MANFAAT DAN JENIS MEDIA
PEMBELAJARAN
DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR
Berbicara
masalah belajar tentu bukanlah persoalan yang asing bagi kita, karena belajar
merupakan salah satu proses pendidikan yang bertujuan untuk mengantarkan para
siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral
maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, pendidikan harus diformat seideal mungkin, dari mulai
sistem pengajaran (Metodologi pengajaran), kurikulum, sarana dan prasarana.
Semua ini biasa disebut dengan komponen pendidikan.
Dalam
proses pendidikan, siswa berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan sangat
mempengaruhi pada sukses atau tidaknya anak didik. Oleh karena itu sangat perlu
diciptakan suasana lingkungan yang mendukung untuk tercapainya tujuan di atas.
Guru harus mengatur sedemikian rupa lingkungan, sistem pengajaran yang sesuai
dengan aspek pshikis siswa. Hal ini agar siswa dapat dengan mudah dan senang
hati memahami pelajaran-pelajarannya.
Dalam
proses pengajaran berbagai cara telah dilakukan oleh para guru agar siswanya
mampu memahami pelajaran-pelajaran yang diberikan. Misalnya dengan sistem
ceramah, latihan, tanya jawab, diskusi dan lain sebagainya. Tetapi bagi siswa
yang belum mengerti apa-apa sistem tersebut kurang begitu efektif, karena metode
ceramah misalnya, siswa hanya akan mengetahui secara teoritis dan terkadang
menjenuhkan.
Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, guru harus mencari alat bantu yang berkaitan
dengan apa yang diterangkan, misal dengan gambar-gambar. Dengan cara begini siswa
seolah-olah dibawa ke dunia nyata dan pelajaran akan lebih menarik serta
menyenangkan. Alat bantu inilah yang merupakan fungsi dari media pengajaran.
Di
samping metode mengajar, ada aspek lain yang menonjol dalam metodologi
pengajaran yaitu media pengajaran. Media berfungsi sebagai alat bantu agar
tujuan pengajaran lebih mudah dicapai..
A. NILAI DAN
MANFAAT MEDIA PENGAJARAN
Sebagaimana
telah dijelaskan di atas bahwa media pengajaran hanya sebatas alat bantu dalam
mencapai tujuan pendidikan dalam arti media pengjaran secara tidak langsung
dapat mempertinggi atau membantu memudahkan siswa dalam proses belajar Dengan
demikian manfaat daro media pengajaran antara lain:
a.
Pengajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b.
Bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
c.
Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d.
Siswa
lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian
dan guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain. Semua ini akan mampu melatih daya kreatifitas
siswa atau proses belajar akan menyentuh aspek psikomotorik.
Contoh
sederhana adalah ketika guru menerangkan masalah kegunaan magnet dan ia menggunakan
magnet itu di depan kelas, kemudian siswa disuruh melakukan percobaan-percoban
magnet tersebut, dan mulai mencari benda-benda yang dapat ditarik dengan magnet
kemudian dibuat data sebagai kesimpulan.
Atau
guru menggunakan peta ketika menjelaskan letak geografis suatu daerah dan juga
dibantu dengan grafik yang meñunjukkan laju pertambahan penduduk di daerah itu.
Tentu semua itu akan mempermudah siswa dalam pemahamannya dibandingkan dengan
guru hanya sebatas menjelaskan dan menguraikannya.
Manfaat
bagi guru juga adalah akan lebih mudah mengatur dan memberi petunjuk kepada
siswa apa pun yang harus dilakukan dan media yang digunakan, sehingga tugasnya
tidak semata-mata menuturkan bahan melalui kata-kata (verbal).
Sebagaimana
kita ketahui bahwa kemampuan berpikir siswa itu tidak sama. Ada siswa yang
cepat menangkap pelajarannya, ada yang lambat, ada yang perlu beberapa kali
pengulangan baru dia paham, bahkan ada yang tidak paham sama sekali meskipun
guru beberapa kali menjelaskannnya.
Dalam
tarap berpikir semuanya bertahap, siswa awalnya hanya mampu berpikir pada
hal-hal yang kongkrit saja, kemudian berkembang pada pola pikir yang abstrak,
dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir yang lebih kompleks.
Dengan
demikian bagi siswa yang baru mampu berpikir pada hal-hal yang kongkrit, media
pengajaran sangat membantu, atau dengan format lain seorang guru mampu
mengarahkan permasalahan yang abstrak menjadi kongkrit. Sebagai contoh
penggunaan peta atau globe dalam pelajaran geografi, yang pada dasarnya merupakan
penyederhanaan dan pengkongkritan dan konsep geografis, sehingga dapat
dipelajari siswa dalam wujud yang jelas dan nyata.
Demikian
pula penggunaan diagram yang melukiskan hubungan dan alur-alur terjadinya bel
listrik atau bunyi radio merupakan gambaran dari penyederhanaan konsep berpikir
abstrak dalam wujud yang mudah dipelajari oleh siswa.
Dalam
realitasnya, belajar dengan media dan tanpa media akan menghasilkan perbedaan
yang cukup signifikan. Dengan media, siswa akan lebih menguasai baik secara
teoritis maupun praktis. Sedangkan tanpa media hanya akan melahirkan siswa yang
hanya sebatas teoritis saja.
B. JENIS DAN
KRITER1A MEMILIH MEDIA PENGAJARAN
Media
pengajaran yang sudah dikenal atau yang sering digunakan dalam proses
pengajaran adalah pertama media grafis misalnya gambar, foro, grafik,
bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain. Media ini sering juga
disebut sebagai media dua dimensi karena mempunyai ukuran panjang dan lebar.
Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam model susun seperti model padat
(solid model), model penampang, model susun, model kerja, dan lain-lain.
Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strip, film, penggunaan OHP dan lain
sebagainya. Keempat penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
Dalam
prakteknya, media pengajaran bukan berarti harus dinilai dari kecanggihan media
tersebut, melainkan daro segi kegunaan dan keefektifan pada tujuan yang akan
dicapai dalam rangka meniigkatkan daya paham siswa terhadap mata pelajaran yang
disampaikan. Misalnya sebuah poster atau gambar tentang kebersihan lingkungan
akan lebih efektif dibandingkan dengan pemutaran film mengenai lingkungan untuk
sekedar mencapai tujuan pengajaran berkenaan dengan sikap siswa terhadap
lingkungan, Maka media pengajaran haruslah dilihat dari keefektifan dan
kemampuan lembaga pendidikan itu sendiri.
Setidaknya
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi seorang guru dalam menggunakan
media pengajaran antara lain pertama, guru memiliki pemahaman akan jenis
dan manfaat dari media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media
pengajaran, dan menggunakan media tersebut sebagai alat bantu proses belajar
siswa.
Kedua, guru terampil dalam membuat media pengajaran yang sederhana
terutama media dua dimensi. Ketiga, pengetahuan dan keterampilan dalam menilai
keefektifan penggunaan media pengajaran sehubungan dengan peningkatan prestasi
belajar.
Untuk
penggunaan media pengajaran maka seorang guru harus memperhatikan
kriteria-kriteria sebagai berikut
a.
Ketepatannya
dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas dasar
tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan lnstruksional
yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan
digunakannya media pengajaran.
b.
Dukungan
terhadap isi bahan pelajaran
c.
Kemudahan
memperoleh media
d.
Keterampilan
guru dalam menggunakannya.
e.
Tersedia
waktu untuk menggunakannya.
f.
Sesuai
dengan taraf berpikir siswa.
Begitu
juga penggunaan media harus memperhitungkan situasi dan kondisi siswa, misalnya
penggunaan media digunakan pada situasi sebagai berikut:
a.
Siswa
kelihatan nampak sudah merasa jenuh pada uraian guru.
b.
Kesulitan
materi pelajaran, sehingga siswa sulit memahami.
c.
Terbatasnya
sumber pengajaran.
C. KESIMPULAN
Dan
uraian di atas dapatlah kiranya kami simpulkan bahwa media pengajaran merupakan
alat bantu dalam mencapai tujuan pendidikan yang berfungsi sebagai penjelas
bahan pengajaran agar lebih mudah dipahami siswa. Sehingga proses pengajaran
tidak terlalu monoton dan akan menghilangkan sikap kejenuhan siswa. Artinya
dengan menggunakan media pengajaran merupakan bentuk variasi metode belajar
dengan harapan akan meningkatklan proses interaksi guru dengan siswa begitu
juga siswa dengan lingkungannya.
Dengan
bantuan media, diharapkan siswa dapat mengangkat persoalan untuk dikaji lebih
lanjut dan kemudian dipecahkan sendiri oleh para siswa. Ini berarti guru hanya
sebatas fasilitator yang berfungsi sebagai pengarah dan pembimbing. Media juga
dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi siswa yaitu media tersebut
merupakan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual maupun
kelompok.
Guru
wajib membimbing dan mengarahkan serta memberi bantuan kepada siswa tentang apa
yang harus dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dengan
pengajaran seperti ini siswa dan guru mempunyai keuntungan masing-masing. Bagi
siswa akan lebih mudah memahami dan menumbuhkan daya kreatifitas. Sedangkan
bagi guru lebih pada keefektifan dan kemampuan selama mengajar.
Melalui
penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses
belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar
siswa. Media yang sering digunakan adalah media grafis seperti gambar-gambar,
media tiga dimensi, OHP, proyektor dan lain sebagainya.
DAFTAR
REFERENSI
1.
DR.
Nana Sudjana dan Drs. Ahmad Rifa’i, Media Pengajaran (Bandung: CV Smar Barn)
Cet III 1997.
2.
DR.
Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran
0 Response to "Makalah Manfaat dan Jenis Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar"
Post a Comment