Strategi Pemenangan Caleg dengan Teknik Internet Marketing
MENGENAL TEKNIK PERSONAL BRANDING BAGI CALON ANGGOTA LEGISLATIF
“Strategi Pemenangan Caleg
Melalui Internet Marketing”
Oleh Ujang Kusnadi,
S. Pd.I*
Nuansa perhelatan menjelang hajat Akbar Pemilu 2019 sudah
terasa. Hiruk pikuk hingar bingar persiapan itu terlihat jelas dengan
terpampangnya spanduk, baligho, stiker, banner caleg bertebaran di sepanjang
jalan yang berisi pesan moral, spiritual, atau sosial untuk meraih simpati dari
masyarakat. Semua itu bermuara pada satu kata yaitu “pilihlah saya”, atau “pilihlah
Dia” kata timses.
Persiapan tersebut sudah pasti menggunakan uang, tenaga dan pikiran. Bagi Caleg yang berduit mungkin hal ini tidaklah menjadi persoalan
yang penting ia mendapatkan suara terbanyak pada pemilu nanti. Puluhan atau ratusan juta mungkin dikeluarkan oleh caleg
yang borju. Kebanyakan dana digunakan untuk biaya personal branding dalam
bentuk spanduk, banner, stiker, bendera, kaos dan lain-lain. Selain itu juga
tidak sedikit caleg yang melakukan personal branding dengan “Keshalehan
Dadakan” seperti banyaknya mobil pribadi yang berubah menjadi layanan masyarakat,
kegiatan santunan dan lain sebagainya. Istilah “Keshalehan Dadakan” karena menurut saya semua itu muncul tiba-tiba
di saat-saat menjelang pemilu yang sebelumnya tidak terlihat dan sesudahnya
juga kadang tidak terlihat.
Semua itu sah-sah saja, hanya yang perlu dipertimbangkan
adalah efektif atau tidaknya teknik personal branding tersebut dalam meraih
simpati calon pemilih yang akhirnya pada tanggal 17 April 2019 benar-benar
memilihnya. Jangan sampai ongkos yang besar tetapi suara yang
didapatkan kecil.
Strategi pemenangan Pemilu itu tidak jauh dengan strategi
berjualan atau yang dikenal dengan istilah marketing. Banyak penjual yang
menjajakan barang dagangan yang sama, missal dalam satu tempat banyak sekali
yang berjualan pakaian. Namun setiap penjual pasti mendapatkan rizkinya. Hanya saja kadar rizkinya akan tergantung pada
strategi bagaimana ia menawarkan barang dagangannya. Penjual yang cenderung
pasif dipastikan akan mendapatkan keuntungan yang relative kecil dibandingkan
dengan penjual yang menawarkan barang daganyannya kepada setiap orang yang
lewat di depan tokpnya. Kualitas pakaian, kenyamanan tempat juga akan
berpengaruh pada minat pembeli untuk memilihnya sebagai tempat belanja pakaian.
Toko terkenal yang sudah memiliki branding baik harga dan kualitasnya sudah
dipastikan menjadi serbuan calon pembeli.
Begitu juga dengan para Caleg pada saat menjelang pemilu
banyak yang menawarkan barang yang sama yaitu “Dirinya sebagai Objek yang
pantas utuk dipilih” Sudah pasti setiap caleg pun sudah ada pemilihnya dan
mendapatkan suara pada waktunya. Hanya saja banyak atau sedikitnya perolehan
suara tergantung pada strategi bagaimana ia menawarkan pribadinya menjadi layak
untuk dipilih. Caleg yang hanya branding dengan gambar dan nama yang terpampang
di sepanjang jalan, mungkin sebagian besar hanya menjadi pemandangan yang
dilihat sekilas ketika ia di jalan tanpa ada sedikitpun terbesit untuk
memilihnya. Karena itu dalam strategi marketing, branding saja tidak cukup
karena perlu ada uji kelayakan agar benar-benar diterima oleh semua kalangan.
“Keshalehan Dadakan” bagaikan orang dermawan juga terkadang
hanya dijadikan kesempatan bagi sebagian masyarakat yang pragmatis, dengan
meminta ini itu karena mereka selalu berfikir kalau nanti jadi mah sok poho
alias lupa, mending sekarang” terkadang menjadi lahan “UNCAL” alias Usaha Nipu
Calon”
Sebenarnya di era serba online, seperti halnya dengan trends
jual-beli online, bisnis online para caleg juga bisa menggunakannya untuk
“Kampanye Online”. Strategi ini yang disebut
dengan Internet marketing yaitu pemasaran melalui internet. Internet Marketing
ini dapat digunakan oleh caleg untuk memasarkan dan menarik minat calon pemilihnya lebih efektif
dan efisien.
Strategi “Kampanye Online” menurut saya jauh lebih efektif
dan efisien dari segi waktu dan biaya.
Pengoptimalan medsos seperti FB, Instagram dan lain-lain akan lebih tepat
dibandingkan dengan memasang banner atau baliho di pinggir-pinggir jalan. Karena
hampir 80 % calon pemilih, aktif
menggunakan medsos setiap hari. Sehingga
lebih memungkinkan kampanye atau sosialisasi caleg akan lebih mudah terbaca di
medsos oleh semua calon pemilih. Ketepatan sasaran dalam kampanye online ini
memerlukan strategi internet marketing yang handal.
Secara umum hal yang perlu diperhatikan dalam Internet
marketing adalah bagaimana meyakinkan para calon pembeli untuk benar-benar
melakukan transaksi dengan kita. Karena tidak segampang itu orang percaya
kepada kita karena belum pernah bertemu dan tidak mengenalnya. Inilah perlunya personal branding untuk meyakinkan
mereka percaya kepada kita.
Apa itu personal
branding?
Personal Branding adalah sebuah cara memasarkan diri atau personal
dengan cara membangun image pribadinya
yang positif atau dengan kata lain “pencitraan”
Bagaimana Cara Personal Branding dalam internet marketing?
Membangun citra diri positif secara online bukanlah hal yang
mudah, butuh waktu dan kesungguhan. Salah satu cara personal branding untuk
kampanye online adalah dengan mengenalkan kegiatan-kegiatan natural caleg di
medsos. Misalnya dengan mengupload
kegiatan caleg mengisi pengajian, ikut kegiatan sosial, mengajar, sedang
bersama keluarga dan sebagainya, yang memberikan keseluruhan informasi tentang
diri caleg itu sendiri.
Sebagai contoh seorang yang jualan motor secara online,
untuk meyakinkan calon pembelinya perlu memberikan profile dengan identitas
yang jelas. Profile tersebut didukung dengan photo-photo kegiatan sehari-hari
missal sedang di showroom yang ada alamatnya, jalan-jalan bersama keluarga,
pergi ke pengajian, photo sedang kumpul bersama keluarga dan sebagainya.
Sekilas tidak ada hubungannya… padahal kalau dianalisa… jika mau jualan motor
maka ada ga photo showroom, dan alamatnya. Photo jalan-jalan bersama keluarga
dan lain-lain adalah pendukung bahwa dia adalah orang yang memiliki rasa
kekeluargaan, kebersamaan dan tanggung jawab. Semakin banyak photo kegiatan
positif tentang dirinya maka semakin terbentuk kepercayaan public.
Jadi bagi caleg mengupload berbagai kegiatan positif tentang
dirinya di medsos adalah keharusan. Biarlah semuanya menjadi penilaian publik,
meskipun ada sebagian orang yang menyebutnya “Narsis” pencitraan dan
sebagainya… tapi anggap saja itu tantangannya..
Alangkah baiknya memang kalau personal branding ini sudah dibangun
sebelum pencalonan. Agar tidak muncul kesan negative “tuh kan yang mau nyaleg lagi tebar pesona” kemarin kemana saja….he2..
Hanya sekedar berbagi pengalaman saja tidak bermaksud
menggurui atau mengajari tentang internet marketing bahwa untuk lakunya sebuah
produk secara online di pasaran setidaknya ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Membuat Toko Online
Toko online yang dimaksud di sini adalah tempat barang yang akan dijual
para caleg. Seperti halnya pedagang menjajakan barang dagangannya di
etalase-etalase toko. Nah… sebenarnya apa sih yang mau di jual para
caleg kepada calon pemilih? Tentu tidak mungkin seseorang memasarkan barang
dagangan yang tidak diperlukan oleh konsumen. Sudah pasti seorang pedagang
sukses akan melakukan riset pasar terlebih dahulu, barang apa saja yang pasti
laku di pasaran. Karena itu para caleg harus riset dulu sebenarnya apa sih yang
diinginkan oleh para Calon pemilih? Kalau yang diinginkan misalkan kesejahteraan, maka Caleg tersebut
menjual program kesejahteraan. Banyaklah menulis tentang tujuan pencalonan,
visi-misi, program 5 tahun ke depan ketika terpilih yang berkaitan dengan
kesejahteraan.
Toko online untuk caleg yang dimaksud adalah berupa blog atau web yang
berfungsi untuk menyampaikan informasi
penuh mengenai pencalonan dirinya sekaligus meyakinkan calon pemilih
bahwa dirinya layak untuk dipilih. Sebaiknya caleg memiliki tim khusus untuk membuat blog pribadi yang memuat personal branding.
Karena itu sebaiknya caleg atau tim suksesnya membuat blog atau web pribadi sebagai etasale personal branding yang dapat menarik para calon pemilihnya.
Karena itu sebaiknya caleg atau tim suksesnya membuat blog atau web pribadi sebagai etasale personal branding yang dapat menarik para calon pemilihnya.
2. Memasarkan di Medsos
Medsos dalam internet marketing merupakan media pemasaran, sama halnya
dalam bisnis offline kita mengenal dengan SPG “Sales Promotion Girls” Medsos
sebagai tempat media promosi agar calon pembeli mau berkunjung dan membeli ke
toko kita. Dalam hal ini sebaiknya Caleg membuat tim medsos khusus yang
memasarkan informasi-informasi mengenai dirinya. Tugas tim medsos misalnya
dengan FB ini adalah membranding Caleg tersebut dengan melakukan kegiatan
seperti berikut :
- Update status tentang caleg minimal 3 kali sehari dalam waktu-waktu tertentu yang memungkinkan pada saat itu banyak calon pemilih yang online.
- Menambahkan teman yang sudah hak pilih dan masuk pada Daerah Pemilihan minimal 20 orang perhari. Untuk mentarget teman yang masuk daerah pemilihan gunakan kolom search di facebook kemudian ketik nama daerah.
- Gabung dengan komunitas atau group yang ada di daerah pemilihan, misalnya Group Para Pedagang dll.
- Buatlah fanspage mengenai caleg tersebut seperti fanspage relawan dan sebagainya.
- Keluarkan sedikit biaya untuk iklan di facebook misalkan minimal Rp. 10.000/perhari dengan mentarget hak pemilih di daerah pemilihan. Dengan mentarget jangkauan iklan caleg pada dapilnya nantinya facebok hanya akan mengiklankannya pada orang-orang yang ada di daerah pemilihannya sehingga lebih tepat sasaran.
3. Kopdar (Alias Kopi Darat)
Tidak
cukup di online saja kalau memungkinkan orang-orang yang sudah mengenal melalui
toko online dan medsos di ajak untuk KOPDAR, sehingga terjalin ikatan emosional yang kuat.
Nah… itulah tulisan saya mengenai Strategi Pemenangan Caleg
dengan Internet marketing. Tulisan ini bukanlah karya ilmiah, hanya sebuah
pemikiran yang mungkin bersifat subjektif, jadi belum teruji kebenarannya.
Karena saya sendiri pun belum pernah mengalami menjadi Caleg… akan tetapi saya
hanya berbagi pengalaman dari segi marketingnya saja yang menurut saya hamper sama. Wallohu A’lam.
Semoga ada manfaatnya, kalau pun tidak ada, tidak apa-apa
ini hanya catatan sejarah bahwa saya pernah menuangkan tulisan ini.
* Manajer Percetakan
Kasima Grafika dan Member Internet Marketing
SB1M
0 Response to "Strategi Pemenangan Caleg dengan Teknik Internet Marketing"
Post a Comment