar) yang di berikan guru pertama dengan demikian kepemimpinan tarekat terus bersambung dari guru satu di terusakan oleh guru selanjutnya hingga membentuk isnad dan mereka percaya silsilah guru  tarekat yang di anut merupakan mata rantai silsilah yang bersambung hingga Rasulullah SAW.

HUBUNGAN TASAWUF DENGAN TAREKAT
Sebagaimana telah di ketahui, bahwa tasaawuf itu secara umum adalah usaha untuk medekatkan diri kepada Tuhan. Mendekatkan diri ini biasanya selalu di bawah bimbingan seorang guru/syaikh. Ajaran-ajaran tasawuf yang merupakan jalan yang harus ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, itulah sebenarnya tarekat. Dengan demikian dapatlah dikatakan, bahwa tasawuf itu adalah usaha mendekatkan diri kepada Tuhan, sedangkan tarekat itu adalah cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri itu kepada Tuhan.

Gambaran ini menunjukan, bahwa tarekat itu adalah tasawuf yang telah berkembang dengan beberapa versi tertentu, sesuai dengan spesifikasi yang diberikan seorang guru kepada muridnya, karena ajaran pokok tarekat adalah sama dengan ajaran tasawuf.

Dengan demikian jelaslah hubungan antara tasawuf dengan tarekat, yaitu: tarekat itu bermula dari tasawuf dan berkembang dengan berbagai macam faham dan aliran, yang tergambar dalam adanya thuruqush sufiah (aliran-aliran tarekat) sehingga belakangan ini seseorang yang hendak berkecimpung dalam kehidupan tasawuf pada umumnya adalah melalui aliran tarekat yang sudah ada.

Tarekat-tarekat yang berkembang di Indonesia
Sebagaimana telah di kemukakan bahwa tasawuf ke Indonesia bersamaan dengan masuknya islam. Diantara tarekat-tarekat yang ada dan berkembang di Indonesia dapat di kemukakan sebagai baerikut :
1.  Tarekaat Qodariyah
Tarekat Qodariyah dinisbatkan kepada pendirinya Syaikh Adul Qodir al jailani. Ia lahir di jilan pada tahun 470 H. Ia kemudian merantau ke Baghdad, ia mempelajari fikh madzha-Uwaisib hambali dan menempuh jalan sufi. Ajaran –ajarannya menekankan pentingnya mengamalkan syari’ah dan moral. Syaikh Abdul Qodir meninggal pada tahun 561 H.
2. Tarekat Rifa’iyah
Tarekat rifa’iyah didirikan oleh syaikh akhmad al-Rifa’I(w.578/1183) di basrah. Ajaran tasauf al-rifa’I banyak diriwayatkan oleh al-sya’yani antara lain mengenai pentingnya zuhud. Pengikut tarekat ini mempunyai cara berdzikir dengan suara yang keras dan dapat mendemontrasikan perbuatan-perbuatan yagn liar biasa, seperti makan benda-benda berbahaya, menyentuh benda-benda tajamdan sebagainya.
3. Tareakt Naqsyabandiyah
Tarekat naqsyabandiyah didirikan oleh muhamad bin bahaudidin Al-Uwaisi Al-Bukhori (719-791 H). ajarannya tentang wahdat al-syuhud,yang mengaatakan bahwa kesatuan Tuhan dan alam adalah Pengalaman rohani sufi. Kesatuan itu hanyalah terjadi dalam penyaksian(syuhud)bukan dalam keberadaan (wujud) yang sebenarnya.
4. Tarekat Sammaniyah
Tarekat ini didirikan oleh  Muhammad samman yang meninggal pada tahun 1720 M di medinah cirri-ciri tarekat ini adalah dzikirnya yang keras-keras dengan suaara yang melengkin dari pengikut-pengikutnya sewktu melakukan dzikir lailaha ilallah.
5. Tarekat Khalwatiyah
Tarekat ini didirikan oleh Syaikh Yusuf Al-Khawalti Al-Makasari, meninggal pada tahun 1699 M. Ajarannya untuk membawa jiwa dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih sempurna melalui tujuh gelombang (tingkat) yaitu: Nafsul amarah, nafsul nawwamah, nafsul muthma’innah, nafsul radhiyah, nafsul mardiyah dan nafsul kamilah.
6. Tarekat Al-Haddad
Terkat t ini didirikan oleh syayid Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad.
7. Terkat Khalidiyah
Terat ini didirikan oleh salah satu cabang terkat naqsyabandiyah di turki yang berdiri pada abad ke XIX. Tarekat ini berisi tentang adab dari dzikir, tawassul dalam terkat, adab suluk tentang salik dan maqamnya, tentang rabitha, dan beberapa fatwa pendek dari syaikh Suaiman-Zuhdi Al-Khalidi mengenai beberapa persoalan yang diterimanya dari bermacam-macam daerah.
Kesimpulan
Dari keterangan-keterangan di atas dapat di rangkum bahwa : Tasawuf adalah ajaran islam tentang kehidupan rohani. Tasawuf membicarakan perbuatan hati (a’mal al Qulub) yang di tempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Pokok bahasan ilmu tasawuf adalah berkaitan dengan ajaran islam tersebut dalam hadis Nabi yang artinya: “Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya,dan apabila engkau tidak melihatny (ketahuilah) sesungguhnya Allah senantiasa melihat kepadamu .”tujuan mengamalkan ajaran tasawuf ialah mendekatkan diri kepada Allah.

Dalam menjelaskan arti tasawuf para sufi ada yang menekankan segi peningkatan akhlak, ibadah dan pengamalan rohani.inti sari tasawuf ialah pengamalan rohani dekat dengan Allah yang di tandaai dengan komunikasi secara langsung dengan Allah dan bersatu secara rohani dan para sufi lebih mengutamakan kesucian jiwa (shafa) yang membuat ia dekat dengan Allah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hubungan Tasawuf dengan Tarekat serta Perkembangannya di Indonesia"

Post a Comment