Model Pembelajaran Quantum Teaching Panduan Mengajar Bagi Guru
QUANTUM TEACHING
MEMPRAKTIKAN QUANTUM LEARNING
DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
Oleh : Zainal Arifin A
Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan
Kalijaga*
MENGAPA PERLU QUANTUM
TEACHING?
· Untuk melejitkan prestasi
siswa
· Untuk menjangkau setiap siswa
· Untuk menimbulkan antusiasme
siswa dalam belajar
· Untuk mengobarkan kembali api
idealisme, gairah, dan cinta mengajar yang pernah dimiliki para guru
PENGERTIAN QUANTUM TEACHING
· Quantum : Interaksi yang
mengubah energy menjadi cahaya.
· Quantum Teaching adalah
pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen
belajar.
· Model aplikasi QT seperti
sebuah Simfoni/Orkestra
Musik yang menjadi factor pengalaman music.
· Unsur-unsur orkestra music
mengandung dua dimensi : Penataan konteks dan penyajian isi.
· Dimensi konteks merupakan
latar untuk pengalaman music, sedang dimensi isi merupakan lembaran musik itu
sendiri, notasi, penyajian musik, dan fasilitasi ahli sang maestro terhadap
orkestra.
ASAS UTAMA QUANTUM TEACHING :
Bawalah
Dunia mereka ke Dunia Kita,dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka
·
Kita tidak cukup hanya memiliki
kewenangan mengajar, tetapi juga harus memiliki hak mengajar yang diberikan
siswa.
·
Langkah awal sebelum mengajar, kita harus
membangun jembatan autentik memasuki dunia murid. yaitu dengan cara mengaitkan
apa yang kita ajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang
diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, music, seni, rekreasi, atau
akademis siswa.
·
Setelah kaitan itu terbentuk, kita dapat membawa
mereka kedalam dunia kita, member mereka apa yang kita pahami (yang kita
ajarkan).
DIMENSI PEMBELAJARAN
MODEL QUANTUM TEACING
1. Penataan konteks
belajar-mengajar
2. Penyajian isi/materi belajar
PENATAAN KONTEKS BELAJAR
·
Suasana yang memberdayakan
·
Menorkestrasi Membangun landasan yang kukuh
·
Menciptakan lingkungan yang mendukung
·
Membuat rancangan belajar yang dinamis
·
Membangun Suasana yang Membangun:
a. Mengembangkan Motivasi,
Memperhatikan Emosi Siswa
b. Menjalin Rasa Simpati dan
Saling Pengertian
c. Mencptakan Keriangan dan
Ketakjuban
d. Membangkitkan Kesukaan
Bertualang(Berani Mengambil Risiko)
e. Mengasah Rasa Saling Memiliki
f. Memberikan Keteladanan
g. Rayakan Kemenangan/Kesuksesan
·
Mengortestrasi Landasan yang Kukuh:
b. Menyepakati Prinsip-Prinsip
Norma-norma
c. Yakin Akan Kemampuan Siswa
dalam Mengajar, dan Kemampuan Siswa dalam Belajar
d. Menjunjung Tinggi
Kesepakatan,Kebijakan,Prosedur, dan Peraturan
e. Menjaga Komunitas tetap
Bejalan (dan Tumbuh)
·
Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
a. Visualkan ide
b. Tempelkan poster-poster
afirmatif dengan pesan-pesan positif misalnya:Aku Bisa!
c. Gunakan warna untuk
memperkuat pengajaran
d. Gunakan alat bantu(boneka,
dll)
e. Atur bangku untuk memudahkan
jenis interaksi yang diperlukan
f. Beri tumbuh-tumbuhan di
lingkungan kelas untuk menambah oksigen
g. Beri aroma wangi
h. Gunakan music untuk menata
suasana hati
i. Jika mungkin, sediakan
binatang piaraan yang menarik di lingkungan sekolah
·
Membuat Rancangan Belajar yang Dinamis:
·
Terapkan asas “Dari dunia mereka ke dunia kita”
a. Gunakan modalisasi V-A-K
(Visual-Auditorial-kinestetik)
b. Terapkan scenario “TANDUR” :
1) Tumbuhkan dengan AMBAK
2) Alami (buat siswa mengalami)
3) Namai
4) Demontrasikan
5) Ulangi
6) Rayakan
c. Gunakan metafora,
perumpamaan, dan sugesti
MENG-ORKESTRASI KESUKSESAN
MELALUI ISI
·
Penyajian yang Prima
·
Fasilitasi yang Luwes
·
Keterampilan Belajar-untuk-Belajar
·
Keterampilan Hidup
·
Penyajian yang Prima :
a. Jadilah model teladan untuk
ditiru
b. Pencocokan Modalitas
c. Gunakan empat prinsip
komunikasi ampuh :
1) Timbulkan citra (munculkan
kesan)
2) Arahkan focus
3) Inklusif (bersifat mengajak)
4) Spesifik (bersifat tepat
sasaran)
d. Gunakan komunikasi nonverbal
e. Presentasi/komunikasi efektif
(Perintah jelas: kapan, siapa, apa, dimana, bagaimana/berapa)
f. Buat tambatan : pribadi,
lokasi, dan lisan
·
Mengorkestrasi Keterampilan Hidup:
a. Latih siswa untuk hidup “DI
ATAS GARIS” (Bertanggung jawab, berani memilih, mencari solusi, memiliki
kemauan, dsb). Hindari “HIDUP DI BAWAH GARIS” (Menyalahkan, menyerah, cari-cari
alas an, berdalih, mengingkari, dsb)
b. Lakukan komunikasi yang
jernih melalui OTFD secara berurutan:
1) Observation : Katakan apa
yang terjadi secara obyektif (tidak bercampur rasa/emosi)
2) Thought : Nyatakan pikiran
atau pendapat dengan bahasa lugas tidak menyinggung perasaan.
3) Feeling : Ceritakan perasaan
anda (sedih, kecewa, marah), dan bukan diekspresikan secara berlebihan.
4) Desire (keinginan) : Nyatakan
tujuan atau hasil yang anda inginkan.
c. .Bina hubungan sebagai sebuah
Tim (Karya besar hanya bisa dilakukan oleh Tim)
·
Fasilitas Yang Luwes :
a. Terapkan prinsip KEG : Know
it (Ketahui hasilnya); Exsplain it (Jelaskan Hasilnya); Get it (Dapatkan
Hasilnya)
b. Pastikan kesuksesan siswa
pada saat pertama kali belajar
c. Bantu siswa berkonsentrasi
secara terpusat dan santai
d. Pengaruhi prilaku melalui
tindakan
e. Tumbuhkan kemauan berfikir
siswa
f. Beri kesempatan siswa
merenung untuk menjawab pertanyaan : 1) Apa yang terjadi?; 2) Apa yang saya
pelajari?; 3) Bagaimana cara menerapkannya
·
Mengorkestrasi Keterampilan
Belajar :
a. Ajarkan keterampilan belajar
: 1) cara berkonsentrasi; 2) mencatat efektif; 3) kecepatan membaca (Quantum
Reading); 4) menulis bergairah; 5) menghafalkan.
b. Memanfaatkan gaya belajar:
V-A-K
c. Ajarkan siswa mengatur
keadaan diri yang prima untuk belajar
d. Organisasikan informasi
dengan membuat peta pikiran ( buat material map), catatan TS(Tulis
dan Susun)
* Forum Kajian Budaya dan Agama
(FKBA) Komplek POLRI F-2159 Gowok, Yogyakarta 2000
0 Response to "Model Pembelajaran Quantum Teaching Panduan Mengajar Bagi Guru"
Post a Comment