Image1

Motivasi Kerja dan Kinerja Guru

PROPOSAL TESIS, KARYA ILMIYAH, PENELITIAN ILMIAH
PENGARUH  MOTIVASI  KERJA DAN  KOMPETENSI TERHADAP  KINERJA GURU
SERTA IMPLIKASINYA PADA PRESTASI BELAJAR SISWA   
DI WILAYAH KKG KECAMATAN ...........
A. Latar Belakang Masalah
       Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut.           
       Guru adalah faktor penting dalam belajar dan kehidupan siswa, karena itu guru berperan sebagai rekan belajar, model pembimbing, fasilitator dan pengubah kesuksesan siswa. Undang  Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional.  Kedudukan guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.

1
 
       Undang-undang No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesonal dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dalam Undang-Undang tersebut dikemukakan bahwa professional guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

1)      Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme
2)      Memiliki komitmen untuk rneningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia
3)      Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas
4)      Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
5)       Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
6)      Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
7)      Memiliki kesempatan untuk rnengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat
8)      Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalisme
9)      Memiliki organisasi profesi yang mempunyal kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan.
Terbitnya Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen merupakan latar belakang, fungsi, kedudukan dan peran yang sangat strategis  pada pembangunan dalam kegiatan pendidikan  Unsur manusia dalam proses pendidikan Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran kepada  anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri.
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya oleh karena itu sangat dibutuhkan profesionalisme para pendidik (guru). Sejalan dengan perkembangan jaman maka sudah menjadi tuntutan dan kebutuhan saat ini bahwa profesionalisme gurupun harus berkembang, dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Dengan demikian seorang guru mempunyai kompetensi dalarn bidang tugasnya yakni mengajar. Kompetensi yang dimiliki yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ditemukan beberapa kenyataan dilapangan rnasih banyak guru yang belum mempunyai kompeten sebagsi seorang guru profesional, hal ini didukung dengan fakta sebagai berikut :1) Banyak guru kurang proaktif terhadap perubahan-perubahan kebijakan pendidikan (misal tentang kurikulum baru yang sekarang kurikulum 2013),  2) Banyak ditemukan guru yang malas membuat rencana pembelajaran (perencanaan mengajar). 3) Masih banyak guru yang tidak perduli terhadap teknologi, hal ini rnenggambarkan bahwa mereka belum bisa mengakses kemajuan teknologi terutama dibidang informasi. 4) Masih banyak pula guru yang melaksanakan pembelajaran dengan cara konvensional, terlalu teks book dengan buku paket dan kurang mempertimbangkan sumber (referensi lain)
Dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 ditulis  tentang standar Nasional Pendidikan yaitu standar isi standar proses, standar kompetensi lulusan, standar perididikan, dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, Standar pengelolaan, Standar pembiayaan dan standar penilalan pendidikan.
Salah satu standar yang Nasional Pendidikan yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses berkaitan dengan dengan pelaksanaan pernbelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kiteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efesien.
Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab secara Iangsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengernbangkan peserta didik. Berkualitasnya guru dalam proses pendidikan sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru.Proses pembelajaran di kelas harus berlangsung baik, berdaya guna, dan berhasil guna. Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apablia didukung oleh guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi sehirigga memiliki kinerja yang baik yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Motivasi menjadi faktor penting dalam meningkatkan sebuah kinerja, karena dengan adanya motivasi yang tinggi, seseorang dapat memiliki gairah, antusias, semangat dan etos kerja yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Hal ini senada dengan pernyataan ahli bahwa Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja  adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation).1
            Kehadiran guru erat kaitannya dengan motivasi kerja yang dimiliki oleh seorang guru, seorang yang memiliki motivasi kerja yang baik tentu kehadirannya akan lebih baik dibandingkan pegawai yang tidak mempunyai motivasi kerja.
1 Anwar  Mangkunegara (2011), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : Remaja Rosda Karya,2011) h,67
            Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru  adalah kompetensi guru. Secara umum kinerja (performance) organisasi bersumber dan kompetensi-kompetensi individu. 2 Manifestasinya dalam bentuk kinerja dapat menjadi dasar untuk melihat kompetensi seorang pegawai meskipun sudah barang tentu perlu dilihat faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap berwujudnya suatu kinerja seseorang.
Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya, sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru.  Guru sebagai salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu mernberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah maupun mutunya
             Salah satu faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan siswa mencapai prestasi belajar yang diinginkan guru dengan segala kinerjanya.3 Prestasi belajar siswa dikatakan baik apabila telah mencapai syarat kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berikut adalah prestasi siswa  di KKG Kecamatan Leuwisari.
2, 3  Jonathan and Smilansky  dalam Suhasaputra dministrasi Pendidikan. (Bandung: PT. Refika Aditama:201) h, 232

Tabel 1.1
Perbandingan Hasil Ujian Nasional
Tahun
Keterangan
Mata Pelajaran
% Melanjutkan ke SMP
B. Indonesia
Mate
matika
IPA
Total
2010-2011
Rata-rata
7,45
4,91
5,79
24,73
100%
Nilai terendah
5,56
2,67
3,78
16,88
Nilai tertinggi
8,9
7,9
8,67
33,82
2011-2012
Rata-rata
6,89
7,35
7,58
29,67
100%
Nilai terendah
5,31
3,72
5,12
19,01
Nilai tertinggi
8,9
8,9
8,86
35,51
2012-2013
Rata-rata
7,59
7.85
7,9
23,34
100%
Nilai terendah
5,61
4,89
5,43
20,05
Nilai tertinggi
9,7
9,25
9,5
37,45
Sumber : KKG Kecamatan Leuwisari

            Tabel 1.1 di atas memperlihatkan prestasi belajar siswa dari hasil ujian nasional yang ternyata  menunjukan penurunan rata-rata pada tahun ajaran 2012/2013, sehingga perlu ada upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui optimalisasi kinerja guru.
            Berdasarkan pengamatan sementara, pada saat ini pengaruh motivasi kerja guru dan kompetensi guru terhadap kinerja guru dan implikasinya pada  prestasi belajar siswa   di   KKG   Kecamatan     Leuwisari.    Memperhatikan   uraian  di  atas, maka penelitian ini akan mengupas pengaruh motivasi kerja guru dan kompetensi guru terhadap kinerja guru dan implikasinya pada  prestasi siswa KKG Kecamatan Leuwisari.



C. Identifikasi Masalah   
            Dari uraian di atas, Penulis dapat menentukan identifikasi masalah sebagai berikut
  1. Motivasi kerja guru  dalam hal kehadiran belum optimal.
  2. Motivasi kerja guru  dalam hal pemanfaatan waktu belum optimal
  3. Motivasi kerja guru  dalam  menyelesaikan tugas tepat waktu belum optimal
  4. Kurangnya pemanfaatan teknologi dan komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran
  5. Kurangnya memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
  6. Kurangnya memanfaatkan hasil evaluasi dan penilaian untuk kepentingan pembelajaran
  7. Kompetensi guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran belum optimal
  8. Kompetensi guru dalam penggunaan media pembelajaran IT belum maksimal
  9. Kompetensi guru dalam penggunaan metoda pernbelajaran belum maksimal
  10. Penguasaan metode pembelajaran yang variatif masih belum optimal
  11. Kesadaran guru dalam melengkapi administrasi belum sepenuhnya optimal
  12. Pengenalan dan pendalaman guru terhadap karakteristik siswa belum optimal
  13. Kesesuaian mengajar berdasarkan silabus dan RPP belum optimal
  14. Kinerja guru dalam pembelajaran belum optimal.
  15. Prestasi belajar siswa belum optimal

D. Perumusan Masalah
            Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagi berikut :
1.      Apakah motivasi kerja guru (X1) berpengaruh terhadap  kompetensi guru (X2) di  KKG Kecamatan Leuwisari?
2.      Apakah  kompetensi guru (X2) berpengaruh terhadap  kinerja guru (X3)  di  KKG Kecamatan Leuwisari?
3.      Apakah motivasi kerja guru (X1) terhadap  berpengaruh terhadap kinerja guru (X3)  di  KKG Kecamatan Leuwisari?
4.      Apakah motivasi kerja guru (X1) berpengaruh terhadap  prestasi belajar siswa (Y)  di  KKG Kecamatan Leuwisari?
5.      Apakah  kompetensi guru (X2) berpengaruh terhadap  prestasi belajar siswa Y)  di  KKG Kecamatan Leuwisari?
6.      Apakah kinerja guru (Y)  terhadap  berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di  KKG Kecamatan Leuwisari?

E. Tujuan Penelitian
            Penelitian ini bertujuan untuk  sebaga berikut :
1.       Mengetahui pengaruh motivasi kerja guru (X1) terhadap  kompetensi guru (X2) di  KKG Kecamatan Leuwisari?
2.      Mengetahui pengaruh  kompetensi guru (X2) \terhadap  kinerja guru (X3)  di  KKG Kecamatan Leuwisari?
3.      Mengetahui pengaruh motivasi kerja guru (X1) terhadap kinerja guru (X3)  di  KKG Kecamatan Leuwisari?
4.      Mengetahui pengaruh motivasi kerja guru (X1)  terhadap  prestasi belajar siswa (Y)  di  KKG Kecamatan Leuwisari?
5.      Mengetahui pengaruh kompetensi guru (X2) terhadap  prestasi belajar siswa (Y)  di  KKG Kecamatan Leuwisari?
6.      Mengetahui pengaruh kinerja guru (Y) terhadap prestasi belajar siswa di  KKG Kecamatan Leuwisari?

F. Kegunaan Penelitian
 Kegunaan dari penelitian ini tiada lain untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu manajemen pendidikan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru dan prestasi belajar siswa baik secara teoritis maupun secara praktis.
            Secara teoretis, hasil pemikiran dalam penelitian ini dipergunakan untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja guru, diantaranya yaitu kompetensi guru dan motivasi kerja.
Hasil penelitian diharapkan berguna untuk  :
1.      Secara teoretis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu manajemen, khususnya manjemen dalam bidang pendidikan.
2.      Secara praktis hasil penelitian ini dapat berguna bagi :
1) Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh motivasi dan  kompetensi guru terhadap kinerja guru serta implikasinya terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga dan hasil penelitian ini dapat mendukung atau bahkan mempertanyakan kembali tentang temuan-temuan dan hasil penelitian sebelumnya
2) Para pengambil kebijakan
   Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagal informasi bagi pengambil kebijakan, khususnya kebijakan pemimpin yang berkenaan dengan upaya meningkatkan motivasi,  kompetensi, dan kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa di KKG Kecamatan Leuwisari.
3) Peneliti lebih lanjut
   Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi peneliti Iebih lanjut khususnya yang berminat terhadap upaya meningkatkan motivasi kerja, kompetensi, dan kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa
4) Praktisi pendidikan
  Guru, dengan penelitian ini  akan menambah pengetahuan, serta menjadi bahan renungan (refleksi) dalam upaya memperbaiki profesionalisme dan kompetensi guru. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memicu pendidik terbiasa berperilaku organisasi dan manajemen, bukan menghindar dan tantangan akan tetapi meningkatkan kinerja dan bersedia dengan sungguh-sungguh membuka diri terhadap pengalaman dan berbagai proses manajemen yang dirasa dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dan mengurangi berbagai kendala yang selama ini dirasa sangat mengganggu proses kemajuan sekolah
G. Hasil Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini diantaranya dapat dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini.
Tabel 1.2
Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan
No
Nama
Peneliti
Judul Penelitian
Persamaan
Perbedaan
Hasil analisis
1
Afek Mustofa, 2011
Pengaruh  Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMP Wilayah IV Kabupaten Garut
Variabel :
-Kompetensi
-Motivasi kerja
-Kinerja guru
Variabel :
-Prestasi belajar siswa
·       Tempat Penelitian yang berbeda
·       Waktu penelitian yang berbeda (2011)
·     Secara simultan   kompetensi dan  motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru sebesar 68,25% dan sisanya sebesar 31,75% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti iklim organisasi, komunikasi dan lain sebagainya.
2
Rendi Indra, 2010
Pengaruh   Kompetensi dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar SMAN Wilayah Ciamis
Variabel :
-Kompetensi
-Motivasi kerja
-Prestasi belajar
Variabel :
- Kinerja guru

·       Tempat Penelitian yang berbeda
·       Waktu penelitian yang berbeda (2010)
·     Secara simultan kompetensi dan  motivasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi siswa sebesar 75,19% dan sisanya 28,81% sebesar dipengaruhi oleh faktor lainnya
3
Faturrohman ,(2011)
Pengaruh    Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SMP Se-Kabupaten Indramayu”
Variabel :
-Kompetensi
-Motivasi kerja
-Kinerja guru
- Variabel :
-Prestasi belajar siswa

·       Tempat Penelitian yang berbeda
·       Waktu penelitian yang berbeda (2011)
·  Secara simultan  kompetensi dan   motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru sebesar 71,65% dan sisanya sebesar 28,35% dipengaruhi oleh faktor lainnya
4
Suryakania, (2010)
Pengaruh  Kompetensi dan  Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Wilayah Salawu
Variabel :
-Kompetensi
-Kinerja guru
- Variabel :
-Motivasi kerja
-Disiplin
-Prestasi belajar siswa 

·       Tempat Penelitian yang berbeda
·       Waktu penelitian yang berbeda (2010)
·           Secara simultan   kompetensi dan  disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru sebesar 70,23% dan sisanya sebesar 29,77% dipengaruhi oleh faktor lainnya

H  Kerangka Teoretik
1. Pengaruh  Motivasi Kerja Terhadap  Kompetensi
            Kompetensi bukan merupakan kemampuan yang tidak dapat dipengaruhi.Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruh kompetensi seseorang, yaitu sebagai berikut.
1. Keyakinan dan Nilai-nilai
2. Keterampilan
3. Pengalaman
4. Karakteristik Kepribadian
5. Motivasi
Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang berubah. Dengan memberikan dorongan, apresiasi pekerjaan bawahan, memberikan pengakuan dan perhatian  individual dan atasan dapat mempunyai hubungan dengan kompetensi seseorang bawahan.
6. Isu Emosional
7. Kemampuan Intektual
8.Budaya Organisasi 4

     Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa keyakinan   seseorang akan nilai-nilai tertentu termasuk didalamnya nilai kerja akan memotivasi seseorang untuk bekerja lebih baik yang pada akhirnya menyebankan semakin baik motivasi kerja maka akan semakin meningkat kompetensinya.
2. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru
            Secara umum kinerja (performance) organisasi bersumber dari kompetensi-kompetensi individu.5 Berdasarkan diatas memperlihatkan kepada kita pengaruh kompetensi terhadap kinerja, artinya semakin baik kompetensi yang dimiliki maka akan semakin baik pula kinerjanya.
3. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru
            Kinerja dipengaruhi tiga faktor yaitu:
  1. faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang demografi.
  2. Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude, personality, pembelajaran dan motivasi.
  3. Faktor organisasi yang terdiri sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan job redesign.6

          Faktor yang mempengaruhi pencapain kinerja adalah faktor kemampuan (ability)  dan faktor motivasi (motivation). Hal ini  dirumuskan bahwa:
 



4 Michael Zwell  dalam Wibowo Manajeman Kinerja. Jakarta:Rajawali Press 2011,h 399)
5 Jonathan and Smilansky  dalam Suhasaputra Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama 2013,h 232)  
6 Henri Simamora dalam Mangkunegara Evaluasi Kinerja, Bandung : Remaja Rosda Karya 2007, h 14)

Human performance = Ability X motivation
Motivation = Attitude X Situation
Ability = Knowledge X Skill
a.              Faktor kemampuan (Ability)
Secara psikologis kemampuan atau ability terdiri atas kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge + Skill).  Artinya pimpinan dari karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata (110-120) apalagi IQ superior, Very Superior, Gifted dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan trampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kerja  maksimal.

b.                  Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari suatu sikap pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif akan menunjukan motivasi kerja yang tinggi dan sebaliknya jika bersikap negatif akan menunjukan kerja yang rendah.7
4. Pengaruh  Motivasi Kerja Guru Terhadap   Prestasi Siswa
            Faktor yang mempengaruhi pencapain kinerja adalah faktor kemampuan (ability)  dan faktor motivasi (motivation). 8 Lebih lanjut dikatakan bahwa semakin  baik kompetensi dan motivasi guru dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka akan semakin baik pula dampaknya terhadap proses dan hasil belajar yang menunjukan prestasi belajarnya.
5. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Siswa
            Prestasi belajar siswa merupakan salah satu variabel yang dipengaruhi banyak  faktor, termasuk   didalamnya   kompetensi  guru. Semakin  baik kompetensi guru dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka akan     
 


7  Keith Davis dalam Mangkunegara Evaluasi Kinerja, Bandung : Remaja Rosda Karya 2007, h 13)
 8 Jonathan and Smilansky  dalam Suhasaputra Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama 2013,h 232)  


semakin baik pula dampaknya terhadap proses dan hasil belajar yang menunjukan prestasi belajarnya.

6. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
             Salah satu faktor dominan yang mempengaruhi keberhasilan  siswa  mencapai  prestasi belajar yang diinginkan guru dengan segala kinerjanya.9 Lebih lanjut dikatakan bahwa semakin  baik kompetensi dan motivasi guru dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka akan semakin baik pula dampaknya terhadap proses dan hasil belajar yang menunjukan prestasi belajarnya.

   


9  Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2008,h107)
10 Jonathan and Smilansky  dalam Suhasaputra Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama 2013,h 232)  

  



Gambar 1.1
Paradigma Penelitian


I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian sebagai berikut :
1.       Terdapat pengaruh positif motivasi kerja guru (X1) terhadap  kompetensi guru (X2) di  KKG Kecamatan Leuwisari
2.      Terdapat pengaruh positif  kompetensi guru (X2) terhadap  kinerja guru (X3)  di  KKG Kecamatan Leuwisari
3.      Terdapat pengaruh positif motivasi kerja guru (X1) terhadap kinerja guru (X3)  di  KKG Kecamatan Leuwisari
4.      Terdapat pengaruh positif motivasi kerja guru (X1) terhadap  prestasi belajar siswa (Y)  di  KKG Kecamatan Leuwisari
5.      Terdapat pengaruh positif  kompetensi guru (X2) terhadap  prestasi belajar siswa (Y)  di  KKG Kecamatan Leuwisari
6.      Terdapat pengaruh positif kinerja guru (Y) terhadap prestasi belajar siswa di  KKG Kecamatan Leuwisari.

J. Metodologi Penelitian
1)         Tempat  dan Waktu Penelitian
Penelitian lapangan dilaksanakan  selama   lima   bulan    November    2014- Maret 2015, dengan rincian sebagai berikut.
Tabel  1.3
Waktu Tahapan Penelitian


Bulan
No
Kegiatan
 Nov
Des
Jan
Feb
Mar
1.
Persiapan penyusunan proposal
V




2.
Penyusunan proposal penelitian dan bimbingan
V
V



3.
Seminar  Usulan Penelitian, penyempurnaan materi penelitian dan bimbingan

V



4.
Penyusunan bab I – III, penyusunan instrumen penelitian dan bimbingan


V


5.
Pengumpulan data


V


6.
Pengolahan data dan penyusunan bab IV – V dan bimbingan


V
V

7.
Pelaporan hasil penelitian dan ujian siding




V
           
Tempat penelitian dilaksanakan di  KKG Kecamatan Leuwisari.

91
 
2)   Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Penelitian deskriptif menggambarkan keadaan saat ini, sedangkan analitis karena menganalisis fokus masalah pada variabel-variabel dan mencari hubungan antara variabel-variabel tersebut. Sedangkan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan deskripsi atau gambaran yang ingin diperoleh dibatasi pada hal-hal tertentu.Penelitian ini memiliki empat variabel, yaitu berkaitan    motivasi kerja guru (X1),  kompetensi  guru (X2), dan kinerja guru  (X3)  dan prestasi belajar siswa (Y).

3)   Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek yang meliputi gejala individu, data, dan peristiwa yang akan diselidiki. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.11 Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru  KKG Kecamatan Leuwisari.  yang berjumlah  230 Orang, seperti terlihat pada Tabel 1.4
Tabel 1.4
Populasi dan Sampel Penelitian
No.
Nama  Sekolah
Jumlah Populasi
Jumlah Sampel
(30%) dengan pembulatan
1.
SDN CIGADOG 1
10
3 = 3

2.
SDN 1 LINGGAWANGI
14
4,2 = 4

3.
SDN 1 ARJASARI
10
3 = 3

4
SDN 1 CIAWANG
9
2,7 = 3

5
SDN 2 CIGADOG
10
3= 3

6
SDN 2 CIAWANG
11
3,3 = 3

7
SDN CEUNGCEUM
14
4,2 = 4

8
SDN 2 LINGGAWANGI
13
3,9 = 4

9
SDN 3 CIGADOG
13
3,9 = 4

10
SDN 2 ARJASARI
13
3,9 = 4



 


11 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : Rineka Cipta. 2010)h.173


No.
Nama  Sekolah
Jumlah Populasi
Jumlah Sampel
(30%) dengan pembulatan
11
SDN NAGGORAK
15
4,5 = 5

12
SDN JAYARAGA
13
3,9 = 4

13
SDN BOJONG SARI
12
3,6 = 4

14
SDN GIRIWANGI
12
3,6 = 4

15
SDN CEUNGCEUM JAYA
13
3,9 = 4

16
SDIT QUSRUL MUHAJIRIN
18
5,4 = 5

17
SDN LINGGAMULYA
15
4,5 = 5

18
SDN 3 CIAWANG
15
4,5 = 5

Jumlah
230
71
Sumber: KKG Kecamatan Leuwisari. 2014


Sampel adalah bagian dari suatu populasinya yang menentukan sifat serta ciri-ciri yang dikehendakui dari populasi yang bersangkutan12. Sampel penelitian adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”13.  14Pengambilan banyaknya sampel menurut sebagai berikut :
Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20 – 25 %   atau lebih bergantung setidak-tidaknya dari :
1.      Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana;
2.      Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal itu menyangkut banyak sedikitnya data ;
3.      Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti

     Melihat ketentuan dalam pengambilan sampel penelitian harus disesuaikan dengan kemampuan  peneliti  segi  waktu,  tenaga,  dana,  luas sempitnya

12 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : Rineka Cipta. 2010)h.173
13,Sugiyama Metode Riset Bisnis dan Manajemen. (Bandung: Guardaya Intimarta, 2008) h.116
14 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : Rineka Cipta. 2010)h.173




pengamatan dan besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.  Teknik Pengambilan sampel digunakan adalah  Stratified Proporsional Random Samping sebanyak 30 %. Sehingga jumlah sampelnya adalah 71 orang responden.
K. Instrumen Penelitian
1. Intrumen untuk Variabel Terikat ( Prestasi Belajar Siswa )
 a. Definisi Konseptual
       Prestasi Belajar Siswa adalah hasil belajar dari individu yang dimanifestasikan ke dalam pola tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, apektif, dan psikomotor. Navigasi (2011:11)
b. Definisi Operasional
            Prestasi Belajar Siswa adalah hasil belajar dari individu yang dimanifestasikan ke dalam pola tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, apektif, dan psikomotor. Prestasi Belajar Siswa terdiri dari tiga Dimensi yaitu Dimensi Ranah Kognitif, Dimensi Ranah Afektif dan Dimensi Ranah Psikomotor. Dimensi Ranah Kognitif terdiri dari indikator (1) Kemampuan mengingat, (2) Pemahaman, (3) Aplikasi, (4) Analisis, (5) Evaluasi, (6) Kreasi. Dimensi  Ranah  Afektif  terdiri  dari  indikator : (7) Menerima norma-norma, (8)


Sopan, (9) Jujur, (10) Berperilaku baik. Dimensi Ranah Psikomotor terdiri dari indikator (11) Meniru, (12) Menyusun, (13) Melakukan sesuai prosedur, (14) Melakukan dengan baik dan tepat, (15) Melakukan tindakan secara alami.
c. Kisi-kisi Instrumen  Prestasi Belajar Siswa
Tabel 1.5
Kisi-Kisi Instrumen Prestasi Belajar Siswa
Dimensi
Indikator
Nomor Butir Soal
1. Ranah Kognitif






·         Kemampuan mengingat
·         Pemahaman
·         Aplikasi
·         Analisis
·         Evaluasi
·         Kreasi

1,2,3,4,5,6
2. Ranah Afektif
·         Menerima norma-norma
·         Sopan
·         Jujur
·         Berperilaku baik

7,8,9,10
3.Ranah Psikomotor
·         Meniru
·         Menyusun
·         Melakukan sesuai prosedur
·         Melakukan dengan baik dan tepat
·         Melakukan tindakan secara alami

11,12,13,14,15
Jumlah Soal
15

2. Instrumen Variabel Bebas Kesatu ( Motivasi Kerja )
a.      Definisi Konseptual
Motivasi kerja merupakan konsep yang menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul pada diri individu yang menggerakan dan mengarahkan perilaku Gibson (2008,h185).


b.      Definisi Operasional
Motivasi kerja merupakan konsep yang menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul pada diri individu yang menggerakan dan mengarahkan perilaku Gibson (2008,h185). Motivasi terdiri dari tiga dimensi yaitu dimensi kebutuhan berprestasi, dimensi kebutuhan berafiliasi dan dimensi kebutuhan berkuasa. Dimensi Kebutuhan untuk Berprestasi terdiri dari indikator (1) Mengarahkan perilaku seseorang untuk berhasil dalam pekerjaanya , (2) Mereka senang bekerja dengan tantangan, (3) Tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Dimensi Kebutuhan untuk berafiliasi terdiri dari indikator (4) Mengarahkan perilaku seseorang untuk memperoleh kesenangan dan kasih sayang,  (5) Cenderung menghindari kekecewaan karena ditolak oleh suatu kelompok sosial, (6) Berusaha intim, empatik, bersahabat dan penuh pengertian. Dimensi Kebutuhan berkuasa terdiri dari indikator (7) Mengarahkan perilaku seseorang untuk mencari posisi pemimpin, (8) Berusaha mengendalikan dan mempengaruhi orang lain

c.             Kisi-Kisi Instrumen  Motivasi Kerja
Tabel 1.6
Kisi-Kisi Instrumen  Motivasi Kerja
Dimensi
Indikator

Nomor Butir Soal
·       Kebutuhan untuk Berprestasi


·         Mengarahkan perilaku seseorang untuk berhasil dalam pekerjaanya
·         Mereka senang bekerja dengan tantangan
·         Tidak suka menunda-nunda pekerjaan
1,2,3,4,5
·       Kebutuhan untuk berafiliasi

·         Mengarahkan perilaku seseorang untuk memperoleh kesenangan dan kasih sayang
·          Cenderung menghindari kekecewaan karena ditolak oleh suatu kelompok sosial.
·         Berusaha intim, empatik, bersahabat dan penuh pengertian
6,7,8,9,10
·       Kebutuhan berkuasa

·         Mengarahkan perilaku seseorang untuk mencari posisi pemimpin
·         Berusaha mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
11,12,13,14,15
Jumlah Soal
15

3. Instrumen Variabel Bebas Kedua  ( Kompetensi Guru)
a. Definisi Konseptual
       Kompetensi adalah serangkaian pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimilki dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya (UU No 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 10).
b. Definisi Operasional
         Kompetensi adalah serangkaian pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimilki dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya (UU No 14 tahun 2005 pasal 1 ayat 10) Kompetensi Guru terdiri dari empat dimensi yaitu kompetensi pedagogik, dimensi kompetensi profesional, dimensi kompetensi kepribadian dan dimensi kompetensi sosial. Dimensi kompetensi pedagogik terdiri dari indikator (1) Menguasai karakteristik peserta didik, Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran, (2) Mengembangkan kurikulum dan rancangan pembelajaran, (3) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, (4) Memanfaatkan teknologi dan komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran, (5) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, (6) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik, (7) Menyenggarakan evaluasi dan penilaian proses dan hasil belajar, (8) Memanfaatkan hasil evaluasi dan penilaian untuk kepentingan pembelajaran, Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Dimensi kompetensi profesional terdiri dari indikator (9) Menguasai materi, struktur konsep, pola pikir keilmuan yang sesuai dan mendukung biang keahlian yang diampu, (11) Memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi (TIK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan bidang studi yang diampu, (12) Menguasai filosofi, metodologi, teknis dan praktis penelitian dan pengembangan ilmu yang sesuai dan mendukung bidang keahlianya, (13) Mengembangkan diri dan profesionalitasnya dengan melakukan tindakan reflektif dan penggunaan TIK, (14) Meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan dan pengabdian pada masyarakat. Dimensi kompetensi kepribadian terdiri dari indikator (15) Berjiwa pendidik dan bertindak norma, agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia., (16) Tampil sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (17) Tampil sebagai pribadi yang mantap, dewasa, sytabil dan berwibawa, (18) Menunjukan etos kerja, tanggung jawab,rasa bangga sebagai tenaga pendidik dan rasa percaya diri. Dimensi kompetensi sosial terdiri dari indikator : (19) Bersikap inklusif dan bertindak objektif, (20) Beradaptasi dengan lingkungan tempat bertugas dan dengan lingkungan masyarakat, (21) Berkomunikasi dengan efektif, empatik dan santun dengan komunitas profesi sendiri maupun profesi lain, secara lisan dan tulisan dan bentuk lain, (22) Berkomunikasi secara empatik dan santun dengan masyarakat luas.
     c.  Kisi-kisi Instrumen  Kompetensi Guru

Tabel 1.7
Kisi-kisi Instrumen  Kompetensi Guru
Dimensi
Indikator

Nomor Butir Soal
·      kompetensi pedagogik





















·         Menguasai karakteristik peserta didik
·         Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran
·         Mengembangkan kurikulum dan rancangan pembelajaran
·         Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
·         Memanfaatkan teknologi dan komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran
·         Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
·         Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik
·         Menyenggarakan evaluasi dan penilaian proses dan hasil belajar
·         Memenfaatkan hasil evaluasi dan penilaian untuk kepentingan pembelajaran
·         Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
1,2,3,4,5,6,7,8
·      kompetensi profesional

·         Menguasai materi, struktur konsep, pola pikir keilmuan yang sesuai dan mendukung biang keahlian yang diampu
·         Memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi (TIK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan bidang studi yang diampu
·         Menguasai filosofi, metodologi, teknis dan praktis penelitian dan pengembangan ilmu yang sesuai dan mendukung bidang keahlianya
·         Mengembangkan diri dan profesionalitasnya dengan melakukan tindakan reflektif dan penggunaan TIK
·         Meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan dan pengabdian pada masyarakat.
9,10,11,12
·      kompetensi kepribadian

·         Berjiwa pendidik dan bertindak norma, agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia.
·         Tampil sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
·         Tampil sebagai pribadi yang mantap, dewasa, stabil dan berwibawa
·         Menunjukan etos kerja, tanggung jawab,rasa bangga sebagai tenaga pendidik dan rasa percaya diri
13,14,15,16
·         kompetensi sosial
·         Bersikap inklusif dan bertindak objektif
·         Beradaptasi dengan lingkungan tempat bertugas dan dengan lingkungan masyarakat
·         Berkomunikasi dengan efektif, empatik dan santun dengan komunitas profesi sendiri maupun profesi lain, secara lisan dan tulisan dan bentuk lain
·         Berkomunikasi secara empatik dan santun dengan masyarakat luas
17.18.19.20
Jumlah Soal
20
    
4. Instrumen Variabel  Intervening ( Kinerja Guru)
a. Definisi Konseptual
Kinerja guru adalah bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menilai hasil belajar (Undang-Undang No 14 Tahun 2005 pasal 20).
b. Definisi Operasional
       Kinerja guru suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja guru yang diperlihatkan guru dalam memperoleh hasil kerja yang optimal Kinerja guru terbagi ke dalam tujuh dimensi yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Dimensi Mendidik terdiri dari (1) Memberi contoh akhlak yang baik (2) Membina anak menjadi pribadi yang cakap, kreatif dan mandiri. Dimensi Mengajar terdiri dari (3) Merencanakan pembelajaran (4) Melaksanakan pembelajaran. Dimensi Membimbing  terdiri dari (5) Membimbing siswa untuk memahami kewajibannya sebagai individu, warga  madrasah  dan masyarakat, (6) Membimbing dengan telaten. Dimensi Mengarahkan terdiri dari (7) Mengarahkan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas peserta didik, (8) Merancang aktivitas pembelajaran untuk kemampuan berfikir kritis peserta didik. Dimensi Melatih terdiri dari (9) Mampu memberikan latihan secara terukur dan terus-menerus agar apa yang menjadi target pembelajaran tercapai, (10) Mampu membiasakan peserta didik agar memperoleh keterampilan dasar yang bermanfaat sesuai dengan tingkat kemampuan. Dimensi Menilai terdiri dari (11) Merencanakan penilaian, (12) Melaksanakan penilaian, (13) Melakukan tindak lanjut terhadap hasil penilaian.  Dimensi Mengevaluasi terdiri dari (14) Merencanakan  evaluasi, (15) Melaksanakan evaluasi, (16) Melakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi.
c. Kisi-kisi Instrumen  Kinerja Guru
Tabel 1.8
Kisi-kisi Instrumen  Kinerja Guru

Dimensi
Indikator
Nomor Butir Soal
1.  Mendidik

·   Memberi contoh akhlak yang baik
·   Memberikan keteladan bagi peserta didik
1,2,3
2. Mengajar
·         Merencanakan pembelajaran
·         Melaksanakan pembelajaran
4,5,6
3. Membimbing 
·        Menuntun dengan sabar
·        Membimbing dengan telaten
7,8
4. Mengarahkan
·       Memberikan pengarahan
·       Mengingatkan siswa agar belajar dengan baik
9,10
5. Melatih

·         Memberikan latihan baik dalam bentuk tugas
·         Memberikan latihan baik dalam bentuk latihan soal
11,12
7. Evaluasi
·         Merencanakan evaluasi
·         Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi
13,14,15
Jumlah Soal

15

 5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel motivasi kerja (X1),  kompetensi guru (X2),   kinerja guru (X3) dan  prestasi belajar siswa ( Y) .      Analisis jalur digunakan untuk menunjukkan hubungan yang memperlihatkan seberapa besar pengaruh sebuah variabel tertentu baik pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap variabel lainnya. Jadi dalam hal ini persoalannya adalah sebab akibat. Istilah yang akan digunakan dalam analisis jalur ini adalah variabel eksogen yang merupakan variabel penyebab (x), variabel endogen yang merupakan akibat (y) dan variabel imlicit (€) yang merupakan faktor-faktor lain variabel eksogen.
Bentuk Umum Persamaan Jalur
Gambar 1.2
Desain penelitian

Diagram di atas dapat dinyatakan dengan persamaan struktural sebagai berikut:
Persamaan Struktural 1
Y = ρx3x1 x1 + ρx3x2 x2 + Є1
Keterangan
x1  =  Motivasi kerja guru
 x2  = Kompetensi Guru
y   =  Kinerja Guru     
Є1 = variable epsilon
Selanjutnya untuk menghitung koefisien korelasi dan koefisien jalur dan yang lainnya dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.       Menghitung koefisien jalur (ρ)
b.       Menghitung koefisien determinasi (r2)
c.       Menghitung koefisien jalur epsilon (Є) yang tidak diteliti.
d.      Melakukan uji signifikasi koefisien jalur secara parsial menuju uji t dengan kriteria tolak  Ho bila t hitung > t tabel, atau p value < 0,05
            Perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan korelasi Pearson Product  Moment, dilakukan guna mengetahui seberapa kuat hubungan antara beberapa variabel independent yang diteliti pada penelitian ini. Untuk menafsirkannya digunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel 1.9
Kriteria Penafsiran Tingkat Hubungan Antar Variabel

Koefisien Korelasi
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2009: 257)



Persamaan Struktural  2
Z = ρx3y + Є2
Keterangan :
Y   =  Kinerja Guru
Z   =   Prestasi Siswa
Є2 = Variabel Epsilon
Berdasarkan perhitungan korelasi, maka diperoleh koefisien determinasi yaitu suatu bilangan yang dinyatakan dalam persen yang menunjukkan seberapa besar proporsi variabel motivasi kerja (X1),  kompetensi guru (X2),   kinerja guru (X3) dan prestasi belajar siswa (Y) yang dirumuskan sebagai berikut :  
                                    KD = r2  x  100 %
            Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa pengaruh motivasi kerja (X1),  kompetensi guru (X2),   kinerja guru (X3) dan prestasi belajar siswa (Y).
1)      Analisis Jalur
            Analisis jalur digunakan untuk menunjukkan hubungan yang memperlihatkan seberapa besar pengaruh sebuah variabel tertentu baik pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap variabel lainnya. Jadi dalam hal ini persoalannya adalah sebab akibat. Istilah yang akan digunakan dalam analisis jalur ini adalah variable eksogen yang merupakan variable penyebab (x), variable endogen yang merupakan akibat (y) dan variable imlicit (€) yang merupakan faktor-faktor lain variabel eksogen.
2)      Uji Korelasi
            Perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan korelasi Pearson Product  Moment, dilakukan guna mengetahui seberapa kuat hubungan antara beberapa variabel independent yang diteliti pada penelitian ini.
3)      Uji Regresi
 Regresi menurut Sugiyono (2009 : 246) merupakan suatu alat yang juga digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Menurut Sugiyono (2010:262) “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel independen dengan variabel dependen.  

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. (2004). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud
Engkoswara (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Janawi.(2011). Kompetensi Guru Citra guru Profesional. Bandung : Alfabeta.

Jasmani (2013) Supervisi Pendidikan. Jakarta: Ar-Ruz Media.

Mangkunegara, Anwar  (2009), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : Remaja Rosda Karya

Mangkunegara, Anwar  (2007), Evaluasi Kinerja, Bandung : Remaja Rosda Karya

Muhibin Syah,(2008)  Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2007

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Poerwadarminta, WJS. 2008. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sardiman, A.M. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sedarmayanti (2008). Manajemen SDM, Reformasi Birokrasi dan Manajeman Pegawai Negeri Sipil. Bandung : PT Refika Adatama.

Slameto. (2003) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudarmanto ( 2009) Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sugiyono.(2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suharsaputra, Uhar. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama

Surya, Mohamad.(2004 ) Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran . Bandung : Pustaka Bani Quraisy

Suryabrata, Sumadi. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada :

Suwatno.(2011) .Manajeman SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Syaodih (2012) Metode Penelitian Pendidikan  Bandung: Remaja Rosdakarya

Wibowo. (2011) Manajeman Kinerja. Jakarta:Rajawali Press

Yuniarsih dan Suwatno (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:Alfabeta.
Jurnal :
_____________  Afek, Mustofa (2011) Pengaruh  Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMP Wilayah IV Kabupaten Garut

_____________ Faturrohman ,(2011) Pengaruh    Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SMP Se-Kabupaten Indramayu

_____________ Indra, Rendi (2010) Pengaruh   Kompetensi dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar SMAN Wilayah Ciamis

_____________ Suryakania, (2010) Pengaruh  Kompetensi dan  Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Wilayah Salawu



DAFTAR  ISI
                                                                                                                         Halaman
Kata Pengantar  ..................................................................................................       i                 
Daftar Isi        .....................................................................................................    iii   
Daftar Tabel    .....................................................................................................     v
Daftar Gambar  ..................................................................................................    vi
Daftar Lampiran..................................................................................................    vii
BAB   I   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah..............................................................      1
B.    Identifikasi Masalah    ................................................................      7
C.    Pembatasan Masalah...................................................................      8
D.    Perumusan Masalah.....................................................................      8
E.     Kegunaan Penelitian....................................................................      9
BAB  II  KAJIAN  TEORETIS......................................................................    11
A.    Deskripsi Konseptual................................................................... .. 11           
1. Prestasi Belajar Siswa................................................................... 11
2 Motivasi Kerja............................................................................... 20
3 Kompetensi Guru........................................................................... 31
4 Kinerja Guru ................................................................................. 41
B.     Penelitian Yang Relevan ............................................................... 57
C.    Kerangka Teoretik......................................................................... 58
1. Pengaruh  Motivasi Kerja Terhadap  Kompetensi ....................... 58
2. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru ............................ 59
3. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru........................ 59
4. Pengaruh  Motivasi Kerja Guru Terhadap   Prestasi Siswa ......... 60
5. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Siswa.................. 60
6. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa ........................ 60
D.    Hipotesis Penelitian......................................................................... 61

BAB III  METODOLOGI  PENELITIAN

A.    Tujuan  Penelitian............................................................................. 63           
B.     Tempat  dan Waktu Penelitian ......................................................... 63
C.     Metode Penelitian............................................................................. 64
D.    Populasi dan Sampel......................................................................... 65
E.     Kontrol Validitas Internal dan Ekternal .......................................... 67
F.      Teknik Pengumpulan Data................................................................ 68
G.    Tehnik Analisis Data......................................................................... 91

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Data ................................................................................. 95
B.     Pengujian Persyaratan Analisis.............................................................
C.     Pengujian Hipotesis....................................................................... 116           
D.    Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................... 120

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN  SARAN
A.    Kesimpulan..................................................................................... 123
B.     Implikasi......................................................................................... 124
C.     Saran .............................................................................................. 124


DAFTAR  PUSTAKA..................................................................................... 126



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Motivasi Kerja dan Kinerja Guru"

Post a Comment