Motivasi Kerja dan Kinerja Guru
PROPOSAL TESIS, KARYA ILMIYAH, PENELITIAN ILMIAH
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU
SERTA
IMPLIKASINYA PADA PRESTASI BELAJAR SISWA
DI WILAYAH KKG
KECAMATAN ...........
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan
berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan tersebut.
Guru adalah faktor penting dalam belajar dan kehidupan siswa,
karena itu guru berperan sebagai rekan belajar, model pembimbing, fasilitator
dan pengubah kesuksesan siswa. Undang
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa pendidik merupakan tenaga profesional.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya
penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas
untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh
pendidikan yang bermutu.
|
Undang-undang
No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik
profesonal dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dalam Undang-Undang
tersebut dikemukakan bahwa professional guru merupakan bidang pekerjaan khusus
yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
1) Memiliki
bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme
2) Memiliki
komitmen untuk rneningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak
mulia
3) Memiliki
kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas
4) Memiliki
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan
6) Memperoleh
penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
7) Memiliki
kesempatan untuk rnengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan dengan
belajar sepanjang hayat
8) Memiliki
jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalisme
9) Memiliki
organisasi profesi yang mempunyal kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan.
Terbitnya Undang-Undang
No 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen merupakan latar belakang, fungsi, kedudukan dan peran yang
sangat strategis pada pembangunan dalam
kegiatan pendidikan Unsur manusia dalam
proses pendidikan Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda
yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan
sejumlah bahan pelajaran kepada anak
didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak
didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri.
Pendidikan Nasional
bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya oleh karena itu sangat dibutuhkan profesionalisme para pendidik
(guru). Sejalan dengan perkembangan jaman maka sudah menjadi tuntutan dan
kebutuhan saat ini bahwa profesionalisme gurupun harus berkembang, dalam penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
demikian seorang guru mempunyai kompetensi dalarn bidang tugasnya yakni
mengajar. Kompetensi yang dimiliki yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Ditemukan beberapa kenyataan dilapangan rnasih banyak guru yang belum mempunyai
kompeten sebagsi seorang guru profesional, hal ini didukung dengan fakta
sebagai berikut :1) Banyak guru kurang proaktif terhadap perubahan-perubahan
kebijakan pendidikan (misal tentang kurikulum baru yang sekarang kurikulum
2013), 2) Banyak ditemukan guru yang
malas membuat rencana pembelajaran (perencanaan mengajar). 3) Masih banyak guru
yang tidak perduli terhadap teknologi, hal ini rnenggambarkan bahwa mereka
belum bisa mengakses kemajuan teknologi terutama dibidang informasi. 4) Masih
banyak pula guru yang melaksanakan pembelajaran dengan cara konvensional,
terlalu teks book dengan buku paket dan kurang mempertimbangkan sumber
(referensi lain)
Dalam peraturan
pemerintah nomor 19 tahun 2005 ditulis
tentang standar Nasional Pendidikan yaitu standar isi standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar perididikan, dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, Standar pengelolaan, Standar pembiayaan dan
standar penilalan pendidikan.
Salah satu standar yang
Nasional Pendidikan yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar
proses berkaitan dengan dengan pelaksanaan pernbelajaran pada satuan pendidikan
untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kiteria minimal proses
pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Standar proses meliputi
perencanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan
proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan
efesien.
Guru merupakan ujung
tombak pendidikan sebab secara Iangsung berupaya mempengaruhi, membina dan
mengernbangkan peserta didik. Berkualitasnya guru dalam proses pendidikan
sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru.Proses
pembelajaran di kelas harus berlangsung baik, berdaya guna, dan berhasil guna.
Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apablia didukung oleh guru
yang memiliki motivasi kerja yang tinggi sehirigga memiliki kinerja yang baik
yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Motivasi menjadi faktor
penting dalam meningkatkan sebuah kinerja, karena dengan adanya motivasi yang
tinggi, seseorang dapat memiliki gairah, antusias, semangat dan etos kerja yang
tinggi sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Hal ini senada dengan pernyataan
ahli bahwa Faktor yang mempengaruhi
pencapaian kinerja adalah faktor
kemampuan (ability) dan faktor
motivasi (motivation).1
Kehadiran guru erat kaitannya dengan
motivasi kerja yang dimiliki oleh seorang guru, seorang yang memiliki motivasi
kerja yang baik tentu kehadirannya akan lebih baik dibandingkan pegawai yang
tidak mempunyai motivasi kerja.
1 Anwar Mangkunegara (2011), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : Remaja Rosda
Karya,2011) h,67
Banyak
faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah
kompetensi guru. Secara umum kinerja (performance)
organisasi bersumber dan kompetensi-kompetensi individu. 2 Manifestasinya dalam bentuk
kinerja dapat menjadi dasar untuk melihat kompetensi seorang pegawai meskipun
sudah barang tentu perlu dilihat faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap
berwujudnya suatu kinerja seseorang.
Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan
harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah
mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu
pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting
untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Secara umum mutu
pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang
ditunjukkan guru. Guru
sebagai salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan
mempunyai posisi strategis, maka setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu
mernberikan perhatian besar kepada peningkatan guru baik dalam segi jumlah
maupun mutunya
Salah satu faktor dominan yang mempengaruhi
keberhasilan siswa mencapai prestasi belajar yang diinginkan guru dengan segala
kinerjanya.3 Prestasi belajar siswa dikatakan baik apabila telah
mencapai syarat kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berikut
adalah prestasi siswa di KKG Kecamatan
Leuwisari.
2, 3 Jonathan and
Smilansky dalam Suhasaputra dministrasi
Pendidikan. (Bandung: PT. Refika Aditama:201) h, 232
Tabel 1.1
Perbandingan
Hasil Ujian Nasional
Tahun
|
Keterangan
|
Mata
Pelajaran
|
%
Melanjutkan ke SMP
|
|||
B.
Indonesia
|
Mate
matika
|
IPA
|
Total
|
|||
2010-2011
|
Rata-rata
|
7,45
|
4,91
|
5,79
|
24,73
|
100%
|
Nilai
terendah
|
5,56
|
2,67
|
3,78
|
16,88
|
||
Nilai
tertinggi
|
8,9
|
7,9
|
8,67
|
33,82
|
||
2011-2012
|
Rata-rata
|
6,89
|
7,35
|
7,58
|
29,67
|
100%
|
Nilai
terendah
|
5,31
|
3,72
|
5,12
|
19,01
|
||
Nilai
tertinggi
|
8,9
|
8,9
|
8,86
|
35,51
|
||
2012-2013
|
Rata-rata
|
7,59
|
7.85
|
7,9
|
23,34
|
100%
|
Nilai
terendah
|
5,61
|
4,89
|
5,43
|
20,05
|
||
Nilai
tertinggi
|
9,7
|
9,25
|
9,5
|
37,45
|
Sumber
: KKG Kecamatan Leuwisari
Tabel
1.1 di atas
memperlihatkan prestasi belajar siswa dari hasil ujian nasional yang
ternyata menunjukan penurunan rata-rata
pada tahun ajaran 2012/2013, sehingga perlu ada upaya untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa melalui optimalisasi kinerja guru.
Berdasarkan pengamatan sementara,
pada saat ini pengaruh motivasi kerja guru dan kompetensi guru terhadap kinerja
guru dan implikasinya pada prestasi
belajar siswa di KKG
Kecamatan Leuwisari. Memperhatikan uraian
di atas, maka penelitian ini akan
mengupas pengaruh motivasi kerja guru dan kompetensi guru terhadap kinerja guru
dan implikasinya pada prestasi siswa KKG
Kecamatan Leuwisari.
C.
Identifikasi Masalah
Dari uraian di atas, Penulis dapat
menentukan identifikasi masalah sebagai berikut
- Motivasi
kerja guru dalam hal kehadiran
belum optimal.
- Motivasi
kerja guru dalam hal pemanfaatan
waktu belum optimal
- Motivasi
kerja guru dalam menyelesaikan tugas tepat waktu belum
optimal
- Kurangnya
pemanfaatan teknologi dan komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran
- Kurangnya
memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
- Kurangnya
memanfaatkan hasil evaluasi dan penilaian untuk kepentingan pembelajaran
- Kompetensi guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
belum optimal
- Kompetensi guru dalam penggunaan media pembelajaran IT
belum maksimal
- Kompetensi guru dalam penggunaan metoda pernbelajaran
belum maksimal
- Penguasaan
metode pembelajaran yang variatif masih belum optimal
- Kesadaran
guru dalam melengkapi administrasi belum sepenuhnya optimal
- Pengenalan
dan pendalaman guru terhadap karakteristik siswa belum optimal
- Kesesuaian
mengajar berdasarkan silabus dan RPP belum optimal
- Kinerja
guru dalam pembelajaran belum optimal.
- Prestasi
belajar siswa belum optimal
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di
atas, penulis merumuskan masalah sebagi berikut :
1. Apakah
motivasi kerja guru (X1) berpengaruh terhadap kompetensi guru (X2) di KKG Kecamatan Leuwisari?
2. Apakah kompetensi guru (X2) berpengaruh
terhadap kinerja guru (X3)
di KKG Kecamatan Leuwisari?
3. Apakah
motivasi kerja guru (X1) terhadap
berpengaruh terhadap kinerja guru (X3)
di KKG Kecamatan Leuwisari?
4. Apakah
motivasi kerja guru (X1) berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa (Y) di KKG
Kecamatan Leuwisari?
5. Apakah kompetensi guru (X2) berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa Y) di KKG
Kecamatan Leuwisari?
6. Apakah
kinerja guru (Y) terhadap berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di
KKG Kecamatan Leuwisari?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk sebaga berikut :
1. Mengetahui pengaruh motivasi
kerja guru (X1) terhadap kompetensi
guru (X2) di KKG Kecamatan
Leuwisari?
2. Mengetahui pengaruh kompetensi guru (X2) \terhadap
kinerja guru (X3) di KKG
Kecamatan Leuwisari?
3. Mengetahui pengaruh
motivasi
kerja guru (X1) terhadap kinerja guru (X3)
di KKG Kecamatan Leuwisari?
4. Mengetahui pengaruh
motivasi
kerja guru (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) di KKG
Kecamatan Leuwisari?
5. Mengetahui pengaruh
kompetensi
guru (X2) terhadap prestasi
belajar siswa (Y) di KKG Kecamatan Leuwisari?
6. Mengetahui pengaruh
kinerja
guru (Y) terhadap prestasi belajar siswa di KKG Kecamatan Leuwisari?
F.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini tiada lain untuk
memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu manajemen pendidikan
tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru dan prestasi belajar
siswa baik secara teoritis maupun secara praktis.
Secara
teoretis, hasil pemikiran dalam penelitian ini
dipergunakan untuk memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan dalam dunia pendidikan mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi
kinerja guru, diantaranya yaitu kompetensi guru dan motivasi kerja.
Hasil penelitian diharapkan berguna untuk :
1.
Secara teoretis hasil
penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmu manajemen, khususnya manjemen
dalam bidang pendidikan.
2.
Secara praktis hasil
penelitian ini dapat berguna bagi :
1) Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
diketahui pengaruh motivasi dan
kompetensi guru terhadap kinerja guru serta implikasinya terhadap
prestasi belajar siswa. Sehingga dan hasil penelitian ini dapat mendukung atau
bahkan mempertanyakan kembali tentang temuan-temuan dan hasil penelitian
sebelumnya
2) Para pengambil kebijakan
Hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagal informasi bagi pengambil kebijakan, khususnya kebijakan
pemimpin yang berkenaan dengan upaya meningkatkan motivasi, kompetensi, dan kinerja guru terhadap
prestasi belajar siswa di KKG Kecamatan Leuwisari.
3) Peneliti lebih lanjut
Hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai dasar bagi peneliti Iebih lanjut khususnya yang
berminat terhadap upaya meningkatkan motivasi kerja, kompetensi, dan kinerja
guru terhadap prestasi belajar siswa
4) Praktisi pendidikan
Guru, dengan penelitian
ini akan menambah pengetahuan, serta
menjadi bahan renungan (refleksi) dalam upaya memperbaiki profesionalisme dan
kompetensi guru. Diharapkan
hasil penelitian ini dapat memicu pendidik terbiasa berperilaku organisasi dan
manajemen, bukan menghindar dan tantangan akan tetapi meningkatkan kinerja dan
bersedia dengan sungguh-sungguh membuka diri terhadap pengalaman dan berbagai
proses manajemen yang dirasa dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dan
mengurangi berbagai kendala yang selama ini dirasa sangat mengganggu proses
kemajuan sekolah
G. Hasil Penelitian Yang
Relevan
Hasil
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini diantaranya dapat
dilihat pada Tabel 1.2 di
bawah ini.
Tabel 1.2
Hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan
No
|
Nama
Peneliti
|
Judul
Penelitian
|
Persamaan
|
Perbedaan
|
Hasil
analisis
|
1
|
Afek Mustofa,
2011
|
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Guru SMP Wilayah IV Kabupaten
Garut
|
Variabel :
-Kompetensi
-Motivasi kerja
-Kinerja guru
|
Variabel :
-Prestasi belajar siswa
·
Tempat Penelitian yang berbeda
·
Waktu penelitian yang berbeda
(2011)
|
· Secara
simultan kompetensi dan motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru sebesar 68,25% dan sisanya sebesar 31,75% dipengaruhi
oleh faktor lainnya seperti iklim organisasi, komunikasi dan lain sebagainya.
|
2
|
Rendi Indra,
2010
|
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap
Prestasi Belajar SMAN Wilayah Ciamis
|
Variabel :
-Kompetensi
-Motivasi kerja
-Prestasi belajar
|
Variabel :
- Kinerja guru
·
Tempat Penelitian yang berbeda
·
Waktu penelitian yang berbeda
(2010)
|
· Secara
simultan kompetensi dan
motivasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi siswa sebesar 75,19% dan sisanya 28,81%
sebesar dipengaruhi oleh faktor lainnya
|
3
|
Faturrohman
,(2011)
|
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SMP Se-Kabupaten Indramayu”
|
Variabel :
-Kompetensi
-Motivasi kerja
-Kinerja guru
|
- Variabel :
-Prestasi belajar siswa
·
Tempat Penelitian yang berbeda
·
Waktu penelitian yang berbeda
(2011)
|
· Secara
simultan kompetensi dan motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru sebesar 71,65% dan sisanya sebesar 28,35% dipengaruhi
oleh faktor lainnya
|
4
|
Suryakania,
(2010)
|
Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP
Wilayah Salawu
|
Variabel :
-Kompetensi
-Kinerja guru
|
- Variabel :
-Motivasi
kerja
-Disiplin
-Prestasi belajar siswa
·
Tempat Penelitian yang berbeda
·
Waktu penelitian yang berbeda
(2010)
|
·
Secara simultan kompetensi dan disiplin berpengaruh signifikan terhadap
kinerja guru sebesar 70,23% dan sisanya sebesar 29,77% dipengaruhi oleh
faktor lainnya
|
H Kerangka
Teoretik
1. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kompetensi
Kompetensi bukan merupakan kemampuan
yang tidak dapat dipengaruhi.Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruh
kompetensi seseorang, yaitu sebagai berikut.
1. Keyakinan dan Nilai-nilai
2. Keterampilan
3. Pengalaman
4. Karakteristik Kepribadian
5. Motivasi
Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang berubah.
Dengan memberikan dorongan, apresiasi pekerjaan bawahan, memberikan pengakuan
dan perhatian individual dan atasan
dapat mempunyai hubungan dengan kompetensi seseorang bawahan.
6. Isu Emosional
7. Kemampuan Intektual
8.Budaya Organisasi 4
Berdasarkan
uraian di atas terlihat bahwa keyakinan
seseorang akan nilai-nilai tertentu termasuk didalamnya nilai kerja akan
memotivasi seseorang untuk bekerja lebih baik yang pada akhirnya menyebankan
semakin baik motivasi kerja maka akan semakin meningkat kompetensinya.
2. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru
Secara umum kinerja (performance) organisasi bersumber dari kompetensi-kompetensi individu.5
Berdasarkan diatas memperlihatkan kepada kita pengaruh kompetensi terhadap
kinerja, artinya semakin baik kompetensi yang dimiliki maka akan semakin baik
pula kinerjanya.
3. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru
Kinerja dipengaruhi tiga faktor
yaitu:
- faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar
belakang demografi.
- Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude, personality,
pembelajaran dan motivasi.
- Faktor organisasi yang terdiri sumber daya, kepemimpinan, penghargaan,
struktur dan job redesign.6
Faktor
yang mempengaruhi pencapain kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini
dirumuskan bahwa:
4 Michael Zwell dalam Wibowo Manajeman Kinerja. Jakarta:Rajawali Press 2011,h 399)
5 Jonathan and
Smilansky dalam Suhasaputra Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama 2013,h 232)
6 Henri Simamora dalam
Mangkunegara Evaluasi
Kinerja, Bandung
: Remaja Rosda Karya 2007, h 14)
Human performance = Ability X
motivation
Motivation = Attitude X Situation
Ability = Knowledge X Skill
a.
Faktor kemampuan (Ability)
Secara psikologis kemampuan atau ability terdiri atas kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (Knowledge + Skill). Artinya pimpinan dari karyawan yang memiliki
IQ diatas rata-rata (110-120) apalagi IQ superior, Very Superior, Gifted dan
genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan trampil dalam
mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kerja maksimal.
b.
Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari suatu sikap pimpinan dan karyawan
terhadap situasi kerja di lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap
positif akan menunjukan motivasi kerja yang tinggi dan sebaliknya jika bersikap
negatif akan menunjukan kerja yang rendah.7
4. Pengaruh Motivasi Kerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
Faktor
yang mempengaruhi pencapain kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). 8 Lebih lanjut dikatakan bahwa semakin baik kompetensi dan motivasi guru dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka akan semakin baik pula dampaknya
terhadap proses dan hasil belajar yang menunjukan prestasi belajarnya.
5. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Siswa
Prestasi
belajar siswa merupakan salah satu variabel yang dipengaruhi banyak faktor, termasuk didalamnya
kompetensi guru. Semakin baik kompetensi guru dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya, maka akan
7 Keith Davis
dalam Mangkunegara Evaluasi
Kinerja, Bandung
: Remaja Rosda Karya 2007, h 13)
8 Jonathan and Smilansky dalam Suhasaputra Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama 2013,h 232)
semakin baik pula dampaknya terhadap proses
dan hasil belajar yang menunjukan prestasi belajarnya.
6. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa
Salah satu faktor dominan yang mempengaruhi
keberhasilan siswa mencapai prestasi belajar yang diinginkan guru dengan
segala kinerjanya.9 Lebih lanjut dikatakan bahwa semakin baik kompetensi dan motivasi guru dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsinya, maka akan semakin baik pula dampaknya terhadap
proses dan hasil belajar yang menunjukan prestasi belajarnya.
9 Slameto
Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: PT Rineka Cipta. 2008,h107)
10 Jonathan and
Smilansky dalam Suhasaputra Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama 2013,h 232)
Gambar 1.1
Paradigma Penelitian
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh positif motivasi
kerja guru (X1) terhadap kompetensi
guru (X2) di KKG Kecamatan
Leuwisari
2. Terdapat pengaruh
positif kompetensi guru (X2) terhadap kinerja guru (X3)
di KKG Kecamatan Leuwisari
3. Terdapat pengaruh
positif motivasi
kerja guru (X1) terhadap kinerja guru (X3)
di KKG Kecamatan Leuwisari
4. Terdapat pengaruh
positif motivasi kerja guru (X1)
terhadap
prestasi belajar siswa (Y) di KKG Kecamatan Leuwisari
5. Terdapat pengaruh
positif kompetensi guru (X2) terhadap
prestasi belajar siswa (Y) di KKG Kecamatan Leuwisari
6. Terdapat pengaruh
positif
kinerja guru (Y) terhadap prestasi belajar siswa di KKG Kecamatan Leuwisari.
J. Metodologi Penelitian
1)
Tempat
dan Waktu Penelitian
Penelitian lapangan
dilaksanakan selama lima
bulan November 2014- Maret 2015, dengan rincian sebagai
berikut.
Tabel 1.3
Waktu Tahapan Penelitian
Bulan
|
||||||
No
|
Kegiatan
|
Nov
|
Des
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
1.
|
Persiapan penyusunan proposal
|
V
|
||||
2.
|
Penyusunan proposal penelitian
dan bimbingan
|
V
|
V
|
|||
3.
|
Seminar Usulan Penelitian, penyempurnaan materi
penelitian dan bimbingan
|
V
|
||||
4.
|
Penyusunan bab I – III,
penyusunan instrumen penelitian dan bimbingan
|
V
|
||||
5.
|
Pengumpulan data
|
V
|
||||
6.
|
Pengolahan data dan penyusunan
bab IV – V dan bimbingan
|
V
|
V
|
|||
7.
|
Pelaporan hasil penelitian dan
ujian siding
|
V
|
Tempat
penelitian dilaksanakan di KKG Kecamatan Leuwisari.
|
2) Metode Penelitian
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Penelitian
deskriptif menggambarkan keadaan saat ini, sedangkan analitis karena
menganalisis fokus masalah pada variabel-variabel dan mencari hubungan antara
variabel-variabel tersebut. Sedangkan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
tujuan deskripsi atau gambaran yang ingin diperoleh dibatasi pada hal-hal
tertentu.Penelitian ini memiliki empat variabel, yaitu
berkaitan motivasi kerja guru (X1), kompetensi guru (X2), dan kinerja guru (X3)
dan prestasi belajar siswa (Y).
3) Populasi dan
Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek yang meliputi gejala individu, data, dan
peristiwa yang akan diselidiki. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.11 Berkaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan, populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh guru KKG
Kecamatan Leuwisari. yang
berjumlah 230 Orang, seperti terlihat
pada Tabel 1.4
Tabel 1.4
Populasi dan
Sampel Penelitian
No.
|
Nama
Sekolah
|
Jumlah Populasi
|
Jumlah Sampel
(30%) dengan pembulatan
|
|
1.
|
SDN CIGADOG 1
|
10
|
3 = 3
|
|
2.
|
SDN 1
LINGGAWANGI
|
14
|
4,2 = 4
|
|
3.
|
SDN 1
ARJASARI
|
10
|
3 = 3
|
|
4
|
SDN 1 CIAWANG
|
9
|
2,7 = 3
|
|
5
|
SDN 2 CIGADOG
|
10
|
3= 3
|
|
6
|
SDN 2 CIAWANG
|
11
|
3,3 = 3
|
|
7
|
SDN CEUNGCEUM
|
14
|
4,2 = 4
|
|
8
|
SDN 2
LINGGAWANGI
|
13
|
3,9 = 4
|
|
9
|
SDN 3 CIGADOG
|
13
|
3,9 = 4
|
|
10
|
SDN 2
ARJASARI
|
13
|
3,9 = 4
|
11 Suharsimi
Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta
: Rineka Cipta. 2010)h.173
No.
|
Nama
Sekolah
|
Jumlah Populasi
|
Jumlah Sampel
(30%) dengan pembulatan
|
|
11
|
SDN NAGGORAK
|
15
|
4,5 = 5
|
|
12
|
SDN JAYARAGA
|
13
|
3,9 = 4
|
|
13
|
SDN BOJONG
SARI
|
12
|
3,6 = 4
|
|
14
|
SDN GIRIWANGI
|
12
|
3,6 = 4
|
|
15
|
SDN CEUNGCEUM
JAYA
|
13
|
3,9 = 4
|
|
16
|
SDIT QUSRUL
MUHAJIRIN
|
18
|
5,4 = 5
|
|
17
|
SDN
LINGGAMULYA
|
15
|
4,5 = 5
|
|
18
|
SDN 3 CIAWANG
|
15
|
4,5 = 5
|
|
Jumlah
|
230
|
71
|
Sumber: KKG Kecamatan Leuwisari. 2014
Sampel adalah
bagian dari suatu populasinya yang menentukan sifat serta ciri-ciri yang
dikehendakui dari populasi yang bersangkutan12.
Sampel
penelitian adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”13. 14Pengambilan
banyaknya sampel menurut sebagai berikut :
Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. jika jumlah subjeknya besar dapat
diambil antara 10-15 % atau 20 – 25 %
atau lebih bergantung setidak-tidaknya dari :
1.
Kemampuan
peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana;
2.
Sempit
luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal itu menyangkut banyak
sedikitnya data ;
3.
Besar
kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti
Melihat ketentuan dalam pengambilan
sampel penelitian harus disesuaikan dengan kemampuan peneliti segi waktu, tenaga, dana, luas sempitnya
12 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta
: Rineka Cipta. 2010)h.173
13,Sugiyama Metode Riset Bisnis dan Manajemen. (Bandung: Guardaya Intimarta, 2008) h.116
14 Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta
: Rineka Cipta. 2010)h.173
pengamatan dan
besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.
Teknik Pengambilan sampel digunakan adalah Stratified Proporsional Random Samping sebanyak
30 %. Sehingga jumlah sampelnya
adalah 71 orang responden.
K. Instrumen Penelitian
1. Intrumen
untuk Variabel Terikat ( Prestasi Belajar Siswa )
a. Definisi Konseptual
Prestasi Belajar Siswa adalah hasil belajar dari individu
yang dimanifestasikan ke dalam pola tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek
kognitif, apektif, dan psikomotor. Navigasi (2011:11)
b.
Definisi Operasional
Prestasi Belajar Siswa adalah hasil belajar dari individu
yang dimanifestasikan ke dalam pola tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek
kognitif, apektif, dan psikomotor. Prestasi Belajar Siswa terdiri dari tiga
Dimensi yaitu Dimensi Ranah Kognitif, Dimensi Ranah Afektif dan Dimensi Ranah
Psikomotor. Dimensi Ranah Kognitif terdiri dari indikator (1) Kemampuan mengingat, (2) Pemahaman, (3) Aplikasi, (4) Analisis, (5) Evaluasi, (6) Kreasi. Dimensi Ranah Afektif
terdiri dari indikator
: (7) Menerima norma-norma, (8)
Sopan, (9) Jujur, (10) Berperilaku baik. Dimensi Ranah Psikomotor terdiri dari
indikator (11) Meniru, (12) Menyusun, (13) Melakukan sesuai prosedur, (14) Melakukan dengan baik dan tepat, (15) Melakukan tindakan secara alami.
c. Kisi-kisi Instrumen Prestasi
Belajar Siswa
Tabel 1.5
Kisi-Kisi
Instrumen Prestasi Belajar Siswa
Dimensi
|
Indikator
|
Nomor Butir
Soal
|
1. Ranah
Kognitif
|
·
Kemampuan
mengingat
·
Pemahaman
·
Aplikasi
·
Analisis
·
Evaluasi
·
Kreasi
|
1,2,3,4,5,6
|
2. Ranah
Afektif
|
·
Menerima
norma-norma
·
Sopan
·
Jujur
·
Berperilaku
baik
|
7,8,9,10
|
3.Ranah
Psikomotor
|
·
Meniru
·
Menyusun
·
Melakukan
sesuai prosedur
·
Melakukan
dengan baik dan tepat
·
Melakukan
tindakan secara alami
|
11,12,13,14,15
|
Jumlah Soal
|
15
|
2. Instrumen Variabel Bebas Kesatu ( Motivasi Kerja )
a. Definisi
Konseptual
Motivasi kerja merupakan konsep yang menggambarkan
dorongan-dorongan yang timbul pada diri individu yang menggerakan dan
mengarahkan perilaku Gibson (2008,h185).
b. Definisi
Operasional
Motivasi kerja merupakan konsep yang menggambarkan
dorongan-dorongan yang timbul pada diri individu yang menggerakan dan
mengarahkan perilaku Gibson (2008,h185). Motivasi terdiri dari tiga dimensi
yaitu dimensi kebutuhan berprestasi, dimensi kebutuhan berafiliasi dan dimensi
kebutuhan berkuasa. Dimensi
Kebutuhan untuk Berprestasi terdiri dari indikator (1) Mengarahkan
perilaku seseorang untuk berhasil dalam pekerjaanya , (2) Mereka senang bekerja
dengan tantangan, (3) Tidak suka menunda-nunda pekerjaan. Dimensi Kebutuhan untuk
berafiliasi terdiri dari indikator (4) Mengarahkan perilaku seseorang untuk
memperoleh kesenangan dan kasih sayang,
(5) Cenderung menghindari kekecewaan karena ditolak oleh suatu kelompok
sosial, (6) Berusaha intim, empatik, bersahabat dan penuh pengertian. Dimensi Kebutuhan berkuasa
terdiri dari indikator (7) Mengarahkan perilaku seseorang untuk mencari
posisi pemimpin, (8) Berusaha mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
c.
Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Kerja
Tabel 1.6
Kisi-Kisi
Instrumen Motivasi Kerja
Dimensi
|
Indikator
|
Nomor Butir
Soal
|
· Kebutuhan untuk Berprestasi
|
·
Mengarahkan perilaku seseorang untuk berhasil dalam
pekerjaanya
·
Mereka senang bekerja dengan tantangan
·
Tidak suka menunda-nunda pekerjaan
|
1,2,3,4,5
|
· Kebutuhan untuk berafiliasi
|
·
Mengarahkan perilaku seseorang untuk memperoleh
kesenangan dan kasih sayang
·
Cenderung
menghindari kekecewaan karena ditolak oleh suatu kelompok sosial.
·
Berusaha intim, empatik, bersahabat dan penuh
pengertian
|
6,7,8,9,10
|
· Kebutuhan berkuasa
|
·
Mengarahkan perilaku seseorang untuk mencari posisi
pemimpin
·
Berusaha mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
|
11,12,13,14,15
|
Jumlah Soal
|
15
|
3. Instrumen Variabel Bebas Kedua ( Kompetensi Guru)
a. Definisi
Konseptual
Kompetensi adalah serangkaian
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimilki dihayati dan dikuasai
oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya (UU No 14
tahun 2005 pasal 1 ayat 10).
b. Definisi
Operasional
Kompetensi adalah serangkaian
pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimilki dihayati dan dikuasai
oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya (UU No 14
tahun 2005 pasal 1 ayat 10) Kompetensi Guru terdiri dari empat dimensi yaitu
kompetensi pedagogik, dimensi kompetensi profesional, dimensi kompetensi
kepribadian dan dimensi kompetensi sosial. Dimensi kompetensi pedagogik terdiri
dari indikator (1) Menguasai
karakteristik peserta didik, Menguasai
teori dan prinsip-prinsip pembelajaran, (2) Mengembangkan kurikulum dan rancangan pembelajaran, (3) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik,
(4) Memanfaatkan teknologi dan
komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran, (5) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik, (6) Berkomunikasi secara
efektif, empatik dan santun dengan peserta didik, (7) Menyenggarakan evaluasi dan penilaian proses
dan hasil belajar, (8) Memanfaatkan
hasil evaluasi dan penilaian untuk kepentingan pembelajaran, Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran. Dimensi kompetensi profesional
terdiri dari indikator (9) Menguasai materi, struktur konsep, pola pikir keilmuan
yang sesuai dan mendukung biang keahlian yang diampu, (11) Memanfaatkan
teknologi informasi dan teknologi (TIK) untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran sesuai dengan bidang studi yang diampu, (12) Menguasai filosofi,
metodologi, teknis dan praktis penelitian dan pengembangan ilmu yang sesuai dan
mendukung bidang keahlianya, (13) Mengembangkan diri dan profesionalitasnya
dengan melakukan tindakan reflektif dan penggunaan TIK, (14) Meningkatkan
kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan dan pengabdian pada masyarakat. Dimensi
kompetensi kepribadian terdiri dari indikator (15) Berjiwa pendidik dan
bertindak norma, agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia., (16)
Tampil sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, (17) Tampil sebagai pribadi yang mantap, dewasa,
sytabil dan berwibawa, (18) Menunjukan etos kerja, tanggung jawab,rasa bangga
sebagai tenaga pendidik dan rasa percaya diri. Dimensi kompetensi sosial
terdiri dari indikator : (19) Bersikap inklusif dan bertindak objektif, (20)
Beradaptasi dengan lingkungan tempat bertugas dan dengan lingkungan masyarakat,
(21) Berkomunikasi dengan efektif, empatik dan santun dengan komunitas profesi
sendiri maupun profesi lain, secara lisan dan tulisan dan bentuk lain, (22)
Berkomunikasi secara empatik dan santun dengan masyarakat luas.
c.
Kisi-kisi Instrumen Kompetensi
Guru
Tabel 1.7
Kisi-kisi
Instrumen Kompetensi Guru
Dimensi
|
Indikator
|
Nomor Butir
Soal
|
· kompetensi
pedagogik
|
·
Menguasai karakteristik
peserta didik
·
Menguasai teori dan
prinsip-prinsip pembelajaran
·
Mengembangkan kurikulum dan
rancangan pembelajaran
·
Menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik
·
Memanfaatkan teknologi dan
komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran
·
Memfasilitasi pengembangan
potensi peserta didik
·
Berkomunikasi secara
efektif, empatik dan santun dengan peserta didik
·
Menyenggarakan evaluasi dan
penilaian proses dan hasil belajar
·
Memenfaatkan hasil evaluasi
dan penilaian untuk kepentingan pembelajaran
·
Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
|
1,2,3,4,5,6,7,8
|
· kompetensi
profesional
|
·
Menguasai materi, struktur konsep, pola pikir keilmuan yang sesuai
dan mendukung biang keahlian yang diampu
·
Memanfaatkan teknologi informasi dan teknologi (TIK) untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan bidang studi yang diampu
·
Menguasai filosofi, metodologi, teknis dan praktis penelitian dan
pengembangan ilmu yang sesuai dan mendukung bidang keahlianya
·
Mengembangkan diri dan profesionalitasnya dengan melakukan tindakan
reflektif dan penggunaan TIK
·
Meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan dan pengabdian
pada masyarakat.
|
9,10,11,12
|
· kompetensi
kepribadian
|
·
Berjiwa pendidik dan bertindak norma, agama, hukum, sosial dan kebudayaan
nasional Indonesia.
·
Tampil sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan menjadi
teladan bagi peserta didik dan masyarakat
·
Tampil sebagai pribadi yang mantap, dewasa, stabil dan berwibawa
·
Menunjukan etos kerja, tanggung jawab,rasa bangga sebagai tenaga
pendidik dan rasa percaya diri
|
13,14,15,16
|
·
kompetensi sosial
|
·
Bersikap inklusif dan bertindak objektif
·
Beradaptasi dengan lingkungan tempat bertugas dan dengan lingkungan
masyarakat
·
Berkomunikasi dengan efektif, empatik dan santun dengan komunitas profesi
sendiri maupun profesi lain, secara lisan dan tulisan dan bentuk lain
·
Berkomunikasi secara empatik dan santun dengan
masyarakat luas
|
17.18.19.20
|
Jumlah Soal
|
20
|
4. Instrumen Variabel Intervening ( Kinerja Guru)
a. Definisi
Konseptual
Kinerja guru
adalah bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan menilai hasil belajar (Undang-Undang No 14 Tahun 2005 pasal
20).
b. Definisi
Operasional
Kinerja
guru suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja guru yang diperlihatkan guru dalam
memperoleh hasil kerja yang optimal Kinerja guru terbagi ke dalam tujuh dimensi
yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik. Dimensi Mendidik terdiri dari (1) Memberi contoh
akhlak yang baik (2) Membina anak menjadi pribadi yang cakap, kreatif dan
mandiri. Dimensi Mengajar terdiri dari (3) Merencanakan pembelajaran (4)
Melaksanakan pembelajaran. Dimensi Membimbing
terdiri dari (5) Membimbing siswa untuk memahami kewajibannya sebagai
individu, warga madrasah dan masyarakat, (6) Membimbing dengan
telaten. Dimensi Mengarahkan terdiri dari (7) Mengarahkan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas
peserta didik, (8) Merancang
aktivitas pembelajaran untuk kemampuan berfikir kritis peserta didik. Dimensi
Melatih terdiri dari (9) Mampu memberikan
latihan secara terukur dan terus-menerus agar apa yang menjadi target
pembelajaran tercapai, (10) Mampu membiasakan peserta didik agar memperoleh keterampilan dasar yang bermanfaat
sesuai dengan tingkat kemampuan. Dimensi Menilai terdiri dari (11)
Merencanakan penilaian, (12) Melaksanakan penilaian, (13) Melakukan tindak
lanjut terhadap hasil penilaian. Dimensi
Mengevaluasi terdiri dari (14) Merencanakan
evaluasi, (15) Melaksanakan evaluasi, (16) Melakukan tindak lanjut
terhadap hasil evaluasi.
c. Kisi-kisi
Instrumen Kinerja Guru
Tabel 1.8
Kisi-kisi
Instrumen Kinerja Guru
Dimensi
|
Indikator
|
Nomor Butir
Soal
|
1. Mendidik
|
·
Memberi contoh akhlak yang baik
·
Memberikan keteladan bagi peserta didik
|
1,2,3
|
2. Mengajar
|
·
Merencanakan pembelajaran
·
Melaksanakan pembelajaran
|
4,5,6
|
3. Membimbing
|
·
Menuntun dengan sabar
·
Membimbing dengan telaten
|
7,8
|
4. Mengarahkan
|
· Memberikan pengarahan
· Mengingatkan siswa agar
belajar dengan baik
|
9,10
|
5. Melatih
|
·
Memberikan latihan baik dalam bentuk tugas
·
Memberikan latihan baik dalam bentuk latihan soal
|
11,12
|
7. Evaluasi
|
·
Merencanakan evaluasi
·
Melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi
|
13,14,15
|
Jumlah Soal
|
15
|
5. Teknik
Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah
teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan variabel motivasi kerja (X1), kompetensi guru (X2), kinerja guru (X3) dan prestasi belajar siswa ( Y) . Analisis
jalur digunakan untuk menunjukkan hubungan yang memperlihatkan seberapa besar
pengaruh sebuah variabel tertentu baik pengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap variabel lainnya. Jadi dalam hal ini persoalannya adalah sebab akibat.
Istilah yang akan digunakan dalam analisis jalur ini adalah variabel eksogen
yang merupakan variabel penyebab (x), variabel endogen yang merupakan akibat
(y) dan variabel imlicit (€) yang merupakan faktor-faktor lain variabel
eksogen.
Bentuk Umum
Persamaan Jalur
Gambar 1.2
Desain penelitian
Diagram di atas dapat dinyatakan dengan
persamaan struktural sebagai berikut:
Persamaan Struktural 1
Y = ρx3x1 x1
+ ρx3x2 x2
+ Є1
Keterangan
x1 =
Motivasi kerja guru
x2 = Kompetensi Guru
y = Kinerja Guru
Є1 = variable epsilon
Selanjutnya untuk menghitung koefisien
korelasi dan koefisien jalur dan yang lainnya dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a.
Menghitung
koefisien jalur (ρ)
b.
Menghitung
koefisien determinasi (r2)
c.
Menghitung
koefisien jalur epsilon (Є) yang tidak diteliti.
d.
Melakukan uji
signifikasi koefisien jalur secara parsial menuju uji t dengan kriteria
tolak Ho bila t hitung > t tabel,
atau p value < 0,05
Perhitungan
analisis korelasi dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment, dilakukan
guna mengetahui seberapa kuat hubungan antara beberapa variabel independent
yang diteliti pada penelitian ini. Untuk menafsirkannya digunakan kriteria
sebagai berikut.
Tabel 1.9
Kriteria Penafsiran Tingkat Hubungan Antar Variabel
Koefisien
Korelasi
|
Tingkat
Hubungan
|
0,00 – 0,199
|
Sangat rendah
|
0,20 – 0,399
|
Rendah
|
0,40 – 0,599
|
Sedang
|
0,60 – 0,799
|
Kuat
|
0,80 – 1,000
|
Sangat Kuat
|
Sumber : Sugiyono (2009: 257)
Persamaan Struktural 2
Z = ρx3y + Є2
Keterangan :
Y = Kinerja Guru
Z = Prestasi Siswa
Є2 = Variabel Epsilon
Berdasarkan perhitungan korelasi, maka diperoleh koefisien determinasi
yaitu suatu bilangan yang dinyatakan dalam persen yang menunjukkan seberapa
besar proporsi variabel motivasi kerja (X1), kompetensi guru (X2), kinerja guru (X3) dan prestasi belajar siswa
(Y) yang dirumuskan sebagai berikut :
KD = r2 x 100
%
Dalam penelitian ini
yang akan diuji adalah seberapa pengaruh motivasi kerja (X1), kompetensi guru (X2), kinerja guru (X3) dan prestasi belajar siswa
(Y).
1) Analisis Jalur
Analisis
jalur digunakan untuk menunjukkan hubungan yang memperlihatkan seberapa besar
pengaruh sebuah variabel tertentu baik pengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap variabel lainnya. Jadi dalam hal ini persoalannya adalah sebab akibat.
Istilah yang akan digunakan dalam analisis jalur ini adalah variable eksogen
yang merupakan variable penyebab (x), variable endogen yang merupakan akibat
(y) dan variable imlicit (€) yang merupakan faktor-faktor lain variabel
eksogen.
2) Uji Korelasi
Perhitungan analisis korelasi dengan menggunakan korelasi
Pearson Product Moment, dilakukan guna mengetahui
seberapa kuat hubungan antara beberapa variabel independent yang diteliti pada
penelitian ini.
3) Uji Regresi
Regresi menurut Sugiyono (2009 : 246) merupakan suatu alat yang
juga digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel.
Menurut Sugiyono (2010:262) “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan
fungsional ataupun kausal variabel independen dengan variabel dependen.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Depdiknas.
(2004). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta:
Depdiknas.
Depdiknas.
(2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta:
Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud
Engkoswara (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung :
Alfabeta.
Hamalik,
Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar.
Jakarta : Bumi Aksara
Janawi.(2011). Kompetensi
Guru Citra guru Profesional. Bandung : Alfabeta.
Jasmani (2013) Supervisi
Pendidikan. Jakarta:
Ar-Ruz Media.
Mangkunegara,
Anwar (2009), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : Remaja Rosda
Karya
Mangkunegara,
Anwar (2007), Evaluasi Kinerja, Bandung : Remaja Rosda Karya
Muhibin Syah,(2008) Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun
2007
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Poerwadarminta, WJS. 2008. Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sardiman, A.M. (2010). Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sedarmayanti (2008). Manajemen
SDM, Reformasi Birokrasi dan Manajeman Pegawai Negeri Sipil. Bandung : PT
Refika Adatama.
Slameto.
(2003) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sudarmanto ( 2009) Kinerja
dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sugiyono.(2003). Statistika
Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suharsaputra, Uhar. (2010). Administrasi
Pendidikan. Bandung: PT. Refika Aditama
Surya, Mohamad.(2004 ) Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran . Bandung : Pustaka Bani Quraisy
Suryabrata, Sumadi. (2008). Psikologi
Pendidikan. Jakarta PT. Raja Grafindo Persada :
Suwatno.(2011) .Manajeman
SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Syaodih (2012) Metode
Penelitian Pendidikan Bandung:
Remaja Rosdakarya
Wibowo.
(2011) Manajeman Kinerja.
Jakarta:Rajawali Press
Yuniarsih
dan Suwatno (2009) Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung:Alfabeta.
Jurnal :
_____________ Afek, Mustofa
(2011) Pengaruh Kompetensi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Guru SMP Wilayah IV Kabupaten Garut
_____________ Faturrohman ,(2011) Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SMP Se-Kabupaten Indramayu
_____________ Indra, Rendi (2010) Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Prestasi
Belajar SMAN Wilayah Ciamis
_____________ Suryakania, (2010) Pengaruh Kompetensi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP
Wilayah Salawu
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .................................................................................................. i
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
Daftar Tabel ..................................................................................................... v
Daftar Gambar .................................................................................................. vi
Daftar Lampiran.................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 7
C. Pembatasan Masalah................................................................... 8
D. Perumusan Masalah..................................................................... 8
E. Kegunaan Penelitian.................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORETIS...................................................................... 11
A. Deskripsi Konseptual................................................................... .. 11
1. Prestasi Belajar Siswa................................................................... 11
2 Motivasi Kerja............................................................................... 20
3 Kompetensi Guru........................................................................... 31
4 Kinerja Guru ................................................................................. 41
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................... 57
C. Kerangka Teoretik......................................................................... 58
1. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kompetensi ....................... 58
2. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Guru ............................ 59
3. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru........................ 59
4. Pengaruh Motivasi Kerja Guru Terhadap Prestasi Siswa ......... 60
5. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Siswa.................. 60
6. Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa ........................ 60
D. Hipotesis Penelitian......................................................................... 61
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian............................................................................. 63
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 63
C. Metode Penelitian............................................................................. 64
D. Populasi dan Sampel......................................................................... 65
E. Kontrol Validitas Internal dan Ekternal .......................................... 67
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................ 68
G. Tehnik Analisis Data......................................................................... 91
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................. 95
B. Pengujian Persyaratan Analisis.............................................................
C. Pengujian Hipotesis....................................................................... 116
D. Pembahasan Hasil Penelitian.......................................................... 120
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan..................................................................................... 123
B. Implikasi......................................................................................... 124
C. Saran .............................................................................................. 124
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 126
0 Response to "Motivasi Kerja dan Kinerja Guru"
Post a Comment