KEKASIH
ALLOH SWT
DALAM 9
HADITS ROSULULLOH SAW
Oleh : KH. Jeje Turmudzi Lc
Pimpinan Ma'had Abu Dzar
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ
اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ،
وَلَمْ يَأتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا
كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ نِيَّتُهُ ،
جَمَعَ اللهُ لَهُ أَمْرَهُ ،
وَجَعَلَ
غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ
Imam Ahmad dan Ibnu Majah meriwayatkan hadits
dari Zaid bin Tsabit ra “Barangsiapa dunia menjadi obsesinya, Allah memecah
belah urusannya, dan menjadikan kefakiran di depannnya, dan dunia tidak
datang kepadanya kecuali sebatas yang
telah ditentukan baginya. Barangsiapa akhirat menjadi niatnya, Allah menyatukan
urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia datang kepadanya dalam
keadaan tunduk.
KALIMATUN NAQIB :
DR. Abdullah Nashih Ulwan dalam Kitab Tarbiyyatul Aulad nya mengatakan
tentang Lima metode dalam mendidik anak dalam Islam :
ü
Mendidik dengan keteladanan atau contoh yang
baik (Mentarbiyyah/halaqoh)
ü
Mendidik dengan pembiasaan yang baik
(Mutaba’ah Yaumian)
ü
Mendidik dengan mengajarkan ilmu pengetahuan
dan dialog tentang berbagai persoalan (Liqo yg dinamis)
ü
Mendidik dengan memberikan pengawasan dan
nashihat (Mutaba’ah yaumian dgn intensif)
ü
Mendidik dengan memberikan hukuman atau
sangsi. (membuat makalah dengan Tema
Acara yang bersangkutan)
1.
KAYA TETAPI SEDERHANA
انَّ لله يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ
الغَنِيَّ الْخَفِيَّ
Sesungguhnya
Alloh cinta kepada hamba yang bertaqwa, kaya tapi tidak menonjolkan
kekayaannya. (HR. Ahmad dan Muslim)
2.
PENCARI RIZQI YANG HALAL (MESKI PUN SUSAH)
انَّ للهَ تَعَالَى يُحِبُّ أَنْ يَرَى تَعِبًا
فِى طَلَبِ الْحَلاَلِ
Sesungguhnya
Alloh cinta (senang) melihat hamba-Nya yang kelelahan dalam mencari rizqi yang
halal. (HR. Ad-Dailami)
مَنْ بَاتَ كَالاً مِنْ طَلَبِ
الْحَلاَلِ بَاتَ مَغْفُوْرًا لَهُ (رواه
ابن عساكر عن أنس)
Barangsiapa
di malam hari kelelahan karena bekerja mencari rizki yang halal (di siang
harinya), maka di malam hari itu ia mendapat ampunan (dari Alloh swt). (HR. Ibnu ‘Asakir dari
Anas)
3.
YANG TERAMPIL DALAM MENCARI NAFKAH
انَّ لله يُحِبُّ الْعَبْدَ الْمُحْتَرِفَ
Sesungguhnya Alloh cinta kepada hamba yang
berkarya (terampil) dalam mencari rizqi. (HR. Ahmad)
تِسْعَةُ أَعْشَارِ الرِّزْقِ فِى التِّجَارَةِ وَالْعُشْرُ فِى الْمَوَاشِي (رواه سعيد بن
منصور عن نعيم بن عبد الرحمن الازدي)
Sembilan dari sepuluh pintu rizqi
terdapat pada perniagaan dan sepersepuluhnya terdapat pada peternakan
Menjaga agar perniagaan tetap
menjadi 9 dari 10 pintu rezeki
a.
Usaha yang dinamis
dan kreatif
b.
Memulai suatu usaha
c.
Memilih bidang usaha
Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan :
1.
Keterampilan usaha
yang kita miliki belum tentu berguna bagi masyarakat yang menjadi pangsa
pasar kita
2.
Bidang usaha yang pada masa lalu mengalami kesuksesan,
belum tentu demikian pula untuk masa sekarang
3.
Bidang usaha yang berhasil ditangani oleh orang lain
belum tentu berhasil apabila kita yang menanganinya
4.
Bidang usaha yang dapat berkembang di suatu tempat, belum
tentu dapat berkembang ditempat lain
Oleh karena itu, dalam memilih bidang usaha, kita
tidak boleh latah dan ikut-ikutan. Kita harus mempertimbangkan factor-faktor
seperti : kemampuan, kecakapan, waktu dan tempat usaha yang sangat menentukan
peluang keberhasilan suatu usaha.
Pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam
memilih bidang usaha adalah adanya factor kesempatan seperti :
1.
Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis hasil
usaha tertentu, baik berupa barang atau pun jasa.
2.
Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi dan masyarakat
terhadap barang atau jasa tertentu
3.
Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita
upayakan
4.
Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha
dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama
Disamping itu kita harus melakukan analisa terhadap situasi
ekonomi secara cermat dgn memperhatikan factor-faktor :
1.
Keuntungan
2.
Permintaan konsumen
3.
Modal keuangan
4.
Resiko
5.
Tenaga kerja
6.
Bahan baku atau bahan mentah
7.
Kemampuan pengelolaan
8.
Persaingan
9.
Peralatan dan fasilitas produksi
10.
Prospek usaha dimasa depan
11.
Peraturan-peraturan pemerintah yang ada
12.
Pemasaran hasil produksi
d.
Mengorganisir usaha secara efektif
1.
Memilih staff yang cakap, mampu diajak kerja sama, dan
mampu menggerakkan para pegawai untuk bekerja secara efisien
2.
Mendiskripsi semua tugas dan pekerjaan, kemudian
mengklasifikasikannya ke dalam jenis-jenis pekerjaan manegerial yang bersifat
teknis
3.
Mengerjakan pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan oleh
orang lain dan mendelegasikan pekerjaan
kepada orang lain selama mereka
mampu mengerjakannya
4.
Memilih pegawai yang benar-benar rerampil dan potensial
untuk melaksanakan setiap pekerjaan dan membagi-bagikan tugas sesuai dengan
kemampuan dan keahlian masing-masing pegawai
5.
Membangkitkan gairah dan loyalitas kerja pada diri para
pegawai
6.
Membangun pola hubungan kemanusiaan (human relations)
yang harmonis, baik secara internal antar pegawai maupun secara eksternal
antara para pegawai dengan para relasi
7.
Membangun kesadaran dan kesepahaman dengan semua anggota
staf dan pegawai agar sama-sama berusaha memperbesar pemasukan dan memperkecil
biaya pengeluaran
e.
Cara-cara meningkatkan produksi dan memperbesar usaha
1.
Sedapat mungkin kita menyisihkan laba yang diperoleh dan
memasukannya kedalam modal
2.
Apabila hal ini tidak memungkinkan, maka kita bisa memanfaatkan
berbagai dana penyusutan yang belum terpakai untuk memperbesar modal
3.
Untuk mengurangi cara penjualan dengan kredit, maka kita
harus mengusahakan penjualan secara kontan atau dengan tempo yang lebih pendek dengan jalan memberikan
potongan harga pada pembelian kontan, atau dengan meningkatkan promosi hasil
produksi.
4.
Aset tetap yang tidak terpakai lagi sebaiknya dijual
atau disewakan kepada pihak lain untuk menambah modal.
f.
Mengatasi persaingan
g.
Memasarkan barang secara efektif
1.
Latih mereka untuk menjadi orang-orang yang ramah, pandai
bergaul, sabar dan tabah, bijaksana serta memiliki penguasaan tentang usaha
yang sedang digelutinya
2.
Tingkatkan penjualan dengan memasang iklan, memperbaiki
penampilan dan kemasan sehingga bisa menarik para pembeli
3.
Meningkatkan penjualan dengan seni mencari pembeli
(angsuran, sistem kredit, atau memberi kesempatan ngebon), tetapi harus
berhati-hati dan bersikap teliti terhadap calon pembeli yang hendak membeli
dengan sistem kredit agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari yang akan
menyebabkan kebangkrutan usaha kita.
4.
BEKERJA DENGAN BAIK (IHSAN)
ان اللهَ يُحِبُّ مِنَ الْعَامِلِ إِذَا عَمِلَ
أَنْ يُحْسِنَ
Sesungguhnya
Alloh cinta terhadap para pekerja, apabila ia bekerja dengan baik. (HR.
Baihaqi)
a.
Kerja
Ikhlas (niat
beramalnya betul-betul karena Alloh semata)
خَيْرُ الْكَسْبِ كَسْبُ يَدِ
الْعَامِلِ إِذَا نَصَحَ
"Sebaik-baik usaha
adalah usaha tangan seorang pekerja apabila ia mengerjakannya dengan ikhlas (tulus).
[HR.Ahmad]
b.
Kerja
keras (penuh
kesungguhan)
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا
لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang
berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan
kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta
orang-orang yang berbuat baik. [QS, Al-Ankabut : 69]
- Kerja
cerdas (penuh perhitungan berdasarkan
ilmunya)
مَنْ عَمِلَ عَلَى غَيْرِ عِلْمٍ
كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَا يُصْلِحُ
"Barangsiapa yang
beramal tanpa ilmu maka akan lebih banyak yang dirusaknya daripada yang
diperbaikinya". [Umar bin Abdul Aziz]
- Kerja
tuntas (tidak merusaknya kembali
dengan melakukan sum’ah)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
Hai orang-orang yang
beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan
(pahala) amal-amalmu. [QS, Muhammad : 33]
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. [QS, Alam Nasyroh :
7]
5.
BERAMAL SECARA RUTIN
أَحَبُّ الْعَمَلِ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
أَدْوَمُهُ وإنْ قَلَّ
Amal yang paling dicintai Alloh adalah amal
yang paling kontinyu meskipun sedikit. (HR. Bukhori)
وَاعْلَمُوا
أَنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ (رواه أحمد)
Ketahuilah bahwa
sesungguhnya amal yang paling dicintai Alloh swt adalah amal yang dilakukan
secara istiqomah sekalipun sedikit. (HR. Ahmad)
سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَاعْلَمُوا أَنْ لَنْ يُدْخِلَ
أَحَدَكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ وَأَنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ
أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ (البخاري
: 5983)
Beramallah
kalian
dengan tepat (penuh perhitungan) dan berusahalah untuk mendekati
ketepatan. Dan ketahuilah bahwa
tidak akan masuk sorga salah seorang diantara kalian dengan amalnya. Dan bahwa
sesungguhnya amal yang paling di cintai Alloh adalah amal yang dilakukan secara
istiqomah sekalipun sedikit.
إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةً
وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ فَمَنْ كَانَتْ شِرَّتُهُ إِلَى سُنَّتِي فَقَدْ
أَفْلَحَ وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ (أحمد : 6473)
Setiap amalan memiliki masa
semangat, setiap masa semangat memiliki masa kelesuan. Barangsiapa yang dimasa
kelesuannya masih menuju sunnahku (istiqomah dalam amalan yg sedikit) maka ia
telah beruntung, dan barangsiapa yang dimasa kelesuannya menuju selainnya
berarti ia telah binasa.
6.
MUDAH DALAM BERMU’AMALAH
ان الله تعالى يُحِبُّ سَمْحَ الْبَيْعِ , سَمْحَ
الشِّرَاءِ , سَمْحَ الْقَضَاءِ
Sesungguhnya
Alloh cinta kepada orang yang gampang dalam menjual, gampang dalam membeli dan
gampang dalam membayar. (HR. Tirmidzi dan Hakim)
7.
BERLAKU ADIL
ان الله تعالى يُحِبُّ أَنْ تَعْدِلُوْا بَيْنَ
اَوْلاَدِكُمْ حَتَّى فِى الْقُبَلِ
Sesungguhnya
Alloh cinta kepadamu jika berlaku adil diantara anak-anak hingga dalam mencium.
(HR. Ibnu Najjar)
8.
MEMANFAATKAN KERINGANAN
ان لله تعالى يُحِبُّ أَنْ تُقْبَلَ رُخَصُهُ
كَمَا يُحِبُّ الْعَبْدُ مَغْفِرَةَ رَبِّهِ
Sesungguhnya
Alloh cinta kepada orang yang mengambil rukhshoh (keringanan-Nya) sebagaimana
Ia cinta kepada orang yang menjalankan ketentuan-ketentuan-Nya. (HR.
Baihaqi)
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَفَرَ كُتِبَ
لَهُ مِثْلَ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيْمًا صَحِيْحًا
Amal yang
paling dicintai Alloh adalah amal yang kontinyu meskipun sedikit. (HR.
Bukhori)
9.
MENAMPAKKAN KENIKMATAN ILAHI
انَّ لله تعالى يُحِبُّ أَنْ يَرَى أَثَرَ
نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ
Sesungguhnya
Alloh cinta melihat bekas kenikmatan-Nya pada hamba-Nya. (HR. Hakim)
0 Response to "9 Ciri Kekasih Allah dalam Hadits Rasululloh Saw yang Wajib Anda Tahu"
Post a Comment